Profil Yusuf Demir, Pemalu dengan Julukan 'Lionel Messi' dari Austria

muncul the next Lionel Messi dari Kroasia, Jerman bahkan dari Indonesia, kini istilah itu muncul dari Austria yaitu Yusuf Demir.
Arief HadiArief Hadi - Selasa, 23 Maret 2021
Profil Yusuf Demir, Pemalu dengan Julukan 'Lionel Messi' dari Austria
Yusuf Demir (Twitter)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Istilah 'the next' dalam perbandingannya dengan nama-nama legendaris seperti Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, dan pemain top lainnya sudah biasa ada dalam dunia sepak bola. Jika tidak 'the next' maka itu 'titisan'.

Intinya, perbandingan selalu dibuat setiap kali membahas pemain-pemain legendaris dengan suksesor yang notabene pemuda bertalenta, berkualitas, dan punya tipikal bermain yang sama. Sudah bosan dengan istilah itu? Bisa jadi.

Faktanya tidak semua pemain dengan embel-embel 'the next' itu sukses dalam karier sepak bola, beberapa di antaranya tak kuat dengan tanggung jawab perbandingan nama besar, sebut saja seperti Alen Halilovic atau Marko Marin.

Baca Juga:

Transformasi Barcelona, Seketika Jadi Kandidat Juara LaLiga 2020-2021

Tak seperti Wijnaldum, Jalan Barcelona Rekrut Depay Lebih Berliku

Deretan Pemain yang Mencetak 20 Gol Musim Ini: Messi Menyusul

Meski begitu tak ada lelahnya publik membandingkan pemuda-pemuda berbakat dengan istilah 'the next' karena dalam perbandingan itu ada harapan, harapan agar generasi baru dapat menggantikan pendahulunya.

Setelah sempat muncul the next Lionel Messi dari Kroasia, Jerman (dan bahkan dari Indonesia), kini istilah itu muncul dari Austria, mengakar kepada pemain berusia 17 tahun dengan nama lengkap Yusuf Demir.

Melejit di usia muda

Yusuf Demir

Lahir di Vienna, Austria pada 2 Juni 2003, Yusuf Demir langsung memulai karier sepak bolanya dengan klub tertua di Vienna, akademi First Vienna pada 2010 dan tiga tahun setelahnya pada usia 10 tahun gabung akademi Rapid Vienna.

Usianya 10 tahun tapi Demir langsung masuk ke skuad U-13 dan kemudian U-16. Kariernya melejit cepat di usia muda dengan kesuksesan terpilih jadi pemain termuda yang memenangi penghargaan Pemain Terbaik U-19 turnamen Mercedes-Benz Junior di Jerman pada 2019.

Kala itu usianya baru berumur 15 tahun dan Rapid finish sebagai runner-up di bawah Liverpool. Setahun setelahnya Demir memenanginya lagi dan kali ini Rapid menjadi juara dengan kemenangan 4-0 atas RB Leipzig.

"Dia memiliki potensi yang luar biasa. Sangat menyenangkan melihatnya bermain sepak bola," kata Steffen Hofmann, legenda Rapid Vienna dan produk akademi Bayern Munchen yang melatihnya di tim U-16 Rapid.

"Dalam setiap sesi latihan Anda bisa melihat dari detik pertama betapa luar biasanya dia. Saya belum pernah melihat pemain seperti dia pada usia ini."

Performa hebat di usia muda pada level tim muda klub membawa Demir ke timnas Austria U-15 dan U-17 dengan catatan: 19 gol dari 22 pertandingan.

Sesuai aturan FIFA selama belum membela timnas senior Demir masih dapat memilih membela timnas senior Austria atau Turki, negara yang mengalir dalam darahnya.

"Dalam hal ini (pilihan soal negara yang dipilih Demir) tidak ada alasan untuk mengubahnya," tutur agen Demir, Emre Ozturk berbicara kepada Spox.

Pemalu yang mengagumi Lionel Messi

Lionel Messi

Pada usia 16 tahun 196 hari Yusuf Demir jadi pemain termuda sepanjang masa yang memainkan debutnya di Rapid pada Desember 2019. Demir masuk sebagai pemain pengganti Veli Kavlak, talenta yang juga diprediksi punya masa depan cerah tapi tak memenuhi ekspektasi, sebab Kavlak kini tak punya klub.

Kombinasi cedera dan pandemi virus corona sempat menghambat perkembangannya, tapi setelah sepak bola berlangsung kembali Demir menjadi pemain andalan Dietmar Kuhbauer di Rapid. Pada usia 17 tahun status itu sungguh spesial.

Melihat permainannya dengan kaki kidal Emre Ozturk tak segan membandingkannya dengan satu nama: Lionel Messi. Dan sang pemain juga mengaguminya, tak heran julukannya adalah Lionel Messi dari Austria.

