Rudy Hartono, Sang Legenda Penguasa All England

Yusuf AbdillahYusuf Abdillah - Selasa, 12 Maret 2024
Rudy Hartono, Sang Legenda Penguasa All England
Rudy Hartono (bwf)

BolaSkor.com - Turnamen All England kali ini merupakan gelaran ke-125 dalam sejarah. Melihat ke belakang, ada satu nama yang otomatis muncul. Nama itu adalah Rudy Hartono, legenda bulu tangkis Indonesia.

Rudy Hartono lahir pada 18 Agustus 1949 sebagai Nio Hap Liang di Surabaya. Ia merupakan anak dari Zulkarnain Kurniawan, anak ketiga dari delapan bersaudara.

Adiknya Utami Dewi adalah juara bulu tangkis nasional lima kali dan mantan anggota tim Piala Uber Indonesia. Keluarga memiliki usaha penjahitan dan peternakan sapi perah.

Hartono muda menggemari berbagai jenis olah raga, seperti atletik, renang, bola voli, sepak bola, dan sepatu roda, namun bakatnya membawanya ke bulu tangkis.

Baca Juga:

Marcus Gideon Gantung Raket, PBSI Masih Menunggu Komunikasi

Cuma Dua Wakil yang Lolos ke Perempat Final, PBSI Evaluasi Performa di French Open 2024

Pada usia 11 tahun, Hartono memulai pelatihan bulu tangkis formal di bawah bimbingan ayahnya. Dia berlatih hampir sepanjang hari di klub bulu tangkis kecil yang didirikan ayahnya di gudang stasiun kereta api.

Pada 1961, ia mengikuti turnamen pertamanya di kejuaraan junior Surabaya ketika berusia 12 tahun dan menang. Setelah meninggalkan klub ayahnya, Rudy Hartono kemudian bermain untuk Klub Rajawali yang jauh lebih besar, tempat banyak pemain top Indonesia berlatih.

Pada usia 15 tahun, ia memenangkan kejuaraan junior nasional. Saat berkompetisi di turnamen kota, Rudy Hartono remaja segera menarik perhatian pencari bakat nasional dan direkrut ke Pelatnas pada akhir 1965 untuk membantu Indonesia di Piala Thomas.

Sebagai anggota skuad Piala Thomas 1967, Rudy Hartono memenangkan semua pertandingannya, namun Indonesia dikalahkan oleh Malaysia di final yang sangat kontroversial. Kala itu pertandingan dihentikan karena ulah penonton.

Kedua tim kemudian ditawari kesempatan untuk melanjutkan pertandingan mereka di Selandia Baru namun Indonesia menolak, sehingga menyerahkan piala kepada Malaysia.

Setahun kemudian, pada percobaan pertamanya di All England, Rudy Hartono yang berusia 18 tahun menjadi juara termuda di turnamen tersebut, mengalahkan Tan Aik Huang dari Malaysia yang merupakan juara dua tahun sebelumnya.

Rudy Hartono vs Svend Pri di final All England 1975 (nationalbadmintonmuseum)

Sejak saat itu, dominasi Rudy Hartono di All England pun dimulai. Dia memenangkan tujuh gelar berturut-turut dari 1968 hingga 1974. Pada tahun 1975, dalam upaya meraih gelar kedelapan berturut-turut sekaligus memecahkan rekor tujuh gelar Erland Kops, Hartono berhadapan melawan musuh bebuyutannya, Svend Pri, yang dikalahkannya di final 1970 dan 1972.

Namun kali ini Rudy tidak mampu menangkis serangan pemain Denmark itu dan kalah. Tahun berikutnya Rudy Hartono kembali tampil di final. Kali ini sejarah tercipta, Rudy Hartono mencatatkan namanya dalam buku rekor usai memenangkan gelar kedelapan. Di final, Rudy Hartono mengalahkan rekan senegaranya Liem Swie King.

Delapan gelarnya di All England membuat Rudy Hartono masuk dalam Guinness Book of Records. Pada 1978, Hartono mencoba merebut gelar kesembilan, namun ia tidak mampu mengalahkan Liem Swie King. Dia mencoba bangkit lagi pada 1981, tetapi kalah di semifinal oleh Prakash Padukone dalam pertarungan tiga set.

"Sejujurnya saya tidak punya impian yang sebegitu tinggi, hanya mengikuti arahan ayah. Saya fokus, disiplin, dan tekun akhirnya saya bisa menjadi juara," kata Rudy saat diwawancarai BolaSkor.com empat tahun silam.

"Bulu tangkis ini berkembang, saat 1968 saya mengembangkan speed and power. Tidak perlu cantik, yang penting menang. Harus cepat dan akurat, sehingga permainan saya baru diimbangi setelah tiga tahun," kenang Rudy.

Bagi Rudy Hartono All England merupakan ajang terbesar di bulu tangkis. Hingga saat ini, koleksi delapan gelar All England Rudy masih belum bisa terkejar. Paling mendekati adalah Lin Dan yang pensiun dengan enam gelar.

Total, Rudy Hartono memiliki dua rekor di All England, gelar terbanyak (delapan) dan kemenangan beruntun (tujuh kali). Sampai rekor itu pecah, nama Rudy akan abadi di All England.

All England
Ditulis Oleh

Yusuf Abdillah

Posts

6.117

Bagikan