Setelah SEA Games, Saatnya Mengejar Prestasi di ISG


BolaSkor.com - Sekretaris jendral NOC Indonesia, Ferry Kono, menjelaskan berbagai ajang yang akan diikuti atlet Tanah Air ke depan. Adanya beberapa penundaan multievent membuat fokus bergeser.
Di tahun ini, Asian Games seharusnya kembali dihelat. Akan tetapi, buruknya kondisi Covid-19 di China membuat ajang empat tahunan itu ditunda. Hal yang sama juga berlaku untuk Asian Youth Games yang sedianya berlangsung di Shantou.
Dengan penundaan dua event tersebut, NOC Indonesia menyisakan satu agenda multievent di 2022 yakni Islamic Solidarity Games (ISG) di Konya pada 9-18 Agustus. Tim NOC langsung bergerak cepat demi menyiapkan atlet Indonesia ke ISG.
“Tim kami melalui Komisi Sport and Develompment sudah mulai melakukan review untuk ISG dengan parameter-parameter yang menjadi target NOC Indonesia dan pemerintah. Semoga akhir pekan ini bisa rampung dan sebagaian dari tim kami akan melakukan CdM Meeting kedua di Konya,” kata Ferry.
Ferry menjelaskan ISG hanya diikuti negara-negara peserta Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), bukan berarti Indonesia bisa bebas mengirimkan atlet. Sebab, ISG tetap memiliki syarat berdasarkan peringkat dunia yang dimiliki atlet ataupun tim pada sejumlah cabang olahraga.
“Ada beberapa cabor yang tidak bisa ikutsertakan, seperti sepak bola karena posisi Timnas Indonesia belum masuk dalam peringkat yang ditetapkan. Jadi Tim Review juga harus dapat menyeleksi atlet-atlet yang dikirim nanti sudah dalam posisi aman untuk bertanding di ISG,” terang Ferry.
Berbicara target, Ferry menjelaskan NOC Indonesia tidak memberikan target khusus di ISG. Namun, tambahnya, bukan berarti tidak ada standar tertentu yang harus dicapai oleh atlet Merah Putih.
“Ini sekadar partisipasi, tetapi kami ingin ISG menjadi try-out bagi atlet-atlet kita menuju Asian Games meskipun dalam situasi ditunda hingga tahun depan,” kata Ferry,
Ia menjelaskan, NOC Indonesia juga memiliki empat agenda multievent mandatory, yakni SEA Games 2023 Kamboja (Mei), Asian Games (September), serta Asian Indoor & Martial Art Games (17-26 November), serta ANOC World Beach Games (AWBG) di mana Indonesia akan menjadi tuan rumah pada 5-12 Agustus dilanjutkan dengan ANOC General Assembly hingga 15 Agustus.
“Tantangannya bagaimana kita memetakan atlet untuk turun di 4 multi event itu agar bisa paralel, tapi di saat yang sama 2023 itu tahun kualifikasi menuju Olimpiade Paris yang dimainkan di single event. Jadi prioritas tetap kualifikasi Paris,” ujar Ferry.
“Kami menjadikan semua event tahun depan ajang try-out atlet kita untuk mengukur sejauh mana prestasi yang mereka lakukan selama pelatnas. Semoga ini semua bisa berjalan baik.”
“Bagi NOC Indonesia tentu di waktu luang ada Asian Games dan Asian Youth Games yang ditunda ini dapat kami manfaatkan dengan baik untuk memperbaiki sistem dan pelayanan yang kiranya akan bermanfaat ketika empat multievent di 2023 itu berjalan. Kita bekerja secara efisien dan menggunakan teknologi khusus, sehingga tidak ada lagi sistem manual baik dari akreditasi, logistik, distribusi, dll.”
NOC Indonesia melalui Komisi Sport and Development sudah mulai melakukan review terhadap federasi nasional untuk tampil di ISG. Review dilakukan mulai 20-24 Mei.
Andhika Putra
8.253
Berita Terkait
Cara Menonton dan Link Streaming Portugal vs Hungaria, Live Sebentar Lagi
Nostalgia: Ketika AC Milan Meraih Scudetto 1993/1994 dengan Hanya Mencetak 36 Gol

Latihan Perdana dengan AS Trencin, Marselino Ferdinan Pede Bisa Berkembang di Liga Slovakia

3 Alasan Inter Milan Lebih Baik Menolak Tawaran Merekrut Neymar

Hasil Jepang vs Brasil: Comeback, Tim Samurai Biru Menang 3-2

Terima Tawaran Rp7,6 Triliun untuk Lamine Yamal, Barcelona Tergiur

RD Pimpin Latihan Persipura, Bernostalgia Setelah 20 Tahun Lamanya

Presiden Prabowo Berat Hati Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026, Erick Thohir Minta Maaf

Link Streaming Puerto Rico vs Argentina, Rabu 15 Oktober 2025

LIMA Mandiri Basketball 2025 Usung Format Baru, Siap Guncang Yogyakarta hingga Jakarta
