Rasialisme di AS, Jadon Sancho dan Insan Sepak Bola Bersatu demi George Floyd
BolaSkor.com - Belum selesai pandemi virus corona terjadi di dunia masalah justru bertambah pelik di Amerika Serikat (AS). Masalah lama yang tak hilang terkait rasialisme kembali memanas terkait kematian George Floyd.
Lelaki keturunan Afrika-Amerika meninggal dunia pada usia 46 tahun setelah dianiaya polisi bernama Derek Chauvin. Floyd diamankan kepolisian di Minneapolis, Senin (25/05) waktu setempat setelah mendengar adanya dugaan kasus pemalsuan uang.
Floyd sedianya kooperatif kepada polisi dan mengikuti peraturan, bahkan kabarnya ia tak terlibat pemalsuan uang karena tak tahu kartu yang diguanakannya sudah kedaluwarsa. Akan tapi setelah diperiksa Floyd tidak diamankan ke kantor polisi.
Cauvin menekan leher Floyd dengan menggunakan lutut hingga ia kehabisan nafas. Cauvin mengabaikannya meski ia telah meminta tolong. Alhasil ketika diamankan dengan ambulan kondisi Floyd sudah lemas dan meninggal dunia.
Baca Juga:
Dilirik Manchester United, Jadon Sancho Jaga Kontak dengan Marcus Rashford
Lionel Messi: Karena Corona, Sepak Bola Tidak Akan Pernah Sama
Video itu viral di media sosial dan memicu amarah warga AS karena Cauvin dinilai bersikap rasial kepada orang kulit hitam. Kerusuhan terjadi di banyak tempat - khususnya Minneapolis, sementara Chauvin dan tiga orang polisi ditangkap serta didakwa melakukan pembunuhan tingkat tiga.
Putri Martin Luther King Junior, Bernice King melanjutkan perjuangan ayahnya melawan rasialisme namun tidak menolerir kerusuhan yang terjadi dan berharap segalanya bisa diselesaikan tanpa kekerasan.
"Satu-satunya cara kita mendapatkan yang kita inginkan adalah tanpa kekerasan. Mari kita lakukan ini tanpa kekerasan untuk menghadapi kejahatan zaman kita," ucap Bernice King.
Isu itu tidak hanya ramai dibahas di AS tapi juga ke Eropa. Insan sepak bola turut memberikan dukungan untuk keadilan George Floyd.
Weston McKennie, pemain Schalke asal AS memulainya dengan mengenakan pita hitam dengan tulisan 'Keadilan untuk George' pada laga Bundesliga kontra Werder Bremen. Setelahnya ada Kylian Mbappe dan Ian Wright.
Merangkum dari berbagai sumber dua bintang muda Borussia Dortmund, Jadon Sancho dan Achraf Hakimi juga melakukannya ketika Dortmund menang 6-1 atas Paderborn dalam lanjutan laga Bundesliga.
Keduanya membuka baju dan menunjukkan tulisan 'Keadilan untuk George Floyd'. Hal yang sama juga dilakukan striker Borussia Monchengladbach, Marcus Thuram pada laga kontra Union Berlin.
Thuram berlutut dan menunjukkan simbol perlawanan melawan rasialisme yang pernah dilakukan Colin Kaepernick, eks quarterback NFL hingga akhirnya eks bintang San Francisco 49ers tak lagi bermain di NFL.
"Marcus telah memperlihatkan sikap tegas. Dia memberi contoh melawan rasialisme yang kami semua dukung," ucap pelatih Gladbach, Marco Rose.
Selain dari insan sepak bola klub sepak bola, Barcelona juga menyuarakan peperangan melawan rasialisme. Tidak hanya Floyd dan kasus lainnya, Breonna Taylor juga menjadi korban rasialisme di Louisville bersama dengan Ahmaud Arbery yang meninggal Februari lalu.
Arief Hadi
15.918
Berita Terkait
Prediksi dan Statistik Juventus vs Udinese: Dominasi Si Nyonya Tua
Meski Kirim Skuad Junior, FPTI Optimistis Panjat Tebing Raih Target 3 Emas di SEA Games 2025
Persija Bersaing di Papan Atas, Manajemen Bicara Perpanjangan Kontrak Mauricio Souza
Timur Kapadze Dipastikan Bukan Pelatih Baru Timnas Indonesia Usai Gabung Klub Uzbekistan
Barcelona vs Atletico Madrid: Hansi Flick Akui Suka Menonton Los Rojiblancos Bermain
Alasan Jurgen Klopp Tidak Tertarik Kembali ke Liverpool
Kontraknya Diperpanjang hingga 2028, Luis Estrela Bicara Masa Depan Timnas Futsal Putri
John Herdman Berstatus Tanpa Klub Sejak Satu Tahun Lalu
Persija Jakarta Dijatuhi Sanksi oleh Komdis PSSI, Pemain Persebaya dan Arema FC Juga Dihukum
Indonesia Rilis Jersei SEA Games 2025, Keuntungan Didonasikan ke Korban Bencana Sumatera dan Thailand