Tembok Kokoh Gli Azzuri dan La Beneamata


Tembok Kokoh Gli Azzuri dan La Beneamata
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:
Milan - Jika AC Milan memiliki sosok bek tangguh pada diri Franco Baresi dan Paolo Maldini, sang seteru abadi Milan dalam derby Della Madonnina Inter Milan memiliki tembok kokoh pertahanan dalam sosok seorang Giuseppe Bergomi. Bergomi adalah salah satu pahlawan dan legenda hidup bagi klub yang kini sahamnya didominasi oleh pengusaha Indonesia Erick Thohir.
Bergomi adalah salah satu pemain sepakbola dunia yang bermain hanya untuk satu klub saja. Tak perlu lagi meragukan loyalitas dan dedikasinya, di era 80-90an nama Giuseppe Bergomi adalah hantu bagi para penyerang-penyerang jempolan Serie A. Bukan hanya di level klub, ia juga merupakan pilihan utama di sektor pertahanan Gli Azzuri. Ketangguhan Bergomi turut mengantar Italia merebut gelar juara dunia pada tahun 1982 dan menjadi perinngkat ketiga di Piala Dunia 1990.
La Beneamata
Bergomi lahir di Milan, 22 Desember 1963. Ia mulai menimba ilmu sepakbola di Akademi Sepakbola Inter Milan di tahun 1979, saat itu usianya baru 16 tahun. Tidak butuh waktu lama baginya untuk menimba ilmu di akademi. Bergomi hanya menghabiskan waktu selama 1 tahun untuk menempa diri sebelum bisa masuk ke tim inti Inter. Penampilan apiknya bersama primavera Inter menjadi sorotan pelatih utama Inter musim itu Eugenio Bersellini. Kerja kerasnya selama 1 tahun membuahkan hasil, Bersellini pun memasukan nama Bergomi ke tim utama Inter di musim 1980-1981.
Debut Bergomi berkostum Inter pada tangggal 30 Januari 1980 di ajang Coppa Italia kontra Juventus di Delle Alpi markas Juventus. Inter bermain imbang 0-0 saat itu. Penampilan kuat, tangguh dan disiplin Bergomi berhasil membuat namanya sebagai pilihan utama Inter.
Berkat penampilannya yang konsisten di lapangan, pribadi yang tenang dan dewasa ia dijuluki "Lo Zio" (The Uncle) yang berarti paman, mungkin jika mengikuti bahasa anak muda di Indonesia saat ini ia dipanggil dengan sebutan "Om".
Ia juga mendapat julukan tersebut karena memiliki kumis tebal sebagai lambang kegarangannya. Pribadi yang disegani baik oleh lawan maupun kawan menrujuk Bergomi untuk menjadi kapten tim Inter.
Bersama Inter Milan Giuseppe Bergomi memberikan berbagai gelar baik domestik ataupun gelar internasional. Di musim1981-1982 Bergomi mengangkat trofi pertamanya. Kala itu Inter berhasil merebut gelar Coppa Italia.
1988-1989 ia turut mengantar Inter merebut gelar Serie A dan Piala Super Italia. Bergomi juga membawa I Nerazzurri meraih 3 trofi Piala UEFA masing-masing di musim 1990-1991, 1993-1994, dan 1997-1998. Bersama Inter, Bergomi total mengemas 518 laga dan mencetak 23 gol selama 20 tahun. Ia pernah mencatatkan rekor atas namanya sebagai pemain Inter yang paling banyak tampil sebelum dipecahkan oleh Javier Zanetti pada bulan September 2011. Namanya pun tercatat sebagai salah satu legenda di Inter, sejajar dengan Sandro Mazzola, dan Giuseppe Meazza.
Tim Nasional Italia dan Juara Dunia 1982
Sebagai pemain muda saat itu, Bergomi jelas memiliki fisik yang mumpuni. Ia pun dipanggil pelatih Italia saat itu Enzo Bearzot untuk bergabung bersama nama-nama seperti Gaetano Scirea, Paolo Rossi, Alessandro Altobeli, dan Daniele Massaro di Timnas Italia di tahun 1982. Bergomi menjadi salah satu pemain termuda yang bergabung dengan Gli Azzuri, saat itu usianya baru 18 tahun. Debut untuk Italia pada tanggal 14 April 1982, kala itu Italia kalah 0-1 dari Jerman Timur alam sebuah pertandingan persahabatan jelang Piala Dunia 1982.
