Sederet Cerita Mikel Arteta di Arsenal Sejak Boxing Day 2019

Mikel Arteta sudah setahun menangani Arsenal dengan laga pertamanya terjadi pada Boxing Day 2019.
Arief HadiArief Hadi - Kamis, 24 Desember 2020
Sederet Cerita Mikel Arteta di Arsenal Sejak Boxing Day 2019
Mikel Arteta (Twitter)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - 26 Desember 2019, Mikel Arteta keluar dari terowongan stadion Vitality Stadium pada laga Bournemouth vs Arsenal di Premier League. Arteta bukan keluar dengan jersey Arsenal untuk bermain sepak bola, tapi dengan baju rapih dan berada di area teknik.

Dengan penuh semangat Arteta berdiri di sisi lapangan dan memberi instruksi kepada pemain-pemain Arsenal. Ya dia tidak lagi menjadi pemain dan kapten Arsenal melainkan manajer di hari yang spesial.

Entah kebetulan atau tidak Arteta memainkan laga pertamanya sebagai manajer Arsenal pada hari bersejarah Boxing Day atau laga selepas Natal. Boxing Day bukan sekedar hari biasa di Inggris karena ada nilai-nilai sejarah di baliknya.

Dahulu kala majikan atau bos memberikan hadiah spesial kepada bawahannya sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan pekerjaan mereka selepas hari Natal. Seiring berjalannya waktu Boxing Day berevolusi dan sudah mengakar di dunia sepak bola.

Baca Juga:

3 Liga Eropa Selain Premier League yang Gelar Boxing Day Musim Ini

3 Laga Seru yang Tersaji di Boxing Day 2020-2021

Pep Guardiola Selalu Ada untuk Mikel Arteta

Boxing Day paling dinanti di Inggris

Boxing Day secara harafiah dapat diartikan hari tinju, tapi artinya tidak demikian dan bahkan sebaliknya menjadi hari yang menyenangkan bagi masyarakat Inggris. Selepas merayakan Natal dan berkumpul dengan keluarga mereka bisa menikmati sajian pertandingan sepak bola.

Sederhananya operator Premier League bak majikan yang menyenangkan para pekerjanya di Boxing Day (dan para pekerja itu adalah masyarakat Inggris). Jadi, Boxing Day 2019 spesial bagi Mikel Arteta.

Arsenal gagal menang melawan Bournemouth dan laga berakhir imbang 1-1. Satu tahun berlalu Arteta mengalami momen naik turun bersama Arsenal dan dalam kurun waktu tersebut memenangi titel Piala FA serta Community Shield.

Tapi dua trofi itu tidak mengurangi tekanan kepada Arsenal dan Arteta yang saat ini berada di ujung tanduk. Ya, Arsenal dekat dengan zona degradasi di Premier League.

Itu menjadi salah satu bagian dari cerita perjalanan setahun Arteta di Arsenal sejak Boxing Day 2019. Berikut BolaSkor.com merangkum Arsenal di bawah bimbingan Arteta.

1. Ekspektasi Tinggi

Mikel Arteta kala memenangi Piala FA

Fans Arsenal yang kemudian menyuarakannya di Arsenal Fans TV terbawa euforia ketika tim kesayangan mereka memenangi Piala FA dan Community Shield. Arteta dipuji karena dalam waktu dekat meraih dua trofi hinga ia dibandingkan dengan Pep Guardiola kala melatih Barcelona.

Lambat laun 'waktu' menunjukkan ekspektasi tinggi itu terlalu cepat. Publik lupa Arteta masih berumur 38 tahun dan masih 'hijau' dalam dunia kepelatihan. Bahkan pengalaman sebelum melatih Arsenal adalah asisten pelatih Guardiola di Manchester City (tiga tahun).

Kini situasinya berubah drastis 180 derajat. Posisi Arsenal terpaut empat poin dari zona degradasi sampai pekan 14 Premier League, Arteta yang tadinya disanjung tinggi kini dalam ancaman pemecatan jelang Boxing Day 2020.

