Setahun Jose Mourinho di Tottenham, Saatnya Jadi Juara?

Jose Mourinho genap satu tahun di Tottenham. Sempat terseok di awal, Mourinho tampaknya sudah menemukan kembali sentuhannya
Yusuf AbdillahYusuf Abdillah - Minggu, 22 November 2020
Setahun Jose Mourinho di Tottenham, Saatnya Jadi Juara?
Jose Mourinho (twitter)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Kemenangan atas Manchester City, Minggu (22/11), membawa Tottenham Hotspur ke puncak klasemen Premier League. Untuk pertama kalinya sejak Agustus 2014, Spurs bertahan paling tidak selama satu hari di puncak. Dan, bukan mustahil mereka akan berada di sana pada akhir musim.

Tottenham tampil solid saat melibas Man City. Meski demikian, sang manajer Jose Mourinho masih malu-malu mengakui pasukannya punya peluang besar menjadi kampiun Premier League.

“Bagus rasanya berada di puncak klasemen. Namun, mungkin besok kami ada di peringkat dua lagi. Sejujurnya, itu bukan masalah. Saya pribadi senang dengan evolusi tim ini,” kata Mourinho dikutip dari BBC Sport.

Baca Juga:

Hasil Laga-laga Eropa: Barcelona dan Man City Kalah, MU Menang Tipis

Petarung Titel Liga, Tottenham Bukan Lagi Pengusik Zona Liga Champions

3 Hal yang Bisa Diraih Guardiola hingga Akhir Kontrak

“Orang-orang tidak bisa berharap untuk datang ke sini dan setelah satu musim, kami berjuang meraih gelar juara. Kami tidak berjuang untuk meraih gelar juara. Kami hanya berusaha bertarung dari satu laga ke laga lainnya.”

Mourinho boleh saja mencoba meredam anggapan timnya menjadi kandidat kuat juara musim ini. Tapi anggapan tersebut muncul sangat beralasan.

Musim ini, sepak bola Eropa, termasuk Inggris, bisa dikatakan dalam periode aneh terkait pandemi covid-19. Hasil-hasil mengejutkan, seperti saat sang juara bertahan Liverpool dibantai Aston Villa, bermunculan. Tim-tim berjuang mengatasi krisis absennya pemain karena cedera atau positif covid-19.

Tidak hanya itu, klub-klub cuma memiliki waktu singkat untuk mempersiapkan diri dalam pramusim. Plus, tidak ada lagi keuntungan main di kandang mengingat laga digelar tanpa penonton. Dengan kata lain, musim ini sangat sempurna bagi Spurs untuk melakukan yang dilakukan Leicester United.

Permasalahan yang dihadapi rival dan solidnya tim yang dibangun Mourinho menjadi kombinasi apik. Ya, Spurs memang bisa naik ke puncak bukan melulu karena tim lain tersendat, melainkan Mourinho terlihat sudah menemukan formula yang tepat bagi timnya.

Genap setahun ditangani Mourinho, Spurs lambat tapi pasti mulai menemukan kembali kepercayaan diri. Mourinho juga berhasil mengangkat performa para pemain pilarnya. Salah satu contohnya adalah Harry Kane yang mulai bertransformasi peran.

Bicara soal tim, Spurs saat ini bisa dikatakan padat dengan pemain berkualitas. Suntikan pemain baru juga menambah kedalaman skuad. Gareth Bale, Carlos Vinicius, Joe Rodonm dan Sergio Reguilon tak perlu lama dalam beradaptasi.

Kedalaman skuad membuat Spurs era Mourinho lebih siap jika harus menghadapi pemain cedera. Tidak seperti era Mauricio Pochettino yang performa langsung jeblok begitu pemain pilar dibekap cedera.

Dari sisi mental, sentuhan Mourinho tampaknya cocok dengan karakteristik penggawa Spurs. Kini, Spurs tampil gahar dalam laga besar. Mereka menang 6-1 atas Manchester United di Old Trafford dan terakhir membekap Manchester City.

Di bawah Mourinho, Spurs ditakuti karena punya serangan balik cepat dan permainan tak kenal lelah. Dari lini belakang hingga depan, semua pemain mau bekerja keras.


Faktor Mourinho

Jumat (20/11), Mourinho genap satu tahun di Tottenham. Sempat terseok di awal, Mourinho tampaknya sudah menemukan kembali sentuhannya. Komentar-komentar yang dikeluarkan membuat ingatan kembali ke beberapa tahun ke belakang, saat Mourinho pertama kali mengguncang dunia.

