Tembok Kokoh Gli Azzuri dan La Beneamata

BolaSkorBolaSkor - Rabu, 20 November 2013
Tembok Kokoh Gli Azzuri dan La Beneamata
Tembok Kokoh Gli Azzuri dan La Beneamata
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:
Milan - Jika AC Milan memiliki sosok bek tangguh pada diri Franco Baresi dan Paolo Maldini, sang seteru abadi Milan dalam derby Della Madonnina Inter Milan memiliki tembok kokoh pertahanan dalam sosok seorang Giuseppe Bergomi. Bergomi adalah salah satu pahlawan dan legenda hidup bagi klub yang kini sahamnya didominasi oleh pengusaha Indonesia Erick Thohir. Bergomi6Bergomi adalah salah satu pemain sepakbola dunia yang bermain hanya untuk satu klub saja. Tak perlu lagi meragukan loyalitas dan dedikasinya, di era 80-90an nama Giuseppe Bergomi adalah hantu bagi para penyerang-penyerang jempolan Serie A. Bukan hanya di level klub, ia juga merupakan pilihan utama di sektor pertahanan Gli Azzuri. Ketangguhan Bergomi turut mengantar Italia merebut gelar juara dunia pada tahun 1982 dan menjadi perinngkat ketiga di Piala Dunia 1990. La Beneamata Bergomi lahir di Milan, 22 Desember 1963. Ia mulai menimba ilmu sepakbola di Akademi Sepakbola Inter Milan di tahun 1979, saat itu usianya baru 16 tahun. Tidak butuh waktu lama baginya untuk menimba ilmu di akademi. Bergomi hanya menghabiskan waktu selama 1 tahun untuk menempa diri sebelum bisa masuk ke tim inti Inter. Penampilan apiknya bersama primavera Inter menjadi sorotan pelatih utama Inter musim itu Eugenio Bersellini. Kerja kerasnya selama 1 tahun membuahkan hasil, Bersellini pun memasukan nama Bergomi ke tim utama Inter di musim 1980-1981.Bergomi8 Debut Bergomi berkostum Inter pada tangggal 30 Januari 1980 di ajang Coppa Italia kontra Juventus di Delle Alpi markas Juventus. Inter bermain imbang 0-0 saat itu. Penampilan kuat, tangguh dan disiplin Bergomi berhasil membuat namanya sebagai pilihan utama Inter. Berkat penampilannya yang konsisten di lapangan, pribadi yang tenang dan dewasa ia dijuluki "Lo Zio" (The Uncle) yang berarti paman, mungkin  jika mengikuti bahasa anak muda di Indonesia saat ini ia dipanggil dengan sebutan "Om". Ia juga mendapat julukan tersebut karena memiliki kumis tebal sebagai lambang kegarangannya. Pribadi yang disegani baik oleh lawan maupun kawan menrujuk Bergomi untuk menjadi kapten tim Inter.Bergomi1 Bersama Inter Milan Giuseppe Bergomi memberikan berbagai gelar baik domestik ataupun gelar internasional. Di musim1981-1982 Bergomi mengangkat trofi pertamanya. Kala itu Inter berhasil merebut gelar Coppa Italia. 1988-1989 ia turut mengantar Inter merebut gelar Serie A dan Piala Super Italia. Bergomi juga membawa I Nerazzurri meraih 3 trofi Piala UEFA masing-masing di musim 1990-1991, 1993-1994, dan 1997-1998. Bersama Inter, Bergomi total mengemas 518 laga dan mencetak 23 gol selama 20 tahun. Ia pernah mencatatkan rekor atas namanya sebagai pemain Inter yang paling banyak tampil sebelum dipecahkan oleh Javier Zanetti pada bulan September 2011. Namanya pun tercatat sebagai salah satu legenda di Inter, sejajar dengan Sandro Mazzola, dan Giuseppe Meazza. Tim Nasional Italia dan Juara Dunia 1982 World Cup 1990Sebagai pemain muda saat itu, Bergomi jelas memiliki fisik yang mumpuni. Ia pun dipanggil pelatih Italia saat itu Enzo Bearzot untuk bergabung bersama nama-nama seperti Gaetano Scirea, Paolo Rossi, Alessandro Altobeli, dan Daniele Massaro di Timnas Italia di tahun 1982. Bergomi menjadi salah satu pemain termuda yang bergabung dengan Gli Azzuri, saat itu usianya baru 18 tahun. Debut untuk Italia pada tanggal 14 April 1982, kala itu Italia kalah 0-1 dari Jerman