2. Isu Perpecahan Internal

Mikel Arteta dan Mesut Ozil

Menurut Football.London salah satu faktor yang membuat Arsenal kesulitan tampil optimal adalah perpecahan di kamar ganti klub. Mikel Arteta dalangnya. Dia disebut mantan asistennya, Steve Bould yang bercerita kepada Tony Adams sebagai Si Gubernur.

Julukan itu disematkan karena ketegasannya memberi keputusan di ruang ganti Arsenal. Arteta mencoret Sokratis dan Mesut Ozil dari skuad Arsenal, meminjamkan Matteo Guendouzi ke klub lain setelah dikabarkan ribut dengannya.

Arteta juga tidak memainkan William Saliba dan meminjamkan Lucas Torreira - disinyalir karena mereka rekrutan Unai Emery. Keputusannya itu tegas. Tapi di satu sisi Arteta 'mengusik' ketenangan para pemain senior Arsenal.

Pencoretan Ozil dan Sokratis disinyalir memecah suasana internal skuad Arsenal. Sekelumit masalah Arsenal kini menjadi pekerjaan rumah bagi Arteta.

3. Eksperimen

Arsenal tumpul

Mikel Arteta menguji taktik tiga bek dan juga empat bek dengan berbagai macam variasi formasi. Eksperimennya itu belum teruji bagus karena saat ini hanya tim-tim di zona degradasi yang torehan golnya lebih parah dari Arsenal.

Arsenal mencetak 12 gol dari 14 laga Premier League. Ironis apabila melihat nama-nama seperti Pierre-Emerick Aubameyang, Alexandre Lacazette, Nicolas Pepe, Dani Ceballos, bercokol di susunan pemain tim.

Dalam situasi itu wajar jika publik mulai menyuarakan nama Mesut Ozil. Sejauh ini Ozil pencipta peluang terbaik Arsenal dengan visi bermain dan operan bolanya yang akurat.

4. Rekor-rekor Miris Arsenal

Arsenal kala melawan Burnley

Meraih dua trofi mewarnai CV kepelatihan Mikel Arteta dan itu bagus. Kendati demikian ada sejumlah rekor minor yang mengiringi perjalanan Arteta selama setahun ini menangani tim London Utara. Apa saja?

A. Start terburuk. Kala kalah 0-1 dari Burnley pada 14 Desember 2020 Arsenal mencatatkan start terburuk sejak musim 1974-1975. Arsenal hanya menang empat kali dan sekali imbang dari 12 laga.

B. Kekalahan dari Burnley memastikan Arsenal menelan empat kekalahan liga di laga kandang beruntun sejak 1959. Ironisnya itu kemenangan pertama Burnley di Emirates.

C. Pada Agustus 2020 Leicester City mengalahkan Arsenal di Emirates dan itu jadi kemenangan pertama Leicester di markas Arsenal sejak 1973. Burnley melakukannya di tahun yang sama.

D. Masalah di Lini Belakang. Arsenal gagal mencatatkan clean sheets dalam sembilan laga kandang beruntun di Premier League pasca kalah dari Burnley. Terakhir mereka tak kebobolan melawan Norwich City pada Juli dan sejak saat itu kebobolan 13 gol. Itu jadi rekor terburuk mereka sejak 2009.

E. Indisipliner. Sejak Arteta melatih Arsenal sudah ada enam kartu merah yang keluar dari kantong wasit, dua untuk David Luiz, dan yang lainnya untuk Granit Xhaka, Nicolas Pepe, Eddie Nketiah, dan Aubameyang. Catatan itu melebihi tim lainnya di Premier League.

F. Selepas pekan 12 Premier League Arsenal hanya mencetak 10 gol. Hal tersebut menjadi catatan terburuk sejak musim 1981-1982.

