Respons Ketum PSSI soal Isu Nepotisme di PT LIB

BolaSkor.com - PT Liga Indonesia Baru (LIB) baru-baru ini tersandung dugaan masalah nepotisme. Hal ini terjadi setelah kabar Direktur Utama PT LIB, Cucu Somantri membawa anaknya, Pradana Aditya Wicaksana masuk dalam struktur organisasi PT LIB sebagai General Manager (GM).

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum (Ketum) PSSI, Mochamad Iriawan, ingin PT LIB segera menyelesaikan masalah ini. Menurutnya, menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) menjadi jalan yang terbaik saat ini.

Tindakan tersebut disarankan oleh pria yang kerap disapa Iwan Bule ini karena ingin masalah yang ada di PT LIB segera selesai. Karena jika terus ada masalah seperti ini akan tidak baik untuk kemajuan sepak bola ke depannya.

Baca Juga:

Umuh Muchtar: Saya Siap Jadi Sekjen PSSI asal Transparan

Anggota Exco PSSI Belum Sahkan Mundurnya Ratu Tisha

Sebelumnya beberapa jajaran direktur di PT LIB membenarkan bahwa Pradana Aditya Wicaksana masuk dalam struktur organisasi PT LIB sebagai GM. Bahkan dari beberapa kegiatan yang sudah dilakukan oleh PT LIB, Pradana Aditya ikut serta di dalamnya.

Namun, Cucu Somantri membantah anaknya masuk ke dalam jajaran PT LIB. Menurutnya, tidak ada niatan memasukan anaknya ke struktur LIB. Hal ini pun menimbulkan polemik.

"Sebagai entitas profesional, PT Liga Indonesia Baru sebaiknya segera melakukan rapat internal antara direksi, komisaris, dan para pemegang sahamnya untuk fokus mempersiapkan diri menghadapi segala kemungkinan dan tantangan ke depan pasca pandemi ini usai nanti, apakah itu melanjutkan liga, atau kalau tidak dilanjutkan itu akan seperti apa rencana PT LIB selaku operator," kata Iriawan.

Iwan Bule berharap, PT LIB tidak malah sibuk dengan kegaduhan yang terjadi saat ini. Dia menekankan agar fokus dengan pengembangan sepak bola di Indonesia.

"Juga bagaimana rencana bisnis akan dibuat setelah vakum sekian bulan ini, bukan sibuk dengan kegaduhan internal yang sama sekali tidak menunjukkan itikad untuk fokus kepada pengembangan industrialisasi kompetisinya," Iriawan menegaskan