Tahun Emas Guangzhou Evergrande & Marcelo LippiKaleidoskop Liga China 2013


Tahun Emas Guangzhou Evergrande & Marcelo LippiKaleidoskop Liga China 2013
Jakarta - Tahun 2013 menjadi tahun emas kesuksesan Guagzhou Evergrande di bawah besutan tangan dingin pelatih Marcelo Lippi. Pelatih berkebangsaan Italia itu sukses mempertahankan gelar Liga China dua musim beruntun.
Pembahasan pertama adalah rangkuman Liga China, yang dikenal dengan sebutan China Super League, pada musim 2013. Seperti biasanya, klub Guangzhou Evergrande tetap mendominasi penuh Kompetisi kasta tertinggi sepak bola Negeri Tirai Bambu itu.
Harimau China tampil perkasa dari 30 pertandingan dengan mengumpulkan nilai akhir 77 poin dan hanya kalah sekali. Posisi kedua ditempati oleh Shandong Luneng Taishan berbekal nilai akhir 59 angka. Beijing Guoan dan Guizhou Renhe melengkapi posisi empat besar. Keempat klub ini berhak berlaga di Liga Champions Asia.
Cemerlangnya performa Guangzhou Evergrande tak lepas dari kejeniusan dan tangan dingin pelatihnya, Marcelo Lippi, yang juga pernah Juventus, Inter Milan, hingga Timnas Italia. Juru racik yang kini berusia 65 tahun itu menandatngani kontrak dua setengah musim bersama Guangzhou Evergrande pada 17 Mei 2002.
Keperkasaan Guangzhou Evergrande sudah terlihat pada pertandingan pembuka China Super League melawan Shanghai Shenxin pada 8 Maret 2013 lalu. Guangzhou menang telak dengan skor 5-1 dimana penyerang andalannya yang berasal dari Brasil, Elkenson, tampil sebagai bintang kemenangan dengan mencetak dua gol. Sementara, Shandong Luneng Taishan secara mengejutkan taklu dari Guizhou Moutai 2-1.
Namun pada pekan ketiga pada 29 Maret 2013, Guangzhou Evergrande turun ke posisi ketiga. Hal itu disebabkan hasil imbang 1-1 melawan Beijing Guoan. Posisi puncak kemudian direbut Shandong berkat kemenangan 1-0 melawan Qingdao Jonoon.
Pada pekan keenam, Shandong takluk di tangan Guangzhou R&F dengan skor 2-1. Sementara, Guangzhou Evergrande menang telak 6-1 melawan Changchun Yatai. Kemenangan tersebut mengantar Guangzhou ke puncak klasemen dan mereka sukses mempertahankannya hingga akhir musim. Satu-satunya kekalahan Guangzhou musim ini terjadi di pekan ke-23 melawan Tianjin Tieda.
Namun, Lippi gagal mengawinkan gelar China Super League dengan Piala FA China. Pada babak final yang digelar secara dua leg melawan Guizhou Moutai, Guangzhou menyerah 2-0 pada pertemuan pertama dan hanya mampu menang 2-1 pada pertemuan kedua. Guizhou Moutai pun tampil sebagai juara dengan agregat kemenangan 2-3.
Kesuksesan Guangzhou Evergrande berbuah berbagai penghargaan individu para awaknya. Lippi didaulat sebagai Pelatih Terbaik. Sementara, Elkenson merebut sepatu emas berkat torehan 24 golnya. Dario Conca meraih gelar Pemain Terbaik dan Zeng Chen sebagai Kiper Terbaik.
Posts