Seperti Madrid, Juventus bersama Ronaldo Tak Perlu Tampil Cantik untuk Menang

Permainan Juventus dikatakan tidak cantik tapi efektif.
Yusuf AbdillahYusuf Abdillah - Selasa, 16 April 2019
Seperti Madrid, Juventus bersama Ronaldo Tak Perlu Tampil Cantik untuk Menang
Cristiano Ronaldo (zimbio)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Sudah 23 tahun lamanya Juventus menunggu untuk membawa pulang trofi Liga Champions. Dalam rentang itu, beberapa kali Si Nyonya Tua nyaris berhasil, namun gagal di tahap terakhir.

Musim ini asa baru mulai diembuskan. Dimulai dengan mendatangkan Cristiano Ronaldo dari Real Madrid. Sosok yang khusus didatangkan demi mengembalikan kejayaan Juve di Benua Biru.

Meski demikian, penampilan Juventus sepanjang musim ini gagal memberikan impresi positif dari pencinta sepak bola dunia. Mereka memang dominan Serie A, tapi dominasi Juve tak begitu terasa atau kurang berkesan.

Baca Juga:

Matthijs De Ligt Sanjung Ketajaman Cristiano Ronaldo di Kotak Penalti

Cetak Gol ke-125, Cristiano Ronaldo Jaga Standar Tertinggi di Liga Champions

Cristiano Ronaldo

Juve memang kokoh di puncak Serie A dan tampil di perempat final Liga Champions. Namun semua itu dicapai lewat penampilan 'biasa-biasa' saja. Mereka acap menang meski secara permainan tidak dominas. Bahkan tak jarang Juve harus bekerja keras untuk meraih tiga poin. Paling tidak, dari sisi tontonan, masih ada tim Serie A lain yang menarik, sebut saja Atalanta atau Napoli.

"Permainan Juventus tidak cantik, tapi efektif," demikian kata pemain Napoli, Amin Younes dikutip Goal.

Tampil tak cantik, efektif, dan tentu saja Cristiano Ronaldo. Ya, megabintang Portugal langsung menjelma menjadi sosok penyelamat La Vecchia Signora. Termasuk satu golnya ke gawang Ajax Amsterdam di leg pertama perempat final Liga Champions.

Laga pertama melawan Ajax bisa menjadi gambaran Juventus musim ini. Pasukan Massimilino Allegri bisa dikatakan tampil buruk. Mereka kesulitan mengusai bola, hanya mencatat 39 persen. Juve juga hanya bisa melepaskan satu tembakan mengarah ke gawang Ajax.

Meski begitu, Juventus masih bisa pulang membawa hasil imbang, plus gol tandang. Itu berkat Ronaldo. Setuju atau tidak, Ronaldo adalah faktor penting bagi perjalanan Juve di Liga Champions musim ini. Karena hat-trick Ronaldo ke gawang Atletico Madrid-lah, Juve bisa tampil di perempat final.

Dalam laga penentuan melawan Atletico, Juventus menerapkan permainan yang sangat sederhana. Layangkan umpan silang ke arah Ronaldo. Dan, itu berhasil. Dari laga fase gugur Liga Champions musim ini, hanya Ronaldo yang mencetak gol bagi Juventus.

Tergantung kepada Ronaldo, mampu memetik hasil positif meski tampil buruk. Tidak heran jika Juventus disamakan dengan Real Madrid era Ronaldo.

Memang, Madrid adalah klub dengan kaliber tersendiri. Mereka memiliki pemain hebat macam Sergio Ramos, Raphael Varane, Luka Modric, dan Toni Kroos hingga pemain kelas dunia lain. Tapi, Ronaldi tetaplah menjadi sumber gol dan poin.

Bersama Madrid, Ronaldo sudah 50 kali membuat gol di fase gugur. Kebetulan atau tidak, musim ini Madrid tersingkir tanpa Ronaldo dan Juventus bertahan hingga saat ini, bersama Ronaldo.

Soal permainan Juventus, bahkan pelatih legendaris Italia, Arrigo Sacchi, menjadi salah satu pihak yang menilai Allegri terlalu konservatif, pragmatis, khususnya di kompetisi Eropa. Saat melawan Atletico, Allegri sendiri menyebut permainan timnya buruk.

Permainan pragmatis bisa dibilang sudah akrab dengan Juventus di era Allegri. Juve bukannya tidak bisa bermain menarik, mereka memilih tidak tampil seperti itu.

Buktinya, musim lalu Juventus tampil luar biasa saat menang 3-1 atas Madrid di Santiago Bernabeu. Tapi, Juve mau tak mau tampil menyerang dalam laga itu. Pasalnya di leg pertama mereka sudah kalah 0-3.

Di tangan Allegri, Juventus sukses besar di Italia. Namun, muncul keraguan tiap kali tampil di kompetisi Eropa. Tapi kehadiran Ronaldo mulai menghapus keraguan itu. Seperti Madrid, Juventus berharap Ronaldo muncul menjadi penentu di saat yang dibutuhkan.

Ya, tak ada yang memungkiri, selama ini Real Madrid sejatinya bukanlah tim terbaik di Eropa. Bahkan di Spanyol pun mereka acap kalah bersaing dengan Barcelona. Namu, di Eropa, Madrid tetap bisa memenangi empat trofi Liga Champions dalam lima tahun.

