Putra Lilian Thuram Singkirkan PSG dari Piala Liga Prancis
BolaSkor.com - Bola itu memang bundar. Tidak ada ilmu matematika atau ilmu pasti untuk menilai pasti hasil akhir pertandingan. Contoh tersebut bisa dilihat ketika Paris Saint-Germain (PSG) disingkirkan oleh Guingamp di perempat final Piala Liga Prancis.
Sang juara bertahan, dengan kemewahan skuat bintang Eropa dan gaji setinggi langit, tak berdaya melawan Guingamp yang baru menang dua kali di Ligue 1 dan berada di dasar klasemen. Uniknya, PSG malah belum pernah kalah di Ligue 1 dan ada di puncak klasemen.
Pertandingan berjalan seru dan dramatis di Parc des Princes. Bagaimana tidak, ada tiga penalti di laga itu, dan ketiganya diberikan untuk Guingamp. Neymar membuka keunggulan pada menit 62, setelah semenit sebelumnya penalti pertama Marcus Thuram gagal berbuah gol ke gawang yang dijaga Alphonse Areola.
Jelang akhir laga, dua penalti kali ini dimanfaatkan baik oleh Guingamp melalui sepakan Yeni Ngbakoto dan Thuram. Thuram, nama yang familiar, bukan? Ya, dia adalah putra dari ikon sepak bola Prancis, Lilian Thuram.
Baca Juga:
Rangkuman Bursa Transfer Eropa: Rabiot ke Barcelona, Bournemouth Boyong Dua Pemain Liverpool
Juventus Bersiap Lakukan Misi Mustahil Gaet Kylian Mbappe
Kylian Mbappe Terus Bersinar, Neymar Disarankan Gabung Real Madrid
Bertolak belakang dari sang ayah yang dahulu berposisi sebagai bek tengah, Marcus berposisi sebagai penyerang. Lilian Thuram dahulu juga pernah membela AS Monaco, Parma, Juventus, dan Barcelona. Kariernya sukses, khususnya kala menjuarai Piala Eropa (2000) dan Piala Dunia (1998) dengan timnas Prancis.
“Kami sejujurnya bermain dengan terlalu percaya diri. Sulit kalah di pertandingan ini dengan tiga penalti. Ini agak aneh," ucap Thomas Tuchel, pelatih PSG kepada Canal+
“Penalti kedua dapat dipertanyakan. Tidak ada yang terjadi di sana, hanya kontak (normal) antara dua pemain. Mereka memasuki penalti kami tiga kali dan memenangkan tiga penalti."
Kekalahan itu mengakhiri kans PSG untuk kembali mempertahankan titel Piala Liga Prancis musim ini. PSG juga tersingkir untuk kali pertama sejak drama adu penalti melawan AS Saint-Etienne pada 2012. Dalam lima musim terakhir, PSG selalu memenanginya.
Satu trofi dari potensi treble lokal telah hilang dari genggaman PSG asuhan Thomas Tuchel. Dua trofi tersisa yang masih bisa dimenangi PSG di Prancis adalah Ligue 1 dan Piala Prancis, sementara mereka juga masih berjuang di Liga Champions.
"Kami tidak bermain dengan rasa lapar. Kami kehilangan kemungkinan memenangkan trofi malam ini. Tapi dalam setiap kekalahan, ada hal yang dapat Anda pelajari. Ini berat, namun penting untuk tetap tumbuh, semoga ini hanya kebetulan," tambah Tuchel.
“Kami harus bermain dengan lebih konsisten, kami tidak memasukkan bahan yang tepat. Kami terlalu santai," pungkasnya.
Arief Hadi
15.809
Berita Terkait
Thomas Tuchel Beri Isyarat Akan Nanyikan Lagu Kebangsaan Inggris di Piala Dunia
Gara-gara Hansi Flick Tidak Setuju, Barcelona Akhirnya Batal Rekrut Etta Eyong
Napoli Dihajar Virus FIFA, Aurelio De Laurentiis Marah-marah
Terungkap Rencana Manchester United saat Andre Onana Kembali Musim Depan
Untuk Gaet Pengganti Mohamed Salah, Liverpool Siap Pecahkan Rekor Transfer
Georgia vs Spanyol: Luis de la Fuente Sudah Punya Solusi Tanpa Lamine Yamal
Link Streaming Timnas Indonesia U-22 vs Mali Malam Ini 15 November 2025, Begini Cara Nontonnya
Link Streaming Georgia vs Spanyol, Minggu 16 November 2025
Gara-gara Postingan Sosmed, Eks Wonderkid Barcelona Terancam Hukuman Berat
Kroasia Lolos ke Piala Dunia 2026, Luka Modric Akan Samai Rekor Lothar Matthaeus, Cristiano Ronaldo, dan Lionel Messi