Timur alam sebuah pertandingan persahabatan jelang Piala Dunia 1982. Selanjutnya, diluar dugaan nama Bergomi turut tercantum dalam 22 nama skuat Italia dalam ajang Piala Duia 1982. Bergomi menjadi pemain termuda dalam ajang empat tahunan tersebut. Bergomi yang masih belia dipercaya untuk mematahkan serangan dari para juru gedor top dunia. Kepercayaan Enzo Bearzot dijawab oleh penampilan impresifnya di lini pertahanan, Bergomi yang masih muda mampu mengawal penyerang-penyerang sekelas Karl-Heinz Rummenigge, Paul Breitner, Maradona, Zico, Socrates, Grzegorz Lato dan Zbigniew Boniek.Bergomi11 Italia akhirnya mampu menjadi Juara Dunia setelah mampu membekap Jerman Barat dengan skor 3-1 di partai puncak. Bergomi mampu membuat frustrasi para pemain Jerman Barat seperti Karl Heinz Rummenigge, Pierre Littbarski, Paul Breitner, dan Klaus Fischer. Italia berhasil mencetak 3 gol kemenangan masing-masing lewat Paolo Rossi (57), Marco Tardelli (69), dan Alessandro Altobeli (81). Empat tahun kemudian, Bergomi juga kembali ikut bermain di Piala Dunia 1986 di Meksiko. Namun Italia gagal mempertahankan gelar juara setelah tumbang dari Perancis di babak 16 besar. Begitu juga di Euro 1988 di Jarman Barat, Italia juga kalah di babak Semifinal oleh Uni Soviet 2-0. Walaupun kalah ia dan Paolo Maldini berhasil mencatatkan namanya sebagai best defender dalam starting XI Euro 1988 Bergomi5Di Piala Dunia 1990, Italia yang menjadi tuan rumah memmiliki peluang besar untuk mengulangi kejayaan 1982, dan merebut trofi keempatnya. Pelatih Italia Azeglio Vicini memberikan ban kapten kepada Bergomi untuk memimpin Italia mengulang keayaannya. Namun sayang, penampilan impresif Italia harus terhenti di babak semifinal. Italia yang bertemu dengan Argentina yang dipimpin Diego Armando Maradona kala itu harus kalah lewat drama adu penalti dengan skor 3-4. Setelah dalam waktu normal bermain imbang 1-1. Roberto Donadoni dan Aldo Serena gagal menjalankan tugasnya, Italia pun tersingkir. Akhirnya, Bergomi Cs berhasil meraih medali perunggu setelah pada perebutan tempat ketiga berhasil mengalahkan Inggris 2-1. Bergomi juga kembali mengantar Italia ke partai puncak Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat, namun lagi-lagi Italia harus gagal lewat drama adu penalti setelah kalah dari Brazil. Drama adu penalti juga kembali menggagalkan mimpi Bergomi untuk mengulang kejayaan 1982 pada Piala Dunia 1998 di Perancis. Italia kembali tertunduk setelah kalah dari tuan rumah Perancis di babak perempat final. Ajang tersebut sebagai ajang terakhr Bergomi mengenakan kostum Gli Azzuri. Bergomi memutuskan pensiun dari Tmnas Italia di tahun 1998. Bergomi tampil sebanyak 80 laga untuk Italia dan mencetak 6 gol.Bergomi14 Karier Setelah Pemain Setelah gantung sepatu Bergomi tetap berada di sekitar dunia yang telah membesarkan namanya. Tercatat ia pernah menangani beberapa tim muda antara lain, Esordienti Inter atau sekolah sepakbola Inter di tahun 2008. Kemudian ia pun pernah menjadi pelatih Allievi Nazionali atau  tim usia 17 di AC Monza 1912 tahun 2009. 2 tahun berselang tepatnya di tahun 2011, Bergomi pindah ke Atalanta BC juga di posisi yang sama sebaga pelatih tim U-17. Selain menjadi pelatih tim muda ia juga sering menjadi komentator sepakbola di salah satu stasiun televisi Italia. Ia juga menjadi salah satu komentator ketika Italia membawa pulang gelar keempat Piala Dunia 2006 di Jerman. "Grazie Beppe, spostare il capitano"
La Beneamata Bolaskor.com Giuseppe Bergomi Sepakbola Bing Timnas Italia Gli Azzuri Yahoo I Nerazzurri Inter Milan Google Piala Dunia Internazionale
Ditulis Oleh

