Sadar Konflik Klub dengan Timnas Indonesia Sering Terjadi, Ketum PSSI Beserta Menpora Beri Ultimatum

BolaSkor.com – Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, berharap pengertian dari 18 klub Liga 1 2020 terkait dengan pemanggilan pemain untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) bersama Timnas Indonesia.

Pria yang kerap disapa Iwan Bule ini berharap setiap klub Liga 1 merelakan pemainnya yang dipanggil ke Timnas Indonesia. Menurutnya, pemanggilan ke Timnas Indonesia itu merupakan tugas negara.

Sebelumnya, Timnas Indonesia di bawah tim kepelatihan Shin Tae-yong sudah menggelar TC pada 14-23 Februari 2020 di Jakarta. Pada TC tersebut ada 34 pemain yang dipanggil.

Baca Juga:

Ketum PSSI Pastikan Indra Sjafri Tak Berhak Lagi Tentukan Pemain untuk Timnas Indonesia

KONI Resmi Lantik Kepengurusan PSSI 2019-2023

Nantinya, Shin Tae-yong akan kembali memanggil para pemain untuk mengikuti TC kedua pada 16 Maret mendatang.

Timnas Indonesia akan bertanding pada lanjutan babak Kualifikasi Piala Dunia 2022 dan Piala Asia 2023 melawan Thailand pada 26 Maret 2020 dan Uni Emirat Arab (UEA) pada 31 Maret 2020.

"Di tengah-tengah (kompetisi) ada pemanggilan pemain Timnas. Mohon pengertiannya untuk klub. Tanggal 16 Maret ada pemanggilan pemain untuk persiapan kualifikasi," kata Iwan Bule saat ditemui di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (24/4).

Hal serupa juga dikatakan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali. Ia berharap setiap tim yang pemainnya dipanggil untuk TC di Timnas Indonesia harus melepas pemain tersebut.

"Kami berharap klub merelakan pemainnya ke Timnas. Karena cabang olahraga apapun itu, akan berjuang untuk kebutuhan negara," ucap Zainudi Amali.

Konflik klub dengan Timnas Indonesia memang sering terjadi. Sebetulnya klub rela pemainnya ke Timnas Indonesia asalkan jadwalnya sesuai kalender FIFA.

Namun sering kali Timnas Indonesia menggelar latihan di luar kalender FIFA, yang membuat klub Tak rela melepas pemainnya. Pasalnya kompetisi tidak libur.

Hal ini terjadi jelang Piala AFF 2016, di mana pelatih Timnas Indonesia saat itu, Alfred Riedl dibatasi Hanya menggunakan dua pemain dalam satu klub.