Quique Setien Sudah Berbicara soal Tiki-Taka Sejak 43 Tahun Silam

BolaSkor.com - FC Barcelona semringah ketika klub menggantikan Ernesto Valverde dengan Quique Setien. Maklum, Setien merupakan pelatih dengan keyakinan sepak bola ofensif dan penguasaan bola seperti halnya Pep Guardiola.
Setien (61 tahun) secara terang-terangan mengakui kekagumannya kepada Johan Cruyff, legenda Barcelona yang juga merevolusi total football Belanda dari Rinus Michels pada medio 1970-an.
"Saya ingat ketika Barcelona-nya Johan Cruyff datang. Anda bermain melawan mereka dan Anda menghabiskan pertandingan dengan mengejar bola," tutur Setien pada 2019 lalu.
"Sejak itu saya berkata kepada diri saya: inilah yang saya inginkan. Saya ingin menjadi bagian dari tim ini dan mencari tahu bagaimana ini semua bisa terjadi. Bagaimana bisa Anda membuat sebuah tim menguasai bola sepanjang laga sampai-sampai tim lawan tak bisa berbuat apa-apa?"
Baca Juga:
Bukti Quique Setien Kembalikan Cita Rasa Pep Guardiola di Barcelona
Quique Setien, Pelatih yang Setia dengan Satu Gaya
100 Hari Quique Setien di Barcelona: Tak Pernah Kalah di Camp Nou
Ditunjuk pada Januari 2020 melatih Barcelona, Setien langsung memperlihatkan bagaimana ia memegang teguh filosofi sepak bolanya. Hal itu terjadi ketika Barca menang 1-0 melawan Granada melalui gol Lionel Messi.
"Quique Setien jadi manajer kedua dengan penguasaan bola tertinggi di laga LaLiga (82,6 persen) sejak 2005-06 pasca Pep Guardiola (84 persen pada 2011 dan 83,9 persen di tahun yang sama)," tutur @OptaJose.
Penamaan sepak bola ofensif, penguasaan bola, satu dua sentuhan, dan cepat bergerak itu disebut tiki-taka pada era Pep Guardiola. Di eranya Barcelona memenangi 14 titel bergengsi.
Tiki-taka baru dikenal publik pada era Guardiola, namun uniknya Setien telah lama membicarakannya sejak 1977 atau 43 tahun lalu. Kala itu Setien masih berkarier sebagai pesepak bola profesional di Racing Santander.
Marca menguak wawancara pertamanya pada 1977 dan mantan gelandang tersebut telah membicarakan tiki-taka pada usia 18 tahun - dan kemudian Setien bermain sepak bola profesional hingga 1996 dan memainkan hampir 600 laga.
"Dengar, Minggu pekan lalu, tanpa melangkah lebih jauh, baik Quinito dan Juan Carlos, yang tahu tentang sepak bola, menyuruh saya bermain seolah pertandingan melawan Athletic Club lebih dari tiki-taka," jelas Setien ketika membicarakan pelatihnya di Santander, Nando Yosu di Marca.
J. Chirri selaku koresponden Marca menjelaskan maksud dari pembicaraan Setien kala itu.
"Singkatnya, tiki-taka tidak lebih dari permainan pelatihan skala kecil saat setiap pemain melakukan apa yang dia bisa tanpa tanggung jawab yang berlebihan," tulis penjelasan di Marca.
Tiki-taka versi Setien belum sepenuhnya dipahami pemain Barcelona saat ini, namun jika diberi kesempatan ada kans klub akan kembali memainkan sepak bola yang dahulunya menguasai Eropa.
Arief Hadi
15.503
Berita Terkait
Beri Kebebasan Penuh, Mikel Arteta Ingin Martin Odegaard Lebih Berani Ambil Risiko

AS Roma vs Lille: Calvin Verdonk Kemungkinan Starter, Gasperini Waspadai Olivier Giroud

Cetak Brace, Rasmus Hojlund Samai Jumlah Gol yang Dibuatnya dalam 35 Laga Terakhir di Manchester United

Presiden AC Milan Ungkap Detail Stadion Baru, Berbentuk Oval, Berkapasitas 71.500, dan Dua Tingkat

Gagal Kalahkan Villarreal, Igor Tudor Anggap Pemain Juventus Tidak Becus dalam Memberikan Umpan

Luis Enrique Tegaskan PSG Memang Lebih Baik daripada Barcelona

Luis Enrique Sentil Hansi Flick yang Sebut Barcelona Kalah dari PSG karena Kelelahan

AC Milan Tertarik Tampung Robert Lewandowski

Arsenal vs Olympiacos: Tugas Viktor Gyokeres Bukan Hanya Sekadar Cetak Gol

Ditahan AS Monaco, Pep Guardiola Tetap Sanjung Penampilan Manchester City
