Serangan Balik dan Pressing ala Wolves Bisa Jadi Solusi Real Madrid Hentikan Manchester City

BolaSkor.com - Real Madrid akan coba membalikkan agregat gol 1-2 kala menyambangi Etihad Stadium, markas Manchester City dalam lanjutan leg dua 16 besar Liga Champions, Sabtu (08/08) pukul 02.00 dini hari WIB.

El Real butuh skor 2-0 untuk lolos langsung ke fase berikutnya karena City punya keuntungan dua gol dengan nilai agresivitas gol-gol tandang. Kalah 0-1 pun The Citizens masih dapat lolos ke perempatfinal Liga Champions.

Kendati demikian Man City arahan Pep Guardiola belum tentu bermain bertahan untuk mengamankan keunggulan agregat gol. Mengingat filosofi permainan Guardiola yang ofensif, penguasaan bola, dan menghibur penonton.

Man City dapat melakukannya di Santiago Bernabeu namun ketika bermain di Etihad Stadium, meski tanpa penonton tim tuan rumah diprediksi tidak akan bermain bertahan untuk mengamankan keunggulan.

Baca Juga:

Manchester City Vs Real Madrid, Tim Tamu Coba Manfaatkan Keuntungan Laga Tanpa Penonton

Manchester City Vs Real Madrid: Duel 'Pedang Tajam Lawan Perisai Kuat'

Tanpa Sergio Ramos, Real Madrid Bisa Kepayahan Lawan Manchester City di Liga Champions

Tak ayal apabila Man City bermain seperti biasanya dengan mengandalkan penguasaan bola maka Real Madrid bisa coba mengantisipasinya dengan permainan yang berbeda. Menurut Marca Madrid dapat meniru cara Wolverhampton Wanderers dan Manchester United kala melawan City.

Pada 28 Desember 2019 Wolves mengalahkan Man City di Molineux Stadium pada ajang Premier League dengan skor 3-2. Tiga gol Wolves dicetak Adama Traore, Raul Jimenez, dan Matt Doherty yang dibalas dua gol Raheem Sterling.

Man United besutan Ole Gunnar Solskjaer bahkan tiga kali mengalahkan David Silva dkk di ajang Premier League dan semifinal Piala Liga. Dua di Premier League dengan skor 2-1 (08/12) dan 2-0 (08/03) serta semifinal leg dua Piala Liga dengan skor 1-0 (30/01).

Cara Wolves dan Man United mengalahkan Man City tidak jauh berbeda: mengandalkan serangan balik, melakukan pressing (tekanan) khususnya di area sayap. Permainan itu menjadi anti-tesis permainan Manchester City.

Real Madrid yang kebobolan 25 gol dari 38 laga punya pertahanan kukuh. Tim besutan Zinedine Zidane melandaskan kekuatan kepada lini belakang dan punya kemampuan untuk memainkan anti-taktik Manchester City.

Zidane memiliki Karim Benzema, Gareth Bale, Vinicius Junior, Rodrygo, serta Federico Valverde yang dapat diandalkan untuk melakukan serangan balik cepat ke pertahanan Man City.