Sirkuit Mandalika Bukan Hanya Sekadar Lintasan Balap

BolaSkor.com - Kehadiran Sirkuit Mandalika tidak hanya sebagai arena unjuk gigi para pembalap saja. Lebih dari itu, lintasan yang terletak di Lombok, Nusa Tenggara Barat ini juga menjadi simbol kebanggaan Indonesia.

Sejak berlangsungnya tes pra-musim, banyak pembalap MotoGP mengkritik kondisi Sirkuit Mandalika. Mereka menilai sirkuit tersebut kurang layak karena berdebu dan banyak krikil kecil yang dapat membahayakan keselamatan para pembalap.

Agar permasalahan itu tidak terulang kembali, pemerintah bersama pihak-pihak terkait langsung bertindak cepat. Mereka mulai mengirimkan perlengkapan terbaik dari Jakarta untuk memperbaiki kekurangan yang ada, seperti racing line, kebersihan aspal, dan juga perbaikan permukaan aspal yang retak.

Demi menunjukkan keseriusannya, pemerintah bahkan menghentikan perbaikan landasan pacu bandara di Jalarta. Hal ini dilakukan agar perbaikan Sirkuit Mandalika dapat berjalan lebih optimal.

Baca Juga:

Orang Datang dan Pergi, Termasuk Valentino Rossi

Masa Depan MotoGP di Mata Dorna

“Kita telah melihat masalah ini di banyak event, termasuk Formula 1 Singapura. Sangat baik bagi kami bisa menjalani tes yang dapat membawa banyak pencerahan. Sekarang slopetermasuk area kecelakaan telah dibersihkan karena banyak debu akibat pekerjaan konstruksi,” tutur Simon Gardini selaku General Manager RMI, dikutip dari speedweek.com.

“Kita memang mengalami nasib buruk karena permukaan lintasan dibuat dari bahan yang tidak memadai. Hal ini terjadi ketika mesin MotoGP yang mencapai 300 hp dipaksa hingga limit di lintasan kering pada hari pertama. Debu menjadi malah utama. Aspal menjadi buruk karena tenaga motor. Akibatnya banyak kerikil dan debu menutupi racing line yang ideal,” sambungnya.

Simon menabahkan, upaya besar-besaran ini dilakukan semata-mata untuk menyukseskan MotoGP Mandalika pada 18-20 Maret mendatang. Karena bagaimanapun juga balapan tersebut turut mempertaruhkan nama baik Indonesia di mata dunia.

“Sekarang kita memiliki latihan besar untuk ahli aspal di Indonesia. Kita juga memiliki perusahaan lokal di bawah kontrak, kita membawa banyak perlengkapan dari Jakarta. Polisi bahkan mengawal material dari pelabuhan,” kata Simon

“Pemerintah bahkan ikut terlibat. Indonesia menganggap persoalan ini sengat serius. Kita sekarang memiliki teknologi yang tepat agar bisa melakukan pekerjaan dengan sempurna,” tambahnya.

Hal senada juga diungkapkan CEO Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Priandhi Satria. Dia mengatakan perbaikan kali ini dilakukan dengan mengerahkan seluruh kemampuan yang ada. Priandhi di tidak ingin kejadian buruk terulang kembali.

“Banyak semangat dikerahkan dalam perbaikan ini. Karena kebanggaan nasional dipertaruhkan,” tutupnya.

Penulis: Bintang Rahmat