Soal Masa Depan, Kane Bisa Berkaca dari Pengalaman Owen dan Van Persie

BolaSkor.com - Musim ini Tottenham Hotspur sukses mempertahankan penyerang andalan mereka Harry Kane. Tapi itu tidak mengartikan masa depan Kane sudah jelas dan ia akan bertahan dengan The Lilywhites.
Kane (28 tahun) dinilai sebagai salah satu penyerang top di Eropa. Dalam kondisi prima kapten timnas Inggris memiliki segalanya: penyelesaian akhir bagus, penempatan posisi bagus, kecerdasan membaca permainan, dan dapat membuka ruang bagi rekan setim.
Man City pada musim panas 2021 dikaitkan dengan Kane, tapi transfer urung terjadi dan klub justru merekrut Jack Grealish dari Aston Villa sebesar 100 juta poundsterling. Isu transfer masih ada dan City, bersama Manchester United, serta klub Eropa lain masih memantau Kane.
Kualitas dan ambisi Kane dalam meraih trofi disinyalir terlalu besar untuk Tottenham yang tak punya tradisi bagus dalam bertarung memenangi titel. Mantan penyerang timnas Inggris, Peter Crouch memberi saran kepada Kane.
Baca Juga:
Harry Kane, Pujian dari Alan Shearer, dan Target Transfer Man City
Harry Kane Bikin Manchester City Merana, Pep Guardiola Kenang Kisah di Bursa Transfer
Crouch meminta Kane belajar dari Robin van Persie, Teddy Sheringham, dan Michael Owen yang berganti klub untuk kemudian memenangi trofi.
"Ini adalah keputusan yang sulit, tarikan emosional membebani ketakutan bahwa karier Anda tidak terpenuhi," tulis Crouch di kolomnya untuk The Mail saat bercerita jika ia di posisi Kane.
“Saya selalu memikirkan kembali Michael Owen. Dia pergi dan memenangkan banyak hal di tempat lain, tetapi kemudian dia bukan Steven Gerrard ketika dia berjalan melewati pintu di Anfield. Dia bisa saja melakukannya."
“Namun sisi sebaliknya adalah melihat Robin van Persie atau Teddy Sheringham. Orang-orang ini memilih untuk pindah ke Manchester United dan itu terbayar dengan gelar liga. Jika Anda pikir diri Anda berputar-putar di tempat yang sama, bayangkan apa yang terjadi di dalam kepala Harry."
Masa-masa Kane bersama Tottenham memang tidak dilalui dengan raihan trofi, melainkan finish runner-up Premier League, Piala Liga, dan Liga Champions, meski ia memenangi penghargaan personal Sepatu Emas (top skorer) di Inggris tiga kali.
Arief Hadi
15.462
Berita Terkait
Ketua Umum NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari Raih UCI Merit Award, Sejarah Baru untuk Dunia Balap Sepeda Indonesia

Tanggapan Marc Klok dan Beckham Putra Usai Dipanggil ke Timnas Indonesia untuk Hadapi Round 4

Brentford vs Manchester United: London Bukan Lagi Taman Bermain untuk The Red Devils

Crystal Palace vs Liverpool: The Reds Sudah Lupa Rasanya Kalah
7 Pemain Top yang Pernah Memperkuat Real Madrid dan Atletico Madrid

Rio Ferdinand Desak Manchester United Tantang Liverpool dalam Perburuan Adam Wharton

Gimnastik Indonesia Berduka, Atlet Muda Naufal Takdir Al Bari Tutup Usia di Rusia

Jadwal Babak 16 Besar Coppa Italia 2025/2026: AC Milan Bertemu Lawan Kuat

Breaking News: Sergio Busquets Umumkan Gantung Sepatu
