Tim Inggris Paling Sering Dapat Kartu Merah di Liga Champions

Jakarta – Wacana diskriminasi wasit terhadap klub-klub Inggris di kompetisi tertinggi antar klub Eropa kembali mencuat, setelah Arsenal dan Manchester City tumbang di leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2013-14.

Dalam lima musim terakhir Liga Champions, wakil Inggris tercatat mendapat kartu merah di hampir seperempat pertandingan di babak 16 besar, perempat final, semi final dan final.

Kekalahan Manchester City dari Barcelona di leg pertama babak 16 besar musim ini, diwarnai kartu merah langsung Martin Demichelis, sementara Wojciech Szczesny mengalami hal serupa ketika Arsenal tumbang saat menjamu Bayern Muenchen.

Sejak 2010, khusus fase knock-out, klub Inggris sudah menerima 10 kartu merah dari 42 pertandingan. Tercatat hanya dua kali klub Premier League menang saat bermain dengan 10 orang, yaitu ketika Manchester City menang agregat 7-2 atas AC Milan (2010) dan sukses Chelsea menyingkirkan Barcelona di semi final (2012).

Manchester United juga pernah mengalahkan Bayern Muenchen empat tahun lalu, ketika Rafael da Silva mendapat kartu merah di Old Trafford. Namun ketika itu Red Devils gugur karena kalah dalam gol tandang. Musim lalu Nani juga sempat diusir wasit ketika MU menghadapi Real Madrid.

Kartu merah lain, dalam kasus tim Inggris kalah, yaitu saat Didier Drogba masih berkostum Chelsea, tepatnya lawan Internazionale pada 2010 dan Ramires saat tandang ke Old Trafford pada 2011. Di musim yang sama Tottenham juga merasakan hal serupa ketika lawan Real Madrid, yaitu Peter Crouch. Lalu Robin van Persie saat masih membela Arsenal, dikartu merah saat melawat ke Camp Nou musim 2010-11.

Setelah mendapat kartu merah, klub Inggris mencetak tiga gol dan kebobolan 14 kali di fase knock-out Liga Champions. Hanya Chelsea yang sanggup mencetak gol meski bermain dengan 10 orang, yaitu gol Drogba di Old Trafford tahun 2011, sementara Ramires dan Fernando Torres membobol gawang Barcelona di tahun berikutnya.