Taring Tertajam Il Diavolo Rosso

BolaSkorBolaSkor - Kamis, 21 November 2013
Taring Tertajam Il Diavolo Rosso
Taring Tertajam Il Diavolo Rosso
Stockholm - Bukan hanya Manchester United yang dijuluki "Red Devil" atau "Setan Merah", klub raksasa Italia dan Eropa AC Milan juga memiliki julukan yang sama. Milan dijuluki "Il Diavolo Rosso"  yang juga memiliki arti setan merah. Di era 50an Milan memiliki trio penyerang dari negeri asal Viking, Swedia. Bagi para pecinta Milan atau Milanisti, mungkin sudah mengenal  3 sosok attacante yang dikenal dengan sebutan "Gre-No-Li". Mereka adalah Gunnar Green, Gunnar Nordahl, dan Niels Liedholm.*** Local Caption *** Gre-No-Li adalah trio AC Milan yang berhasil membawa klub tersebut dalam era kejayaannya periode 1950-1956. Dari ketiga sosok tersebut Gunnar Nordahl adalah taring Il Diavolo Rosso yang paling tajam. Nordahl yang bermain bersama AC Milan selama 5 musim mulai tahun 1949 hingga 1956 mencetak 210 gol dari 257 pertandingan yang dimainkan. Nordhal tercatat sebagai pencetak gol terbanyak ketiga Serie A setelah Silvio Piola (274 gol), dan Fransesco Totti (230 gol). Nordahl mengungguli Legenda Inter sekaligus Milan Giuseppe Meazza yang bercokol di peringkat empat dengan 216 gol. Yang luar biasa bagi Nordahl adalah ia mencetak seluruh golnya dalam waktu 9 tahun kala membela Milan dan AS Roma. Sedangkan Silvio Piola menccetak seluruh golnya dalam waktu 25 musim bermain. Begitupun Giuseppe Meazza yang mencetak seluruh golnya dalam masa 16 tahun bermain. Yang masih akan bertambah adalah Fransesco Totti yang hingga kini masih bermain untuk AS Roma. Rekor yang dicatat Gunnar Nordahl adalah ketika menjadi capocannoniere selama 3 musim berturut-turut yaitu pada musim 1952-1953, 1953-1954, dan 1954-1955. Nordahl juga sebelumnya berhasil menjadi pencetak gol terbanyak Serie A dua musim berturut yaitu pada 1949-1950 dan 1950-1951. Rekor pencetak gol terbanyak selama 3 musim beruntun juga dipegang oleh Michel Platini pada musim 1982-1983, 1983-1984, dan 1984-1985. Awal Karier Di Swedia Nordahl11Gunnar Nordahl lahir di sebuah kota kecil bagian tengah Swedia bernama Hornefors. Nordahl lahir pada tanggal 19 Oktober 1921. Nordahl mengawali karir profesionalnya bersama klub kota dimana ia dilahirkan Hornefors IF di musim 1937-1938. Bersama Hornefors ia tampil sebanyak 41 laga dan secara luar biasa ia mencetak 68 gol dari 2 musim bersama Hornefors. Tampil mengesankan bersama Horenfors Nordahl pun dibidik tim papan atas Swedia kala itu Degerfors IF. Musim 1940-1941 Nordahl pun pindah ke Degerfors disini pun ia tampil impresif, tampil sebanyak 77 laga dan menghasilkan 56 gol selama 4 musim bermain. Klub elit Swedia lainnya IFK Norrkoping rupanya ingin merasakan servis Nordahl dan telah mengamati sepak terjangnya sejak masih di Hornefors. Nordahl pun hijrah ke Norrkoping di musim 1944-1945. Tak tanggung, Nordahl membawa Norrkoping menjuarai Allsvenskan atau divisi utama Liga Swedia selama 4 musim beruntun antara lain 1944-1945, 1946-1947, 1947-1948, dan 1948-1949. Bersama Norrkoping ia juga menjadi pencetak gol terbanyak selama 4 musim yang sama. Secara luar biasa ia mengemas 93 gol dari 95 penampilannya bersama Norrkoping selama 5 musim. Penamilan eksplosif Nordahl pun mendapat perhatian dari Umberto Trabattoni sang presiden AC Milan saat itu. Trabattoni dan allenatore Milan asal Hugaria Lajos Czeizler mengamati penampilang fantastis Nordahl dan ingin mendatangkannya ke Milan. Viking's Trio in Rossoneri Nordahl5Nordahl akhirnya dipinang AC Milan di tahun 1949. Ternyata Trabattoni tak hanya mendatangkan Nordahl saja, ia juga mendatangkan dua kompatriotnya di Tim Nasional Swedia yang baru saja meraih meddali emas cabang sepakbola di Olimpiade London 1948. Trabatttoni juga mendatangkan penyerang IFK Goteborg, Gunnar Green, dan rekan satu timnya di IFK Norrkoping Nils Liedholm yang berposisi