Dengan Ronaldo, Juventus berharap peruntungan Madrid beralih ke mereka. Kubu Juventus tak peduli lagi jika disebut potong kompas atau tampil tak menarik. Setelah gagal di lima kali final, estetika bisa menjadi nomor kesekian asal trofi bisa dibawa pulang.

"Menang tidak penting, itu satu-satunya hal yang penting (dikenang)," demikian ucapan tenar Giampiero Boniperti, legenda Juventus.

Juventus Cristiano Ronaldo Liga Champions
Ditulis Oleh

Yusuf Abdillah

Posts

9.746

Berita Terkait

Italia
Lautaro Martinez Masih Kesal dengan Kekalahan 0-1 Inter Milan Kontra Liverpool di Liga Champions
Kapten Inter Milan, Lautaro Martinez, masih kepikiran dengan kekalahan 0-1 timnya dari Liverpool di Liga Champions.
Arief Hadi - Jumat, 12 Desember 2025
Lautaro Martinez Masih Kesal dengan Kekalahan 0-1 Inter Milan Kontra Liverpool di Liga Champions
Liga Dunia
Pesan kepada Pesepak Bola Muda: Ikuti Teladan Cristiano Ronaldo, Bukan Lionel Messi
Legenda Juventus, Claudio Marchisio, menilai pesepak bola muda seharusnya mengikuti teladan dari Cristiano Ronaldo, bukan Lionel Messi.
Arief Hadi - Jumat, 12 Desember 2025
Pesan kepada Pesepak Bola Muda: Ikuti Teladan Cristiano Ronaldo, Bukan Lionel Messi
Spanyol
Pandit Sepak Bola Iba Melihat Nasib Xabi Alonso sebagai Pelatih Real Madrid
Real Madrid menelan kekalahan 1-2 melawan Manchester City di Liga Champions dan sorotan mengarah kepada sang pelatih, Xabi Alonso.
Arief Hadi - Kamis, 11 Desember 2025
Pandit Sepak Bola Iba Melihat Nasib Xabi Alonso sebagai Pelatih Real Madrid
Spanyol
Jude Bellingham: Skuad Real Madrid Kompak Dukung Xabi Alonso
Jude Bellingham menegaskan bahwa para pemain Real Madrid mendukung penuh Xabi Alonso dan yakin bisa membalikkan keadaan.
Yusuf Abdillah - Kamis, 11 Desember 2025
Jude Bellingham: Skuad Real Madrid Kompak Dukung Xabi Alonso
Inggris
Betapa Pentingnya Bermain di Liga Champions untuk Manchester United
Eks pemain Manchester United, Patrice Evra, menekankan pentingnya zona Liga Champions untuk Red Devils.
Arief Hadi - Kamis, 11 Desember 2025
Betapa Pentingnya Bermain di Liga Champions untuk Manchester United
Liga Champions
Conte Klaim Napoli Kalah karena Kelelahan, Mourinho Beri Jawaban Menohok
Pelatih Napoli Antonio Conte mengungkapkan timnya kalah dari Benfica karena kelelahan, Jose Mourinho tidak sepakat.
Yusuf Abdillah - Kamis, 11 Desember 2025
Conte Klaim Napoli Kalah karena Kelelahan, Mourinho Beri Jawaban Menohok
Inggris
Dapat Pujian dari Mikel Arteta, Noni Madueke Yakin Arsenal Raih Gelar Ganda
Noni Madueke yakin Arsenal bisa mengawinkan gelar juara Premier League dan Liga Champions musim ini.
Yusuf Abdillah - Kamis, 11 Desember 2025
Dapat Pujian dari Mikel Arteta, Noni Madueke Yakin Arsenal Raih Gelar Ganda
Liga Champions
Menang di Bernabeu, Pep Guardiola Yakin Manchester City Akan Semakin Kuat
Pelatih Manchester City Pep Guardiola mengakui tim asuhannya kesulitan menghadapi Real Madrid dan memetik banyak pengalaman berharga.
Yusuf Abdillah - Kamis, 11 Desember 2025
Menang di Bernabeu, Pep Guardiola Yakin Manchester City Akan Semakin Kuat
Klasemen
Klasemen Terkini Liga Champions 2025/2026: Siapa Bisa Hentikan Arsenal?
Arsenal mantap di puncak klasemen Liga Champions usai sapu bersih enam laga. Manchester City dan Liverpool ikut merangkak naik. Siapa sanggup menghentikan The Gunners?
Johan Kristiandi - Kamis, 11 Desember 2025
Klasemen Terkini Liga Champions 2025/2026: Siapa Bisa Hentikan Arsenal?
Liga Champions
Real Madrid Dipermalukan Manchester City, Xabi Alonso Tidak Takut Dipecat
Usai Real Madrid dipermalukan Manchester City 2-1, posisi Xabi Alonso disebut terancam. Namun sang pelatih mengaku tak takut dipecat. Simak komentar lengkapnya!
Johan Kristiandi - Kamis, 11 Desember 2025
Real Madrid Dipermalukan Manchester City, Xabi Alonso Tidak Takut Dipecat
Bagikan