BolaSkor

Admin Bolaskor.com
Posts

11.190

Berita Terkait

Jadwal
Jadwal Live Streaming Serie A AS Roma vs Inter, Minggu 19 Oktober 2025
Jadwal siaran langsung serta link live streaming laga lanjutan Serie A antara AS Roma kontra Inter Milan di Stadio Olimpico.
Arief Hadi - Sabtu, 18 Oktober 2025
Jadwal Live Streaming Serie A AS Roma vs Inter, Minggu 19 Oktober 2025
Ragam
8 Negara dengan Populasi Besar yang Tidak Pernah Berpartisipasi di Piala Dunia
Negara-negara dengan tingkat populasi yang besar tidak menjamin mereka tampil di Piala Dunia.
Arief Hadi - Sabtu, 18 Oktober 2025
8 Negara dengan Populasi Besar yang Tidak Pernah Berpartisipasi di Piala Dunia
Berita
Football Dept Concept Store Hadir, Manjakan Pencinta Jersey dan Football Footwear Tanah Air
Peresmian Football Dept Concept Store digelar di kawasan Cipete Raya, Jakarta Selatan, Sabtu (18/10) siang.
Tengku Sufiyanto - Sabtu, 18 Oktober 2025
Football Dept Concept Store Hadir, Manjakan Pencinta Jersey dan Football Footwear Tanah Air
Italia
AS Roma vs Inter Milan: Pengganti Marcus Thuram yang Belum Pulih 100 Persen
Inter Milan kemungkinan tak diperkuat Marcus Thuram saat melawan AS Roma di Serie A 2025/2026. Cristian Chivu telah menyiapkan pengganti.
Johan Kristiandi - Jumat, 17 Oktober 2025
AS Roma vs Inter Milan: Pengganti Marcus Thuram yang Belum Pulih 100 Persen
Piala Dunia
Harry Kane Ingin Hapus Memori Buruk Gagal Penalti di Piala Dunia
Harry Kane masih dihantui kegagalannya mengeksekusi penalti di perempat final Piala Dunia 2022.
Yusuf Abdillah - Kamis, 16 Oktober 2025
Harry Kane Ingin Hapus Memori Buruk Gagal Penalti di Piala Dunia
Italia
Demi Bantu Italia Lolos ke Piala Dunia 2026, FIGC Ingin Serie A Tunda Pekan Ke-30 Serie A
Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) ingin menunda pertandingan Serie A pekan ke-30 guna membantu tim asuhan Gennaro Gattuso mempersiapkan diri menghadapi pertandingan play-off kualifikasi Piala Dunia 2026.
Yusuf Abdillah - Kamis, 16 Oktober 2025
Demi Bantu Italia Lolos ke Piala Dunia 2026, FIGC Ingin Serie A Tunda Pekan Ke-30 Serie A
Italia
Serie A: Duel AS Roma vs Inter Milan Digambarkan bak Medan Pertempuran
Duel besar tersaji di pekan tujuh Serie A antara AS Roma vs Inter Milan di Stadio Olimpico.
Arief Hadi - Kamis, 16 Oktober 2025
Serie A: Duel AS Roma vs Inter Milan Digambarkan bak Medan Pertempuran
Italia
Setia Menunggu Panggilan Argentina, Matias Soule Bikin Italia Patah Hati
Matias Soule menegaskan kesetiaannya kepada Argentina meski punya darah Italia. Striker muda milik Juventus itu mengaku sudah menolak tawaran Gli Azzurri dan masih menunggu panggilan dari Lionel Scaloni.
Johan Kristiandi - Kamis, 16 Oktober 2025
Setia Menunggu Panggilan Argentina, Matias Soule Bikin Italia Patah Hati
Piala Dunia
Mental Terlalu Lembek, Carlo Ancelotti Blak-blakan Ungkap Kelemahan Brasil
Carlo Ancelotti mendesak para pemain Brasil untuk mengembangkan ketahanan mental yang lebih baik.
Yusuf Abdillah - Rabu, 15 Oktober 2025
Mental Terlalu Lembek, Carlo Ancelotti Blak-blakan Ungkap Kelemahan Brasil
Piala Dunia
Jika Gagal ke Piala Dunia 2026, Gennaro Gattuso Siap Tinggalkan Italia
Gennaro Gattuso berjanji akan bertanggung jawab penuh jika Italia gagal lolos ke Piala Dunia 2026.
Yusuf Abdillah - Rabu, 15 Oktober 2025
Jika Gagal ke Piala Dunia 2026, Gennaro Gattuso Siap Tinggalkan Italia
Bagikan