Suporter Berulah, Laga Marseille Kontra Rennes Terpaksa Ditunda
Bolaskor.com - insiden kurang menyenangkan baru saja dialami skuat Olympique Marseille. Tim asuhan Andre Villas-Boas tersebut nyaris menjadi sasaran kemarahan suporternya sendiri.
Ratusan suporter Marseille dikabarkan mendatangi tempat latihan tim pujaannya pada Sabtu (30/1) waktu setempat, untuk melakukan protes. Hal itu berkaitan dengan hasil minor yang diraih Les Olympians.
Marseille hanya mampu meraih satu kemenangan dari sembilan laga terakhirnya di semua kompetisi. Dimitri Payet dan kawan-kawan juga hanya menduduki posisi juru kunci di fase grup Liga Champions.
Baca Juga:
Dimitri Payet Selamatkan Marseille dari Rekor Minor di Liga Champions
Ludahi Pemain Lawan, Angel Di Maria Diskors Empat Pertandingan
Legenda Juventus Ingin Boyong Gonzalo Higuain ke Olympique Marseille
Dilansir dari RMC Sport, sekitar 200 suporter Marseille memaksa masuk ke dalam pusat latihan klub. Mereka juga menyalakan kembang api dan membakar sejumlah pohon yang membuat situasi menjadi mencekam.
Direktur dan presiden klub menjadi sasaran kemarahan suporter Marseille. Keduanya dianggap menjadi biang kerok buruknya performa tim pada musim 2020-2021.
Akibat insiden ini, sejumlah fasilitas klub mengalami kerusakan. Beruntung tidak ada korban jiwa meski karyawan Marseille mengalami trauma.
"Olympique de Marseille mengutuk keras serangan yang tidak dapat diterima pada klub sore ini di dalam pusat pelatihan Robert-Louis Dreyfus. Beberapa ratus orang dari kelompok pendukung Ultra masuk ke lokasi pusat pelatihan, termasuk gedung tim utama secara paksa dan dengan kekerasan," bunyi pernyataan resmi Marseille.
"Tindakan yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diterima ini harus dikutuk dengan sangat keras. Olympique de Marseille memiliki semua bukti dan segera diteruskan ke pihak berwajib."
Buntut insiden ini, laga Marseille kontra Rennes yang harusnya digelar pada hari yang sama akhirnya ditunda. Hal itu diputuskan langsung oleh operator Ligue 1.
"Saya telah menjadi pemain di Olympique de Marseille selama 13 tahun. Saya tahu segalanya tentang klub ini, tapi kejadian hari ini membuat saya sedih dan tidak bisa diterima," kata kapten Marseille, Steve Mandanda.
"Kami adalah pemain sepak bola dan krisis olahraga sama sekali tidak bisa membenarkan gelombang kekerasan seperti itu. Ini adalah waktu untuk menenangkan diri."
6.514
Berita Terkait
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Rabu (17/12): Tambah 10 Medali Emas, Tim Indonesia Nyaman di Urutan Kedua
SEA Games 2025: Pecah Telur Medali Emas, Tim Equestrian Indonesia Bidik Target Lebih Tinggi
Talavera vs Real Madrid: Los Blancos Pantang Anggap Enteng Lawan
SEA Games 2025: Tim Berkuda dan Gulat Rebut Medali Emas Pertama
Chelsea ke Semifinal Piala Liga Inggris, Enzo Maresca Kembali Tersenyum
SEA Games 2025: Riau Ega Raih Medali Emas, Tim Panahan Indonesia Mendominasi
SEA Games 2025: Rendi dan Memo Ungkap Kisah di Balik Medali Emas Nomor Men's Double Sculls
Kylian Mbappe Menang Gugatan, PSG Harus Bayar Rp1 Triliun Lebih
SEA Games 2025: Resep Panahan Indonesia Kawinkan Emas Beregu Recurve
Jadi Kiper Terbaik FIFA 2025, Gianluigi Donnarumma Bidik Banyak Trofi di Manchester City