Euro 2024
Spanyol Juara Euro 2024, Bukan Sekadar Tiki-Taka dan Tidak Bergantung dengan Barcelona-Real Madrid


BolaSkor.com - Vamos Espana! Kalimat ini menggema di media sosial sejak pagi tadi WIB. Masyarakat Negeri Matador dan penggemar La Furia Roja di seluruh penjuru dunia merayakan kemenangan timnas Spanyol merebut trofi Euro 2024.
Spanyol berhasil merajai Eropa setelah mengalahkan Inggris 2-1, pada laga final di Olympiastadion, Senin (15/7) dini hari WIB. Spanyol unggul lebih dahulu melalui gol Nico Williams pada menit ke-47.
Inggris sempat menabur asa lewat sepakan Cole Palmer pada menit ke-73. Namun, Mikel Oyarzabal membuyarkan mimpi Inggris menjadi juara Eropa untuk pertama kalinya, lewat gol pada menit ke-86.
Baca Juga:
Daftar Pemenang Penghargaan Pemain Terbaik Euro 2024: Rodri dan Lamine Yamal Naik Podium
7 Fakta Menarik Timnas Spanyol Setelah Juara Euro 2024
Hasil Final Euro 2024: Tekuk Inggris 2-1, Spanyol Raih Trofi Keempat
View this post on Instagram
Efektivitas Spanyol

Menurut statistik UEFA, Spanyol bermain luar biasa pada laga final. Bermain sabar dengan penguasaan bola 66 persen berbanding 34 persen. La Furia Roja melepaskan 16 sepakan, dan 6 di antaranya tepat sasaran.
Timnas Spanyol juara Euro 2024 lebih baik daripada pendahulunya pada Euro 2008 dan 2012. Alvaro Morata dkk. menjadi juara dengan menyapu bersih laga dengan kemenangan dari babak grup, dengan total 7 kemenangan.
Spanyol menjadi satu-satunya tim tersubur dengan 15 gol dalam satu turnamen, sepanjang sejarah Euro. La Furia Roja jadi tim pertama yang meraih empat trofi Euro. Tiga sebelumnya adalah pada 1964, 2008, dan 2012.
Spanyol saat ini bukan hanya sekedar tiki-taka seperti pendahulunya. Di tangan Luis de La Fuente, Spanyol berubah menjadi tim yang modern, menerapkan skema sesuai lawan yang dihadapi. Bahasa sederhananya soal efektivitas.

Melawan Kroasia, Spanyol kalah dalam penguasaan bola dengan 46 persen berbanding 54 persen. Namun, Spanyol mampu menyudahi perlawanan Luka Modric dkk. dengan skor 3-0. 11 percobaan tembakan, dan 5 di antaranya tepat sasaran.
Bahkan lawan Italia, Spanyol hanya unggul 58 persen berbanding 42 persen penguasaan bola. Tapi La Furia Roja mendapat 20 kali tembakan, dan 9 di antaranya tepat sasaran. Berbeda dengan Italia hanya 4 tembakan (1).
Kalau lawan Albania dan Georgia tak usah dibahas, Spanyol sudah pasti di atas kertas unggul dari permainan tim maupun permainan individu.
Saat menghadapi Jerman, lagi-lagi Spanyol kalah penguasaan bola dengan 52 persen berbanding 48 persen. Bahkan juga kalah dalam percobaan sepakan 23 berbanding 16 tembakan.
Tetapi, Spanyol unggul dalam sasaran tepat ke gawang dengan 6 kali berbanding 5 kali. Dua gol pun menyudahi perlawan Jerman (2-1).
Melawan Prancis, Spanyol unggul 59 persen berbanding 41 persen penguasaan bola. Dengan 6 tembakan, dua tepat sasaran dan berbuah dua gol. Berbeda dengan Prancis 9 kali percobaan, 3 mengarah ke gawang, hanya satu gol.
Rotasi Pemain dan Pondasi Real Sociedad

Spanyol juga menjadi tim yang sering gonta-ganti pemain. Total, ada 10 pemain yang dicoba di luar starting eleven Spanyol. Buktinya dalam laga final.
Bayangkan Rodri diganti oleh Martin Zubimendi . Tidak ada yang menduga. Namun, ini kunci Luis de la Fuente.
Bukan Barcelona atau Real Madrid, Real Sociedad menjadi pondasi lini tengah La Furia Roja. Zubimendi bahu-membahu dengan rekan setimnya di klub, Mikel Merino dan Mikel Oyarzabal. Belum lagi ada Robin Le Normand di jantung pertahanan.
Total, ada 4 pemain Sociedad yang bermain di final. Real Madrid hanya 2 pemain, Barcelona bahkan satu pemain. Sisanya tersebar satu pemain Manchester City, Athletic Bilbao, Atletico Madrid, RB Leipzig, dan Chelsea.
Tengku Sufiyanto
17.371
Berita Terkait
Oxford United Pinjamkan Marselino Ferdinan ke AS Trencin, Klub yang Pernah Dibela Witan Sulaeman

Jadwal Siaran Langsung dan Link Live Streaming Inggris vs Andorra, Sabtu 6 September 2025

25 Pemain Timnas Indonesia U-17 TC di Bulgaria, Agendakan Uji Coba dengan Makedonia Utara

Link Streaming Timnas Indonesia U-23 vs Makau di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026, Live Sebentar Lagi

Patrick Kluivert Kesengsem Permainan Miliano Jonathans

Sumbang Gol buat Italia, Retegui dan Kean Menikmati Perubahan Taktik Gattuso

Jadwal Siaran Langsung Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 Timnas Indonesia U-23 vs Makau, Sabtu 6 September 2025

Laris Manis, Harry Maguire Diantre Klub Arab Saudi
Sebelum Gaet Luis Diaz, Bayern Munchen Sempat Dekati Cody Gakpo

Gagal Menang dalam Tiga Laga Beruntun, Joshua Kimmich Sebut Jerman Akan Sulit Lolos ke Piala Dunia
