Tarif GBT Meroket, Aji Berharap Persebaya Tetap Bermarkas di Surabaya

BolaSkor.com - Drama baru tersaji antara Persebaya Surabaya dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Kali ini disebabkan nilai sewa Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) dan Stadion Gelora 10 Nopember (G10N) usulan Pemkot Surabaya mencapai ratusan juta rupiah sehari.

Sebelumnya pemkot melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Surabaya mengusulkan, tarif sewa dua stadion di Kota Pahlawan itu akan dihitung per jam. Hal itu diketahui saat pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah (19/4) lalu.

Alotnya pembahasan raperda itu sempat membuat manajemen Persebaya berencana memindahkan homebase dan tempat berlatih. Kendati demikian, pelatih Persebaya Aji Santoso berharap ada titik temu sehingga Rachmat Irianto dkk. tetap bisa berlatih dan bermain di Surabaya.

Baca Juga:

Melapor ke Menpora, PSSI Sampaikan Rencana Liga 1 Mulai 3 Juli

Kehadiran Penonton di Liga 1 Dikaji, Arema FC Beri Respons

“(Dapat) berkandang di Surabaya itu penting. Meski tidak ada penonton (karena pandemi Covid-19), atmosfernya berbeda dengan bermain di stadion lain. Namanya juga Persebaya, ya wajarnya main di Surabaya,” jelas Aji Santoso.

Tak hanya itu, menurutnya tim asuhannya juga ingin merasakan fasilitas standar Piala Dunia yang terdapat di GBT. Baik dari lapangan hingga ruang ganti yang telah dipermak untuk persiapan Piala Dunia U-20.

“Kami sebenarnya sudah terbiasa latihan di Sidoarjo. Bisa saja juga berkandang di Sidoarjo. Tapi pasti bukan saya saja, semua pemain dan suporter akan lebih senang jika Persebaya berlatih dan berkandang di Surabaya. Semoga terwujud,” harap Aji.

Di sisi lain, Sekretaris Persebaya Ram Surahman belum bisa membahas terlalu jauh perihal markas tim. Maklum, Bajol Ijo masih menanti kepastian kompetisi sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan kandang. “Mumpung ini masih berstatus raperda jadi kita berusaha mengajukan negosiasi. Kami belum bisa bergerak,” ungkapnya.

Untuk diketahui, dalam raperda baru yang belum digedok, tarif sewa GBT untuk kegiatan bersifat komersial sebesar Rp22 juta per jam dan Rp444.632.000 per hari. Sementara tarif sewa GBT sebelumnya, berdasar Perda No 13 Tahun 2010 yang kemudian diubah jadi No 2 Tahun 2013, sebesar Rp30 juta. Sedangkan tarif pemakaian G10N mencapai Rp15 juta per jam dan Rp303.158.000 per hari. Sebelumnya hanya sebesar Rp16juta. (Laporan Kontributor Keyzie Zahir/Surabaya)