Seperti Main di Kandang Macan, Portugal Diminta Fokus Lawan Turki

BolaSkor.com - Portugal bakal meladeni Turki pada laga kedua Grup F Euro 2024 di Signal Iduna Park, Sabtu (22/06) pukul 23.00 WIB. Sudah dipastikan, Turki akan bermain seperti di rumah sendiri dengan banyaknya suporter yang akan memadati stadion.

Suporter Turki akan kembali menciptakan suasana riuh saat tim mereka menghadapi Portugal. Situasi disadari benar oleh pelatih Portugal Robert Martinez.

Sadar akan tantangan ini, Martinez mengatakan timnya harus tetap fokus sejak awal untuk menghadapi badai yang akan datang di dalam dan luar lapangan.

"Kami perkirakan stadion akan riuh. Dalam kemenangan debut melawan Georgia, Turki mendapat banyak dukungan," ujar Martinez dikutip Reuters.

Baca Juga:

Cristiano Ronaldo sebagai Simbol dan Magnet bagi Portugal

Timnas Portugal Seharusnya Yakin Bisa Menangi Euro 2024

3 Alasan Portugal Calon Kuat Juara Euro 2024

"Tapi mereka juga punya permainan yang sangat kuat dan kami harus menghentikannya. Kami harus solid untuk menggagalkan mereka.”

Turki bersemangat setelah kemenangan 3-1 atas Georgia lewat performa apik. Sebaliknya, Portugal harus bekerja keras saat menaklukkan Republik Ceko 2-1.

Kondisi ini menimbulkan pertanyaan tentang tim asuhan Martinez yang tiba di Jerman sebagai tim favorit.

Namun Martinez tidak terpengaruh oleh kritik tersebut dan mengatakan yakin timnya memiliki kualitas dan pengalaman untuk mengatasi tekanan.

“Tentu saja, hasil tersebut membawa banyak pengaruh bagi kami. Melihat statistik pertandingan, seperti 73 persen penguasaan bola, 13 tendangan sudut. Kami perlu meningkatkan apa yang kami lakukan," ujar Martinez.

View this post on Instagram

A post shared by Bolaskor.com (@bolaskorcom)

"Namun tim berkembang dan itu sangat penting. Ada banyak data yang menunjukkan apa yang kami lakukan dengan baik dan apa yang perlu kami tingkatkan."

Menghadapi tekanan yang akan dirasakan pasukannya dari dalam dan luar lapangan, Martinez mengatakan bahwa para pemainnya tidak terpengaruh dan menjadi diri mereka sendiri.

“Kami harus menjadi diri kami sendiri, mengendalikan tempo permainan. Karena itulah yang terbaik yang kami lakukan. Turki menunjukkan bahwa mereka bertahan tetapi fokus mereka selalu menyerang. Mereka agresif, memiliki karakter."