Sama-sama Menghadapi Masalah, Josep Maria Bartomeu Perlu Berguru kepada Steven Zhang
BolaSkor.com - Barcelona dan Inter Milan adalah dua klub yang menghadapi masalah belakangan ini. Menariknya, presiden Inter Milan, Steven Zhang, terlihat lebih piawai mengurai benang kusut daripada Josep Maria Bartomeu.
Setelah puasa gelar pada musim ini, Barcelona kembali menghadapi ombak besar. Sang megabintang, Lionel Messi, telah mengajukan permintaan angkat kaki.
Lionel Messi diprediksi muak dengan masalah yang terus menerpa Barcelona. La Pulga ingin berganti klub untuk kembali meraih prestasi di penghujung karier.
Selain itu, Barca juga merasakan tusukan duri tajam dari dalam tubuh sendiri. Ya, beberapa pemain senior yang tidak masuk dalam rencana sang pelatih anyar, Ronald Koeman, melakukan perlawanan. Mereka ingin mendapatkan hormat lebih dari klub.
Masalah bermula ketika Josep Maria Bartomeu menghubungi para pemain tersebut hanya dengan sambungan telepon. Bartomeu mengutarakan pemecatan tanpa melakukan pertemuan. Cara Bartomeu menuntaskan masalah dianggap keliru.
Baca Juga:
Heboh, Lionel Messi Ingin Putus Kontrak dengan Barcelona dan Pergi ke Manchester City
Tak heran, Bartomeu dianggap sebagai pengecut. Pandangan miring tersebut melengkapi citra buruk yang dilekatkan padanya sejak beberapa tahun lalu.
Sejak diangkat menjadi presiden Barcelona, Bartomeu dianggap melakukan beberapa kesalahan. Menjegal promosi jebolan La Masia, membuat Barcelona terlilit utang, Paceklik gelar, dan kesalahan di bursa transfer adalah sederet dosa besar sang presiden.
Masalahnya, Bartomeu tidak mengambil solusi yang menyelesaikan problem. Pria 57 tahun itu malah menyiramkan bensin kepada bara yang memanas.
Tak heran, gelombang demo suporter Barcelona menuntu Bartomeu mundur mulai terdengar. Mereka berusaha menjegal keinginan Bartomeu memenangi pemilihan presiden Barcelona yang akan dilakukan pada tahun depan.
Pemandangan berbeda terlihat ketika menilik situasi Inter Milan. Meski sama-sama menghadapi masalah, namun sang presiden, Steven Zhang, bisa mengatasinya dengan baik.
Masalah terbesar Inter adalah hubungan dengan Antonio Conte yang memburuk. Kabarnya, Conte ingin angkat kaki.
Percikan api mulai terlihat setelah Conte melontarkan pernyataan yang bernada menyerang Inter Milan. Sang pelatih merasa tidak mendapatkan perlindungan dari pihak klub.
Pada saat itu, Conte banyak mendapatkan kritik dari media. Beberapa sumber dari artikel yang dimuat adalah informasi tim yang dibocorkan orang dalam.
Antonio Conte kian terusik lantaran keamanan keluarganya terganggu. Ada surat ancaman yang berisikan peluru. Surat tersebut dikirimkan ke markas Inter Milan.
Setelah kegagalan di final Liga Europa, Antonio Conte kembali mencuatkan spekulasi masa depannya. Mantan juru taktik Juventus itu mengaku tidak bisa menjamin apakah akan tetap menjadi pelatih Romelu Lukaku dan kawan-kawan pada musim depan.
Steven Zhang yang mengetahui bola salju semakin membesar akhirnya turun tangan. Ia membaca masalah dengan baik dan tidak melakukan kesalahan seperti Bartomeu.
Pria yang baru berumur 29 tahun itu menggelar pertemuan dengan Antonio Conte plus dengan Giuseppe Marotta dan Piero Ausilio. Zhang sadar, ada ketegangan antara ketiga orang tersebut.
Setelah lebih dari tiga jam melakukan perundingan, akhirnya kabar yang dinantikan keluar. Zhang bisa memadamkan api dengan membuat Conte, Marotta, dan Ausilio bertahan. Mereka sepakat meredam ego demi kepentingan Inter Milan.
"Pertemuan hari ini antara klub dengan Antonio Conte berlangsung konstruktif. Semua atas nama kesinambungan dan berbagai strategi. Dengan begitu, fondasi didirikan untuk melanjutkan proyek bersama," tulis Inter Milan dalam pernyataan resmi.
Kini, terlihat perbedaan antara Josep Maria Bartomeu dengan Steven Zhang ketika menghadapi perkara. Steven Zhang berusaha meredam amarah, sementara itu Bartoemu justru mencari gara-gara.
Johan Kristiandi
18.019
Berita Terkait
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Rabu (17/12): Tambah 10 Medali Emas, Tim Indonesia Nyaman di Urutan Kedua
SEA Games 2025: Pecah Telur Medali Emas, Tim Equestrian Indonesia Bidik Target Lebih Tinggi
Talavera vs Real Madrid: Los Blancos Pantang Anggap Enteng Lawan
SEA Games 2025: Tim Berkuda dan Gulat Rebut Medali Emas Pertama
Chelsea ke Semifinal Piala Liga Inggris, Enzo Maresca Kembali Tersenyum
SEA Games 2025: Riau Ega Raih Medali Emas, Tim Panahan Indonesia Mendominasi
SEA Games 2025: Rendi dan Memo Ungkap Kisah di Balik Medali Emas Nomor Men's Double Sculls
Kylian Mbappe Menang Gugatan, PSG Harus Bayar Rp1 Triliun Lebih
SEA Games 2025: Resep Panahan Indonesia Kawinkan Emas Beregu Recurve
Jadi Kiper Terbaik FIFA 2025, Gianluigi Donnarumma Bidik Banyak Trofi di Manchester City