Lihat bagaimana di menyindir pelatih tim nasional Inggris Gareth Southgate atau Raheem Sterling. Simak bagaimana Mourinho mengkritik apa saja yang ada di depannya, dari jadwal hingga VAR. Ini adalah klasik Mourinho, selalu mengendalikan narasi.

Spurs mengalahkan Man City back-to back untuk pertama kalinya sejak meraih tiga kemenangan antara September 2015-Oktober 2016. Secara bertahap Mourinho membangun sesuatu yang menarik di London Utara. Spurs menuju ke arah yang benar.

Saat menangani Manchester United, Mourinho dicap mengusung taktik dinosaurus. Mourinho dianggap tidak mengikuti perubahan. Tidak sedikit yang menyebut Mourinho sudah habis, meski saat itu dia mampu finis di posisi kedua pada 2017-18.

Setelah istirahat 11 bulan, Mourinho membuktikan metodenya masih bermanfaat. Harry Kane berkembang kembali dalam peran yang lebih dalam, Serge Aurier mampu keluar dari kulitnya, Eric Dier terlihat seperti Nemanja Matic yang prima. Tanpa bola, Tottenham terlihat jauh lebih kuat, mereka tahu bagaimana menang, meski saat bermain biasa saja.

Banyak yang menganggap Mourinho acap sukses karena pelatih yang digantikannya mewarisinya skuad yang apik. Namun, di Spurs, Mourinho datang ketika tim dalam kondisi terpuruk. Kemenangan pada debut sebagai manajer Spurs, Mourinho meraih kemenangan 3-1 di markas West Ham. Hasil ini sekaligus mengahiri rekor tanpa kemenangan dalam 12 laga tandang terakhir Spurs era Pochettino.

Di bawah Pochettino, Spurs memainkan sepak bola gemilang tetapi tanpa trofi. Karena itulah Spurs menggaet Mourinho yang akrab dengan trofi. Sedikit demi sedikit Mourinho membangun mental menang dalam diri para pemainnya. Pemain dikenal malas dan lebih suka pamer skill macam Dele Alli dan Ryan Sessegnon tersingkir. Substansi lebih penting dibanding gaya.

Penampilan Spurs melawan Man City, merupakan langsung dari Bab 1 manual kepelatihan Mourinho. Taktik masterclass yang biasa dilihat saat Mourinho berjaya di Chelsea. Menyerap tekanan, mengambil lebih sedikit risiko, dan mematikan di sepertiga akhir lapangan.

Saat ini Mourinho sudah nyaman dengan skuadnya. Paling tidak semua yang diinginkannya sudah didapat. Tidak ada pemain yang menjadi duri dalam daging. Tidak seperti saat di MU.

Setan Merah gagal memberi Mourinho bek yang dia inginkan pada musim panas 2018. Mourinho juga rutin berselisih dengan Paul Pogba. Secara terbuka Mourinho menyuarakan rasa frustrasinya dan dipecat beberapa bulan kemudian.

Dengan melihat apa yang terjadi di MU saat ini dengan Ole Gunnar Solskjaer di belakang kemudi dan Pogba masih menjadi pengganggu, tidak sedikit fans Setan Merah pasti akan menginginkan Mou kembali.

Saat ini memang baru sembilan pertandingan. Tapi tanpa gangguan Liga Champions, Mourinho mengubah Spurs menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan dan mampu memenangkan trofi. Seperti Leicester pada 2016, hal-hal aneh telah terjadi. Dan musim ini adalah badai yang sempurna untuk menciptakan sejarah.

