Serba-serbi Kehebohan Guard of Honour Menjelang El Clasico


BolaSkor.com - Entah darimana datangnya, tradisi guard of honour tiba-tiba menjadi topik yang heboh dibahas saat ini di La Liga, Spanyol. Tradisi itu sedianya diberikan oleh pihak lawan kepada juara baru sebagai bentuk penghargaan, dengan memberikan aplaus kala sang jawara memasuki lapangan.
Di Inggris, guard of honour seringkali terjadi. Namun di Spanyol sedikit berbeda, apalagi jika konteksnya berbicara mengenai rivalitas panas nan abadi El Clasico, antara FC Barcelona dan Real Madrid. El Clasico akan terjadi pada 6 Mei mendatang.
Barcelona yang saat ini kokoh di puncak klasemen dengan koleksi 83 poin, belum pernah kalah, dan terpaut 11 poin dengan Atletico Madrid yang sudah memainkan satu laga lebih banyak. Bisa dinobatkan sebagai juara La Liga 2017/18 sebelum El Clasico.
Jika lawan Barca bukan Madrid, barangkali guard of honour itu tidak akan jadi masalah. Permasalahannya adalah, Barca berpotensi menjadi juara baru menjelang El Clasico. Mengingat perseteruan abadi keduanya untuk jadi yang terbaik di Spanyol dan Eropa, guard of honour yang seharusnya jadi bentuk penghargaan terbaik dan menunjukkan rasa respek, malah menjadi momen untuk memalukan lawan.
Ernesto Valverde, pelatih Barcelona, sepakat dengan peramu taktik Madrid, Zinedine Zidane, jika guard of honour tidak perlu terjadi di El Clasico. Gengsi kedua klub lebih besar dari sisi prestisius tradisi yang biasa digunakan dalam dunia militer itu. Jika dipaksakan, guard of honour hanya menjadi kesempatan bagi tim rival, untuk memberi penghargaan kepada lawan yang tidak sesuai dengan keinginan mereka.
"Banyak orang berbicara mengenai guard of honour saat ini. Mereka juga membicarakannya ketika kami pergi ke Santiago Bernabeu (kala Madrid memenangi Piala Dunia Antarklub tahun lalu). Saya pikir hal semacam ini seharusnya diputuskan (dengan ikhlas) oleh klub," ucap Valverde, seperti dilansir dari Goal, Minggu (29/4).
"Tapi saya pikir, guard of honour seharusnya menjadi cara untuk memberikan penghargaan kepada pemain-pemain lawan. Sedikit aneh melakukannya sekarang - terutamanya di antara Barca dan Madrid, dua tim yang punya rivalitas besar. Ada perasaan yang sangat aneh. Bukannya memberikan penghargaan kepada tim lainnya, ini menjadi cara untuk saling mempermalukan satu sama lain," tegasnya.
Tidak ada yang salah dengan ucapan Valverde. Tak perlu memaksakan guard of honour jika tim lawan tidak ingin melakukannya dengan ikhlas. Toh, tanpa adanya guard of honour, respek di antara dua kesebelasan tetap ada secara profesional.
Arief Hadi
15.634
Berita Terkait
Rising Stars: 7 Penyerang U-21 yang Bersinar di Eropa pada 2025
PON Bela Diri Kudus 2025 Sukses Besar, Bisa Jadi Ajang Kualifikasi PON ke Depan

Kemenpora dan Kemendes PDT Kolaborasi Gulirkan Liga Desa

Cara Menonton dan Link Streaming Arsenal vs Atletico Madrid, Live Sebentar Lagi
Asian Youth Games 2025: Pencak Silat Sukses Bawa Harum Nama Indonesia hingga Cetak Sejarah

Jadwal Live Streaming Liga Champions Barcelona vs Olympiakos, Selasa 21 Oktober 2025

Dua Pesenam Putri Indonesia Jadikan Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 sebagai Pelajaran Penting

Real Madrid vs Juventus: Bukan Sekadar Balas Dendam Final 2016/2017

Menpora Erick Thohir Akan Panggil PSSI Bahas Persiapan Timnas Indonesia U-22 Hadapi SEA Games 2025

Madesu di Real Madrid, Endrick Akan Hengkang pada Januari 2026
