Respons Sekjen PSSI soal Wacana Pemisahan AFC

BolaSkor.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi, menepis wacana pemisahan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Menurut Yunus, PSSI sebagai anggota AFC, tidak mempertimbangkan wacana tersebut.

Menurut Yunus, PSSI selalu berpikir objektif. Munculnya wacana ini tidak terlepas dari anggapan negara-negara asal Timur Tengah selalu diuntungkan AFC.

"PSSI secara objektif akan melihat dan bagi kami negara-negara yang curhat dan negara-negara yang pro ke situ adalah hal yang biasa di sepak bola, di negara manapun, kami tidak boleh meresponsnya secara emosional," kata Yunus Nusi kepada wartawan di Jakarta.

"Kalau ada keinginan untuk membelah federasi, bagi kami, tidak ada diskusi soal itu. Karena negara manapun berhak untuk komplain, negara manapun berhak untuk protes dan itu biasa di negara negara yang berurusan dengan sepak bola," ujarnya menambahkan.

Baca Juga:

Respons PSSI Setelah Timnas Indonesia Turun ke Ranking 130 FIFA, Singgung Laga Kontra Jepang

PSSI Beri Sinyal Kevin Diks Belum Perkuat Timnas Indonesia untuk Lawan Jepang dan Arab Saudi

AFC Pertimbangkan Timnas Vs Bahrain Digelar di Luar Indonesia

Menurut Yunus Nusi, wacana pemisahan itu akan sulit terealisasi karena FIFA juga harus dilibatkan. Yunus yakin FIFA tidak akan semudah itu dalam mengakomodir setiap usulan.

"Kami yakin FIFA tidak segampang itu untuk mengakomodir apalagi menyetujui (usulan) itu," tutur Yunus Nusi.

Di sisi lain, soal permintaan Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) yang meminta laga Timnas Indonesia vs Bahrain digelar di tempat netral merupakan hak dari BFA.

"Bahrain memiliki hak untuk menyampaikan protes itu, bagi kami tidak ada masalah," ujar Yunus.

Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh Bolaskor.com (@bolaskorcom)

Timnas Indonesia dijadwalkan menjamu Bahrain pada 25 Maret 2025. Dalam pertemuan pertama kedua tim di kandang Bahrain, 10 Oktober 2024, wasit Ahmed Al Kaf dianggap tidak memimpin laga dengan baik, bahkan cenderung merugikan Timnas Indonesia.