Soal Siulan di Wembley, Ramos Bilang Orang Lupakan Ancaman Kematian yang Diterima Keluarganya

BolaSport.com - Sergio Ramos untuk kali pertama bermain di tanah Inggris usai insiden final Liga Champions 2018 yang mempertemukan timnya, Real Madrid melawan Liverpool. Dia bersama tim nasional Spanyol berhasil mengalahkan Inggris dengan skor 2-1 di Stadion Wembley.

Seperti diketahui, pada final Liga Champions di Kiev, Ukraina, Ramos membuat pemain Liverpool, Mohamed Salah cedera. Imbasnya Salah harus absen pada laga pembuka Mesir di Piala Dunia 2018.

Seperti yang diduga sebelumnya, Ramos mendapat sambutan negatif dari para penonton di Wembley.Setiap kali memegang bola, ia mendapat siulan dari kelompok suporter Inggris. Usai pertandingan Ramos menegaskan dirinya sama sekali tidak terpengaruh dengan sambutan negatif fan tuan rumah.

Pada kesempatan ini, Ramos juga menceritakan bahwa usai insiden dengan Salah di final Liga Champions, keluarganya menerima ancaman kematian. "Anda pasti menghindari siulan (dari suporter lawan). Pada akhirnya Anda akan merasakannya. Tapi itu tidak mempengaruhi penampilan saya," kata Ramos.

"Saya tentunya menyukai sambutan dengan cara lain. Namun orang-orang hanya mengingat aksi saya di final (Liga Champions).Tidak ada yang ingat ancaman kematian yang diterima keluarga dan anak-anak saya.

"Ini adalah masalah yang sangat sensitif. Orang-orang mungkin anggap sebagai lelucon dan itu sebabnya mereka bersiul di stadion besar seperti ini. Hati nurani saya sangat jelas. Saya sudah menjelaskan (tidak sengaja membuat Salah cedera) dan saya tidak perlu memberikan lebih banyak penjelasan," Ramos menambahkan.

Eks pemain timnas Inggris dan Manchester United, Garry Neville pun angkat bicara soal siulan yang diterima Ramos. Menurutnya tipe pemain seperti Ramos bakal semakin bersemangat bila mendapat sambutan negatif dari suporter lawan.

"Ramos yang terbaik. Kepribadian, karakter. Anda sedang membicarakan seorang pemain besar di sepak bola, Sergio Ramos. Semakin ia dicemooh, saya pikir, itu membuatnya ingin menguasai bola lebih lama. Saya pikir, ia justru menikmatinya," Neville mengungkapkan.*