English Premier Tottenham Hotspur Jose Mourinho Breaking News
Ditulis Oleh

Yusuf Abdillah

Posts

9.383

Berita Terkait

Italia
Menilik Prediksi Starting XI AC Milan vs Fiorentina di Tengah Banyak Pemain Cedera
AC Milan dilanda badai cedera jelang duel kontra Fiorentina di San Siro! Siapa yang bakal jadi starter saat Leao dan Modric memimpin serangan Rossoneri dini hari nanti? Simak prediksinya di sini!
Johan Kristiandi - Minggu, 19 Oktober 2025
Menilik Prediksi Starting XI AC Milan vs Fiorentina di Tengah Banyak Pemain Cedera
Liga Indonesia
Beckham Tampil Bagus bersama Persib Setelah Main Buruk dengan Timnas Indonesia, Bojan Hodak: Beda Level, Itu Piala Dunia
Bojan Hodak mengatakan, laga Persib vs PSBS Biak dengan Timnas Indonesia mengalami perbedaan level.
Tengku Sufiyanto - Minggu, 19 Oktober 2025
Beckham Tampil Bagus bersama Persib Setelah Main Buruk dengan Timnas Indonesia, Bojan Hodak: Beda Level, Itu Piala Dunia
MotoGP
Hasil MotoGP Australia 2025: Raul Fernandez Raih Kemenangan Perdana, Pecco Bagnaia Masih Terpuruk
Juara dunia Moto3 Junior 2018 itu meraih kemenangan perdananya di kasta tertinggi kompetisi balap motor dunia.
Tengku Sufiyanto - Minggu, 19 Oktober 2025
Hasil MotoGP Australia 2025: Raul Fernandez Raih Kemenangan Perdana, Pecco Bagnaia Masih Terpuruk
Jadwal
Link Streaming Liverpool vs Manchester United, Minggu 19 Oktober 2025
Nonton laga Liverpool vs Manchester United malam ini, Minggu 19 Oktober 2025 pukul 22.30 WIB. The Reds incar kebangkitan, tapi Setan Merah siap beri kejutan di Anfield!
Johan Kristiandi - Minggu, 19 Oktober 2025
Link Streaming Liverpool vs Manchester United, Minggu 19 Oktober 2025
Jadwal
Link Streaming Como vs Juventus, Minggu 19 Oktober 2025
Temukan link streaming Como vs Juventus, Minggu 19 Oktober 2025 pukul 17.30 WIB. Juventus incar kebangkitan, tapi Como siap beri kejutan di Stadio Giuseppe Sinigaglia!
Johan Kristiandi - Minggu, 19 Oktober 2025
Link Streaming Como vs Juventus, Minggu 19 Oktober 2025
Prediksi
Prediksi dan Statistik Getafe vs Real Madrid: Rebut Singgasana dari Tangan Barcelona
Real Madrid siap merebut kembali puncak klasemen LaLiga saat menantang Getafe dini hari nanti. Akankah Xabi Alonso menyalip Barcelona?
Johan Kristiandi - Minggu, 19 Oktober 2025
Prediksi dan Statistik Getafe vs Real Madrid: Rebut Singgasana dari Tangan Barcelona
Liga Indonesia
The Jakmania Disambut Hangat Bonek di Surabaya, Rizky Ridho: Persaudaraan Ini Harus Dirawat
Bonek berbagi tribun dengan The Jakmania di Gelora Bung Tomo.
Rizqi Ariandi - Minggu, 19 Oktober 2025
The Jakmania Disambut Hangat Bonek di Surabaya, Rizky Ridho: Persaudaraan Ini Harus Dirawat
Prediksi
Prediksi dan Statistik AC Milan vs Fiorentina: Jalur Menuju Puncak
AC Milan akan menjamu Fiorentina di San Siro pada pekan ketujuh Serie A 2025/2026, Senin (20/10) dini hari WIB. Rossoneri berpeluang ke puncak klasemen jika mampu menumbangkan tim tamu yang kini dilatih Stefano Pioli.
Johan Kristiandi - Minggu, 19 Oktober 2025
Prediksi dan Statistik AC Milan vs Fiorentina: Jalur Menuju Puncak
Inggris
Prediksi dan Statistik Liverpool vs Manchester United: Bangkit atau Semakin Terpuruk
Liverpool akan menjamu Manchester United di Anfield pada lanjutan Premier League 2025/2026, Minggu (19/10). The Reds bertekad bangkit usai tiga kekalahan beruntun, sementara Setan Merah mencari konsistensi.
Johan Kristiandi - Minggu, 19 Oktober 2025
Prediksi dan Statistik Liverpool vs Manchester United: Bangkit atau Semakin Terpuruk
Italia
Cetak Gol Kemenangan Melawan AS Roma, Ange-Yoan Bonny Masuk Buku Sejarah Inter Milan
Ange-Yoan Bonny menjadi pahlawan Inter Milan saat menundukkan AS Roma di Serie A 2025/2026. Gol menit ke-6 membuat Bonny mencatat rekor sebagai pemain Inter pertama dengan tiga gol dan tiga assist dalam tujuh laga awal.
Johan Kristiandi - Minggu, 19 Oktober 2025
Cetak Gol Kemenangan Melawan AS Roma, Ange-Yoan Bonny Masuk Buku Sejarah Inter Milan
Bagikan