Breaking News Arsenal Mikel Arteta Sosok Trivia Sepak Bola
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

16.042

Berita Terkait

Lainnya
SEA Games 2025: Panahan dan Perahu Naga Sumbang Emas ke 74 dan 75 Tim Indonesia
Medali emas Tim Indonesia di SEA Games 2025 terus bertambah, di antaranya melalui cabor panahan dan perahu naga.
Rizqi Ariandi - Kamis, 18 Desember 2025
SEA Games 2025: Panahan dan Perahu Naga Sumbang Emas ke 74 dan 75 Tim Indonesia
Lainnya
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Rabu (17/12): Tambah 10 Medali Emas, Tim Indonesia Nyaman di Urutan Kedua
Dengan tambahan 10 medali emas, Tim Indonesia memantapkan posisi kedua klasemen sementara dengan total 72 emas, Rabu (17/12).
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Rabu (17/12): Tambah 10 Medali Emas, Tim Indonesia Nyaman di Urutan Kedua
Lainnya
SEA Games 2025: Pecah Telur Medali Emas, Tim Equestrian Indonesia Bidik Target Lebih Tinggi
Tim equestrian Indonesia berhasil meraih medali emas pertama pada ajang SEA Games 2025 dari nomor team show jumping.
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
SEA Games 2025: Pecah Telur Medali Emas, Tim Equestrian Indonesia Bidik Target Lebih Tinggi
Spanyol
Talavera vs Real Madrid: Los Blancos Pantang Anggap Enteng Lawan
Meski unggul segalanya dari lawan, pelatih Real Madrid Xabi Alonso mewaspadai kejutan yang bisa datang.
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
Talavera vs Real Madrid: Los Blancos Pantang Anggap Enteng Lawan
Lainnya
SEA Games 2025: Tim Berkuda dan Gulat Rebut Medali Emas Pertama
Tim Indonesia berhasil mendulang medali emas ke-72 di SEA Games 2025 yang dipersembahkan cabang olahraga berkuda, Rabu (17/12) sore WIB.
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
SEA Games 2025: Tim Berkuda dan Gulat Rebut Medali Emas Pertama
Inggris
Chelsea ke Semifinal Piala Liga Inggris, Enzo Maresca Kembali Tersenyum
Pelatih Chelsea Enzo Maresca tersenyum lebar dan menegaskan bahwa dirinya senang berada di klub.
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
Chelsea ke Semifinal Piala Liga Inggris, Enzo Maresca Kembali Tersenyum
Lainnya
SEA Games 2025: Riau Ega Raih Medali Emas, Tim Panahan Indonesia Mendominasi
Atlet panahan Riau Ega Agata Salsabilla menambah koleksi medali emas Tim Indonesia pada SEA Games 2025 menjadi 70, Rabu (17/12).
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
SEA Games 2025: Riau Ega Raih Medali Emas, Tim Panahan Indonesia Mendominasi
Sports
SEA Games 2025: Rendi dan Memo Ungkap Kisah di Balik Medali Emas Nomor Men's Double Sculls
Aksi luar biasa Rendi Setia Maulana dan Memo di SEA Games Thailand 2025. Meski sempat tertinggal dan cuaca tak bersahabat, pasangan dayung Indonesia sukses merebut emas nomor men’s double sculls.
Johan Kristiandi - Rabu, 17 Desember 2025
SEA Games 2025: Rendi dan Memo Ungkap Kisah di Balik Medali Emas Nomor Men's Double Sculls
Prancis
Kylian Mbappe Menang Gugatan, PSG Harus Bayar Rp1 Triliun Lebih
Paris Saint-Germain dinyatakan harus membayar lebih dari 60 juta euro atau lebih dari Rp1 triliun kepada Kylian Mbappe.
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
Kylian Mbappe Menang Gugatan, PSG Harus Bayar Rp1 Triliun Lebih
Sports
SEA Games 2025: Resep Panahan Indonesia Kawinkan Emas Beregu Recurve
Panahan Indonesia langsung tancap gas di SEA Games Thailand 2025. Tim recurve putra dan putri sukses kawinkan medali emas usai menundukkan Malaysia dan Vietnam. Simak hasil lengkap dan komentar pelatih di sini!
Johan Kristiandi - Rabu, 17 Desember 2025
SEA Games 2025: Resep Panahan Indonesia Kawinkan Emas Beregu Recurve
Bagikan