Susy Susanti: Tunggal Putra dan Putri Masih Perlu Kerja Keras


BolaSkor.com - Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) melakukan evaluasi terhadap para pebulutangkis level utama seusai gelaran dua tur Eropa. Gelar juara ganda putri yang kembali diraih setelah 20 tahun menjadi prestasi membanggakan.
Dua pekan lalu ada turnamen Denmark Open Super Series Premier 2017 dimana Indonesia menempatkan satu finalis lewat Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan dua semifinalis lewat pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan pasangan ganda putra Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi.
Di Prancis, skuat Merah-Putih memboyong dua gelar dari pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Greysia/Apriyani yang tak diunggulkan, berhasil membuat kejutan dengan meraih gelar juara dengan menumbangkan para unggulan dari Jepang, China, dan Korea.
Greysia/Apriyani merebut titel juara setelah menumbangkan Lee So Hee/Shin Seung Chan (Korea), dengan skor 21-17, 21-15. Sementara Tontowi/Liliyana mengalahkan unggulan pertama dari China, Zheng Siwei/Chen Qingchen, 22-20, 21-15.
“Hasil di Denmark dan Prancis sangat baik, karena kami mampu merebut dua gelar superseries dan khususnya di ganda putri yang sudah 20 tahun tidak juara di Prancis," ujar Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti seperti dikutip dari Badmintonindonesia.org, Rabu (1/11/17).
"Semoga hasil ini memberi semangat baru dan menular ke atlet sektor lain, agar dapat memacu diri, kerja keras, untuk dapat menghasilkan prestasi terbaik di kejuaraan-kejuaraan penting yang akan datang,” sambung Susy.
Susy menilai sektor ganda campuran, ganda putra serta ganda putri telah menunjukkan hasil yang cukup baik. Namun sektor tunggal putra dan putri masih perlu konsistensi dan kerja keras lebih.
“Tunggal putra dan tunggal putri masih belum konsisten, butuh fokus kematangan dalam menghadapi setiap lawan, serta kesiapan dalam menghadapi lawan yang berbeda-beda. Untuk tunggal putri, kami masih harus kerja keras untuk bisa masuk rangking elite dunia, kami usahakan dalam waktu satu-dua tahun yang akan datang untuk bisa mencapai prestasi yang lebih tinggi seperti di level super series,” ujar Susy.
Usai dua tur Eropa, para pebulu tangkis akan bersiap untuk mengikuti kejuaraan China Open Super Series Premier 2017 dan Hong Kong Open Super Series 2017. Para pemain elite juga tengah berburu poin untuk dapat tampil di kejuaraan bergengsi BWF Final Super Series 2017 di Dubai. (MerahPutih)
Yusuf Abdillah
9.224
Berita Terkait
Komang Ayu Keluar dari Pelatnas PBSI

Hasil Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025: Hanya Satu Wakil Indonesia ke Semifinal

Bawa 4 Unggulan, PBSI Hanya Targetkan Satu Gelar Juara di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025

Hadapi Hong Kong Open dan China Masters 2025, PBSI Kembali Pertemukan Apriyani dan Fadia

Ratusan Pebulu Tangkis Ikut Kejuaraan Junior Asia di Solo, Indonesia Segrup dengan Malaysia

Ginting dan Gregoria Mariska Dipastikan Turun di Japan Open dan China Open 2025

Terpuruk di Indonesia Open 2025, PBSI Kian Jadi Sorotan

Jelang Hadapi Tiga Turnamen Asia, PBSI Rombak Sektor Ganda Putra

PBSI Rekrut 10 Atlet Tambahan ke Pelatnas Cipayung

Taufik Hidayat Dukung Keputusan Jonatan Christie dan Chico Aura Melanjutkan Karier di Luar Pelatnas PBSI