Selanjutnya, diluar dugaan nama Bergomi turut tercantum dalam 22 nama skuat Italia dalam ajang Piala Duia 1982. Bergomi menjadi pemain termuda dalam ajang empat tahunan tersebut. Bergomi yang masih belia dipercaya untuk mematahkan serangan dari para juru gedor top dunia. Kepercayaan Enzo Bearzot dijawab oleh penampilan impresifnya di lini pertahanan, Bergomi yang masih muda mampu mengawal penyerang-penyerang sekelas Karl-Heinz Rummenigge, Paul Breitner, Maradona, Zico, Socrates, Grzegorz Lato dan Zbigniew Boniek.
Italia akhirnya mampu menjadi Juara Dunia setelah mampu membekap Jerman Barat dengan skor 3-1 di partai puncak. Bergomi mampu membuat frustrasi para pemain Jerman Barat seperti Karl Heinz Rummenigge, Pierre Littbarski, Paul Breitner, dan Klaus Fischer. Italia berhasil mencetak 3 gol kemenangan masing-masing lewat Paolo Rossi (57), Marco Tardelli (69), dan Alessandro Altobeli (81).
Empat tahun kemudian, Bergomi juga kembali ikut bermain di Piala Dunia 1986 di Meksiko. Namun Italia gagal mempertahankan gelar juara setelah tumbang dari Perancis di babak 16 besar. Begitu juga di Euro 1988 di Jarman Barat, Italia juga kalah di babak Semifinal oleh Uni Soviet 2-0. Walaupun kalah ia dan Paolo Maldini berhasil mencatatkan namanya sebagai best defender dalam starting XI Euro 1988
Di Piala Dunia 1990, Italia yang menjadi tuan rumah memmiliki peluang besar untuk mengulangi kejayaan 1982, dan merebut trofi keempatnya. Pelatih Italia Azeglio Vicini memberikan ban kapten kepada Bergomi untuk memimpin Italia mengulang keayaannya. Namun sayang, penampilan impresif Italia harus terhenti di babak semifinal. Italia yang bertemu dengan Argentina yang dipimpin Diego Armando Maradona kala itu harus kalah lewat drama adu penalti dengan skor 3-4. Setelah dalam waktu normal bermain imbang 1-1. Roberto Donadoni dan Aldo Serena gagal menjalankan tugasnya, Italia pun tersingkir. Akhirnya, Bergomi Cs berhasil meraih medali perunggu setelah pada perebutan tempat ketiga berhasil mengalahkan Inggris 2-1.
Bergomi juga kembali mengantar Italia ke partai puncak Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat, namun lagi-lagi Italia harus gagal lewat drama adu penalti setelah kalah dari Brazil. Drama adu penalti juga kembali menggagalkan mimpi Bergomi untuk mengulang kejayaan 1982 pada Piala Dunia 1998 di Perancis. Italia kembali tertunduk setelah kalah dari tuan rumah Perancis di babak perempat final. Ajang tersebut sebagai ajang terakhr Bergomi mengenakan kostum Gli Azzuri. Bergomi memutuskan pensiun dari Tmnas Italia di tahun 1998. Bergomi tampil sebanyak 80 laga untuk Italia dan mencetak 6 gol.
Karier Setelah Pemain
Setelah gantung sepatu Bergomi tetap berada di sekitar dunia yang telah membesarkan namanya. Tercatat ia pernah menangani beberapa tim muda antara lain, Esordienti Inter atau sekolah sepakbola Inter di tahun 2008. Kemudian ia pun pernah menjadi pelatih Allievi Nazionali atau tim usia 17 di AC Monza 1912 tahun 2009. 2 tahun berselang tepatnya di tahun 2011, Bergomi pindah ke Atalanta BC juga di posisi yang sama sebaga pelatih tim U-17. Selain menjadi pelatih tim muda ia juga sering menjadi komentator sepakbola di salah satu stasiun televisi Italia. Ia juga menjadi salah satu komentator ketika Italia membawa pulang gelar keempat Piala Dunia 2006 di Jerman. "Grazie Beppe, spostare il capitano"







