Taktik Jitu Erik ten Hag Hentikan Manchester City


BolaSkor.com - Manchester United menjadi tim yang tidak diunggulkan saat melawan rival sekota Manchester City di final Piala FA. Namun taktik Erik ten Hag bekerja dengan sempurna saat mereka memastikan kemenangan menakjubkan 2-1.
Beginilah cara pelatih asal Belanda itu melakukannya.
Baca Juga:
Jawaban Sederhana Erik ten Hag jika Dipecat Manchester United
Sederet Statistik dari Keberhasilan Manchester United Memenangi Piala FA
Manchester City 1-2 Manchester United: Dekati Rekor Arsenal, Red Devils Juara Piala FA Ke-13
Menggunakan 'False Nine'
Ten Hag mengambil keputusan untuk tidak memasukkan Rasmus Hojlund dan menggunakan Bruno Fernandes sebagai 'false nine', karena mengetahui kaptennya juga cukup pintar untuk maju dan bergabung dalam serangan.
Sulit bagi Hojlund. Meski memiliki kecepatan dan fisik, namun kemampuan passing Fernandes terbukti sangat penting. Begitu pula dengan kecerdasan taktisnya.
Menggunakannya sebagai 'false nine' berarti dia bisa turun ke lini tengah dan mencegah Rodri mendikte permainan. Pemain asal Portugal itu berhasil dalam peran yang terbilang berat ini. Scott McTominay juga memainkan perannya dengan tingkat kerjanya saat ia mencoba mendekati Fernandes.
Menyerap Tekanan City
Kunci pendekatan Manchester United adalah Lisandro Martinez. Tanpa pemain Argentina itu di jantung pertahanan, mereka tidak akan mampu menahan tekanan dari Manchester City. United harus "merelakan" lawan mereka akan mendominasi penguasaan bola.
Namun Martinez membuat perbedaan dan memberikan keamanan lebih di lini belakang yang juga membantu Raphael Varane yang tidak perlu mendekati dan menempel lawan. Itu berarti mereka bisa bertahan di blok rendah dan membatasi ruang yang bisa dilewati City di belakang mereka.
Itu juga berarti City sering bermain di depan United dan tidak bisa menarik mereka keluar dari posisinya.
Pemain Sayap
Tidak ada yang lebih mengancam daripada kecepatan. United memiliki banyak pemain yang punya kecepatan seperti Marcus Rashford dan Alejandro Garnacho. Itu adalah senjata terbesar mereka di Wembley.
Meskipun Kyle Walker lebih cepat dibandingkan keduanya di sayap kanan, City jauh lebih rentan di sayap kiri. Josko Gvardiol telah tampil baik di musim pertamanya di City, namun pada dasarnya ia adalah seorang bek tengah yang bermain di luar posisi sebagai bek kiri.
Hasilnya Gvardiol diekspos oleh Garnacho yang tetap berada di posisi tinggi dan melebar serta berusaha berlari di belakangnya. Naluri Gvardiol adalah untuk melakukan umpan balik dan ketika City menekannya, meninggalkan ruang bagi United untuk memanfaatkan bola-bola panjang.
Bek Sayap Aktif
Baik Diogo Dalot maupun Aaron Wan-Bissaka diminta bekerja sangat keras. Peran utama mereka tentu saja adalah bertahan, namun keduanya juga mengambil peran bergantian di lini tengah dan menciptakan pemain tambahan untuk United saat City memulai dengan formasi 4-1-4-1.
Dalot membuat perbedaan dan bahkan merangsek maju melampaui Fernandes, sementara Kobbie Mainoo memiliki disiplin untuk menjaga area tengah. Bersama Mainoo, Sofyan Amrabat juga menampilkan performa terbaiknya bersama United.
Yusuf Abdillah
9.372
Berita Terkait
Fakta dan Statistik yang Perlu Diketahui Sebelum Menonton Duel Panas Liverpool vs Manchester United

Persiapan Bagus, Persija Bidik Kemenangan di Kandang Persebaya

Eks Penyerang AC Milan dan Liverpool Digaet Klub Milik Gary Neville dan David Beckham

Link Live Streaming Nottingham Forest vs Chelsea, Sabtu 18 Oktober 2025

Mendapat Dukungan dari Bos Manchester United, Begini Respons Ruben Amorim

Bojan Hodak Berikan Catatan Usai Persib Gasak PSBS 3-0

5 Kemenangan Paling Mengesankan Arsenal di Markas Fulham

Louis van Gaal Akan Umumkan Berita Besar pada Hari Senin, Jadi Pelatih Timnas Indonesia Pengganti Kluivert?
Prediksi dan Statistik Fulham vs Arsenal: Ujian di Craven Cottage

Prediksi dan Statistik Nottingham Forest vs Chelsea: The Blues Lanjutkan Tren
