Tarif Sewa GBT Turun, Ini Respons Persebaya

BolaSkor.com - Harapan Persebaya Surabaya mendapat keringanan tarif sewa penggunaan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) terpenuhi. Bahkan, Pansus Rancangan Peraturan Daerah (raperda) tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah (RPKD) DPRD Surabaya memastikan tarifnya turun hingga Rp 11,58 juta per jam.

Tarif sewa GBT akhirnya digedok di angka Rp 11.580.000. Angka ini turun hampir setengah dari draft semula yakni Rp22juta per jam. Atau Rp444juta sehari. Kesepakatan besaran tarif ini, dicapai setelah Pansus DPRD Surabaya yang diketuai Mahfudz, menggelar pertemuan tertutup dengan Pemkot Surabaya yang diwakili Dispora dan Bagian Hukum, Kamis (22/4).

Baca Juga:

Pansus Retribusi Dukung Persebaya, Sewa GBT Jadi Rp11 Juta

Sudirman Bicara Kans Jadi Pelatih Tetap Persija di Liga 1

“Kami sampaikan terimakasih Pak Eri (Eri Cahyadi, Walikota Surabaya), Pak Afghan (Kadispora Surabaya M. Afghani Wardhana) serta Bu Ira (Kepala Bagian Hukum Pemkot Surabaya Ira Tursilowati) dan dinas lain yang terkait. Tak lupa, Pak Mahfudz dan teman-teman Pansus RPKD DPRD Surabaya. Terimakasih atas kebijakan dan perhatian pada Persebaya,” tukas Ram Surahman, Sekretaris Persebaya.

Menurutnya, manajemen Bajol Ijo menerima tarif baru yang diputuskan ini. Apalagi, Pemkot Surabaya juga memberikan sederet keringanan. Salah satunya, tidak ada biaya loading yang dikenakan untuk persiapan pertandingan. “Angka yang terbaru ini cukup rasional. Insya Allah kami akan pakai GBT untuk kompetisi Liga 1 musim ini,” ujar Ram.

Dengan tuntasnya pembahasan ini, Persebaya mengajak semua pendukungnya untuk fokus menyongsong musim kompetisi tahun ini. “Urusan Stadion sudah beres. Saatnya kembali fokus untuk persiapan tim menyambut kompetisi,” tutur pria asal Benjeng, Gresik itu.

Pada kesempatan terpisah, pelatih Persebaya Aji Santoso juga lega timnya tetap berkandang di Kota Pahlawan. Awalnya, dia sempat khawatir Persebaya jadi tim musafir. “Persebaya ini salah satu kebanggaan dari Kota Surabaya. Akan sangat hambar kalau Persebaya tidak dapat main di Surabaya,” tegas pelatih asli Kepanjen, Kabupaten Malang itu. (Laporan Kontributor Keyzie Zahir/Surabaya)