sebagai attacking midfielder. Nordahl dan kedua rekan satu negaranya langsung tune in dengan permainan Milan. Walaupun tak langsung membawa gelar juara di musim pertamanya ia berhasil menjadi top score Serie A dengan 35 gol. Bukti dahsyatnya kolaborasi trio Swedia ini adalah saat mereka berhasil membawa Rossoneri berhasil menjuarai Serie A di musim 1950-1951. Selain itu Gunnar Nordahl juga menjadi pencetak gol di musim yang sama dengan 34 gol. Musim selanjutnya Nordahl kembali menjadi top score dengan 26 gol. Dahsyatnya kemampuan trio Swedia ini membuat mereka dijuluki "Gre-No-Li" sebuah akronim dari Green, Nordahl, dan Liedholm. Gre-No-Li pun akhirnya terpisah setelah Gunnar Green hijrah ke Fiorentina musim 1953-1954. Walaupun hanya tinggal Nordahl dan Liedholm, keduanya tetap konsisten, mereka kembali membawa Milan juara Serie musim 1954-1955. Nordahl lagi-lagi mampu meraih gelar top score, begitupun di musim setelahnya ia kembali meraih gelar tersebut. Nordahl akhrnya meninggalkan sahabtnya Liedholm dan Milan saat ia hijrah ke AS Roma musim 1956. Serigala Ibukota, Karier Kepelatihan, dan Akhir Usia Nordahl8Setelah hijrah ke AS Roma nama Gunnar Nordahl tetap dipuja oleh para Milanisti, hal tersebut sempat membuatnya gugup kala AS Roma berhadapan dengan Milan di musim 1956-1957. Namun pengahraan atas dirinya yang begitu besar dari suporter tetap membuatnya bisa tampil positif bersama AS Roma. Di Olympico, Nordahl yang kala itu memasuki usia kepala tiga terlihat menurun penampilannya. Selama dua musim bersama Roma Nordahl yang juga menjadi pemain merangkap pelatih bermain di 34 laga dan hanya mengemas 15 gol. Akhirnya di tahun 1958 ia memutuskan untuk pensiun dari dunia sepakbola di usia 39 tahun. Setelah gantung sepatu, Nordahl tidak pergi jauh dari dunia sepakbola. Ia tercatat pernah melatih beberapa klub Swedia antara lain, Karlstads BIK, degerfors IF, IFK Norrkoping, IF Saab, IK Sleipner, Osters IF, dan AIK Futbol. Karier sebagai pelatih ia rasakan selama hampir 39 tahun. Setelah berhenti menjadi pelatih, Nrdahl kembali ke Itallia untuk menghabiskan hari tuanya. Nordahl tinggal di sebuah kota bernama Alghero, sebelah barat laut Pulau Sardinia dekat Laut Mediterania yang begitu indah hingga maut menjemput sang legenda. Nordahl tutup usia pada tanggal 15 September 1995 di Alghero, Italia akibat serangan Jantung. Nordahl wafat di usia 73 tahun.  Tim Nasional Swedia Nordahl10Selain berjaya untuk AC Milan di level klub, Gunnar Nordahl adalah pahlawan Swedia kala berhasil meraih medali emas untuk cabang olahraga di Olimpiade London 1948. Trio Gre-No-Li juga turut menjadi suksesor Swedia menuju jaya. Selain Gre-No-Li, Nordahl juga menjuarai Olimpiade bersama kedua saudara kandungnya Bertil dan Knut Nordahl. Di musim 1950 Bertil juga bergabung dengan tim Italia Atalanta BC. Selain meraih emas, Gunnar Nordahl juga menjadi pencetak gol terbanyak di Olimpiade 1948. Kegemilangan Nordahl sayangnya tak berlanjut ke Piala Dunia 1950 di Brazil. Regulasi Federasi Sepakbola Swedia saat itu yang tidak memperbolehkan satu pemain bermain di Tim Nasional saat ia masih membela klubnya, alhasil trio Gre-No-Li tak masuk skuat. Hanya Knut Nordhal saudara Gunnar yang berhasil masuk ke skuat Swedia di Piala Dunia 1950, dan mengantar Swedia berada di posisi ketiga saat itu. Bersama Swedia Nordahl memainkan 33 laga dan mencetak 43 gol selama 6 tahun periode 1942 hingga 1948. kemampuannya dalam sepakbola pun menurun pada anaknya Thomas Nordahl. Di Piala Dunia 1970 Mexico, Thomas adalah penyerang Timnas Swedia. Namun sayang Swedia gagal lolos fase grup lantaran kalah bersaing dengan Italia dan Uruguay.  
AS Roma Top Score Capocannoniere Google Gre-No-Li Bing Nils Liedholm Inter Milan Gunnar Green AC Milan Gunnar Nordahl Swedia Yahoo Sepakbola Liga Italia Italia
Ditulis Oleh

BolaSkor

Admin Bolaskor.com.
Posts

11.185

Bagikan