Posts
11.190
Berita Terkait
Prediksi
Prediksi dan Statistik Cagliari vs Inter Milan: Pantang Kembali Membuang Poin
Prediksi Cagliari vs Inter Milan di Unipol Domus, Minggu (28/9) dini hari WIB. Simak statistik, kondisi skuad, head to head, serta perkiraan susunan pemain kedua tim.
Johan Kristiandi - Jumat, 26 September 2025

Italia
Inter Milan Terbuka Jual Federico Dimarco ke Manchester United
Inter Milan dikabarkan membuka peluang menjual Federico Dimarco ke Manchester United pada bursa transfer musim panas 2025. Nilai sang bek kiri diperkirakan mencapai 50 juta euro, selagi Cristian Chivu mulai mengandalkan Carlos Augusto.
Johan Kristiandi - Selasa, 23 September 2025

Italia
Proses Penjualan Stadion Berlarut-larut, Inter dan AC Milan Ancam Tinggalkan San Siro
Masa depan Stadion San Siro kembali menjadi sorotan panas meski sempat dikabarkan akan dijual kepada Inter Milan dan AC Milan.
Yusuf Abdillah - Senin, 22 September 2025

Italia
Inter Milan Kembali ke Jalur Kemenangan, Cristian Chivu Belum Puas
Setelah menelan dua kekalahan beruntun, Inter Milan akhirnya kembali meraih kemenangan di Serie A.
Yusuf Abdillah - Senin, 22 September 2025

Hasil akhir
Hasil Pertandingan: Barcelona Pesta Gol ke Gawang Getafe, Inter Menang Tipis atas Klub Jay Idzes
Pertandingan-pertandingan kompetisi top Eropa kembali tersaji pada Minggu (21/9) malam WIB sampai Senin (22/9) dini hari WIB.
Tengku Sufiyanto - Senin, 22 September 2025

Jadwal
Jadwal Siaran Langsung dan Link Live Streaming Inter Milan vs Sassuolo, Senin 22 September 2025
Inter Milan akan menjamu Sassuolo pada pertandingan pekan keempat Serie A 2025-2026 di Stadion Giuseppe Meazza, Senin (22/9) 01.45 WIB.
Yusuf Abdillah - Minggu, 21 September 2025

Italia
Inter Milan vs Sassuolo: Giuseppe Meazza Taman Bermain untuk Neroverdi
Inter Milan akan menjamu Sassuolo di Giuseppe Meazza pada lanjutan Serie A 2025/2026, Senin (22/9) dini hari WIB. Simak prediksi, head to head, dan susunan pemain kedua tim di sini.
Johan Kristiandi - Minggu, 21 September 2025

Piala Dunia
Berharap ke Piala Dunia, Zidane Beralih Jadi Warga Negara Aljazair
Luca Zidane, putra legenda Prancis peraih Piala Dunia, Zinedine Zidane, telah beralih kewarganegaraan ke Aljazair.
Yusuf Abdillah - Minggu, 21 September 2025

Prediksi
Prediksi dan Statistik Inter Milan vs Sassuolo: Momentum Kebangkitan Nerazzurri
Simak prediksi Inter Milan vs Sassuolo di pekan ke-4 Serie A 2025/2026. Data head to head, kondisi tim, statistik, dan perkiraan susunan pemain.
Johan Kristiandi - Sabtu, 20 September 2025

Italia
Milan dan Inter Akan Punya Stadion Terbaik di Eropa
Presiden AC Milan, Paolo Scaroni, optimistis proyek stadion baru bersama Inter Milan akan menjadi yang terbaik di Eropa. Stadion anyar ini ditargetkan rampung sebelum Euro 2032.
Johan Kristiandi - Jumat, 19 September 2025
