Tempati Peringkat 8 Asian Games 2018, Timnas Basket Putra Indonesia Butuh Raksasa


BolaSkor.com - Perjalanan tim nasional basket putra Indonesia berakhir. Peringkat kedelapan menjadi pencapaian terbaik anak asuh Fictor Roring.
Tim basket putra Indonesia memastikan peringkat kedelapan setelah takluk dari Jepang dengan skor 66-84 di Istora Senayan, Jumat (31/8). Gempuran tiga angka dari Pasukan Samurai membuat tim basket Indonesia tertunduk lesu.
Meski tidak berhasil mendapatkan medali apapun, tim nasional basket putra Indonesia sudah memenuhi target yang diberikan Perbasi, yakni lolos dari fase grup. Bagi tim Garuda ini merupakan pencapaian terbaik mereka sepanjang sejarah Asian Games 2018.
Bertemu dengan raksasa Asia, China pada perempat final. Tim basket putra Indonesia dilumat dengan skor 63-98. Meski kalah kualitas, Andakara Prastawa dkk. sempat memberikan perlawanan hingga kuarter kedua.
"Indonesia tidak kalah kelas. Terbukti, mau dijaga pemain setinggi apapun kami masih bisa mencetak angka. Masih bisa melakukan offense," ujar Fictor Roring kepada BolaSkor.com.
Menurut pelatih yang akrab disapa Ito tersebut, kekurangan tim basket putra Indonesia hanya satu yakni pemain raksasa. Tim Garuda hanya memilki Adhi Pratama yang memiliki tinggi badan 194 cm, sementara China memiliki Zhou Qi yang juga bermain untuk Houston Rockets dengan tinggi bada 218 cm.
Ito merasa tim basket putra Indonesia perlu melakukan pemain naturalisasi dengan tinggi badan lebih dari dua meter. Saat ini tim Garuda sebetulnya sudah memiliki Jamarr Johson yang berstatus pemain naturalisasi.
"Saya sudah bilang sejak awal kalau pemain dengan tinggi lebih dari dua meter itu sangat dibutuhkan. Tim tidak kesulitan saat mencetak poin, tetapi lemah saat defense karena perbedaaan tinggi badan yang jauh," ujar Ito.
Tanpa mengecilkan perai Jamarr di tim, Ito mengakui kalau Indonesia masih membutuhkan pemain dengan postur lebih besar. Sosok tersebut sebetulnya sempat ada dalam diri Kore White yang tampil membela tim basket putra Indonesia pada William Jones Cup di China sebelum Asian Games 2018.
"Jamarr sudah membantu tim dengan sebaik mungkin. Namun, memang dia juga masih kalah posturnya ketimbang pemain lain. Sebetulnya saya ingin pemain yang seperti Kore White karena waktu tampil di China, Indonesia bisa mengimbangi Korea Selatan dengan bantuan Kore," ujar ito. (Laporan Langsung Reporter Tri Wahyu Andhika Putra)
Baca berita selengkapnya soal sisi menarik Asian Games 2018 lainnya di Side.id
Tengku Sufiyanto
17.548
Berita Terkait
Jordi Amat Bicara soal Terdepaknya Patrick Kluivert sampai Pelatih Baru Timnas Indonesia

Terinspirasi Carlo Ancelotti di Brasil, Xabi Alonso Buka Peluang Ubah Posisi Vinicius Junior

Hasil Super League 2025/2026: Arema FC Bungkam PSM, Bali United Menang di Kandang Persijap

Thom Haye Makin Percaya Diri Bermain bersama Persib Bandung

Laga Persis Solo Lawan Malut United Berpotensi Tentukan Nasib Peter de Roo

Live Sebentar Lagi, Cara Menonton dan Link Streaming Liverpool vs Manchester United

Manchester City Tidak Bisa Hanya Mengandalkan Erling Haaland

Hasil Serie A: Bekuk Juventus 2-0, Como Akhiri Puasa 73 Tahun

Ruben Amorim Masih Jadikan Bruno Fernandes Algojo Penalti Manchester United

Link Streaming Getafe vs Real Madrid, Senin 20 Oktober 2025