"Yussi sangat kreatif, menggiring bola dan memiliki kaki kiri yang hebat. Teknik dan visinya luar biasa. Dengan cara dia bermain, dia sangat mirip dengan Messi," terang Ozturk.

"Yussi adalah penggemar berat Messi," tambah Ozturk. "Dia menyukai semua yang harus dilakukan Messi. Dia terbiasa bermain dengan kausnya. Tapi sekarang dia punya miliknya sendiri: Demir, nomor 48."

Ozturk banyak berbicara mewakili Demir, menimbulkan pertanyaan mengapa Demir tak banyak berbicara?

Ozturk menjelaskan bahwa kliennya sangat pemalu dan bukan pemain yang banyak berbicara. "Dia anak yang sangat pendiam. Bukan pemain yang banyak bicara. Itu sebabnya dia tidak suka memberikan wawancara."

Pemalu tapi uniknya keluarga Demir dan mereka yang tinggal di Turki tergila-gila dengan sepak bola. "Seluruh keluarga dan rekannya, semua di sekitarnya tergila-gila dengan sepak bola," imbuh Ozturk.

Gaya Main

Yusuf Demir berkaki kidal

Kaki kidal, gelandang kreatif yang dapat bermain di banyak posisi di posisi ofensif dengan kemampuan mengeksekusi bola mati. Hal itu memicu perbandingannya dengan Messi, terutama setelah Demir mengagumi megabintang Barcelona itu.

Kontrak Demir akan berakhir pada Juni 2022 dan saat ini klub-klub top Eropa terus memantau perkembangannya, salah satunya klub Messi, Barcelona.

"Dia ingin bermain untuk Barcelona suatu hari nanti, tapi kami tidak memikirkannya ketika dia mengambil langkah selanjutnya," kata Ozturk.

"Kemungkinan besar Jerman. Kami sudah melakukan kontak dengan beberapa klub. Telepon saya berdering setiap beberapa hari dan tim potensial baru menjawab."

Karier Yusuf Demir dengan julukan Lionel Messi-nya Austria baru dimulai. Menarik untuk dinanti masa depan Yusuf Demir, akankah ia menjadi 'the next' gagal lainnya atau 'the next' sesungguhnya.

Breaking News Sosok Barcelona Barcelona FC FC Barcelona Lionel Messi Austria
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

15.471

Berita Terkait

Liga Indonesia
Klok Absen-Thom Haye Starter, Persib Waspada dengan Persita
Bojan Hodak soroti pelatih Persita yang merupakan eks Persija Jakarta.
Tengku Sufiyanto - Jumat, 26 September 2025
Klok Absen-Thom Haye Starter, Persib Waspada dengan Persita
Hasil akhir
Hasil Super League 2025/2026: Bruno Moreira Selamatkan Persebaya dari Kekalahan Lawan Dewa United Banten FC
Dewa United Banten FC harus puas bermain imbang melawan Persebaya Surabaya dengan skor 1-1.
Tengku Sufiyanto - Jumat, 26 September 2025
Hasil Super League 2025/2026: Bruno Moreira Selamatkan Persebaya dari Kekalahan Lawan Dewa United Banten FC
Prediksi
Prediksi dan Statistik Cagliari vs Inter Milan: Pantang Kembali Membuang Poin
Prediksi Cagliari vs Inter Milan di Unipol Domus, Minggu (28/9) dini hari WIB. Simak statistik, kondisi skuad, head to head, serta perkiraan susunan pemain kedua tim.
Johan Kristiandi - Jumat, 26 September 2025
Prediksi dan Statistik Cagliari vs Inter Milan: Pantang Kembali Membuang Poin
Jadwal
Link Streaming Dewa United Banten FC vs Persebaya Surabaya Jumat 26 September 2025, Live Sebentar Lagi
Laga ini akan digelar di Banten International Stadium (BIS), Banten, Jumat (26/9) pukul 19.00 malam WIB.
Tengku Sufiyanto - Jumat, 26 September 2025
Link Streaming Dewa United Banten FC vs Persebaya Surabaya Jumat 26 September 2025, Live Sebentar Lagi
Prediksi
Prediksi dan Statistik Juventus vs Atalanta: Bianconeri Rawan Terpeleset
Prediksi Juventus vs Atalanta di Allianz Stadium, Sabtu (27/9) Serie A 2025/26. Simak statistik, head to head, kondisi skuad, dan perkiraan susunan pemain kedua tim.
Johan Kristiandi - Jumat, 26 September 2025
Prediksi dan Statistik Juventus vs Atalanta: Bianconeri Rawan Terpeleset
Lainnya
Ketua Umum NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari Raih UCI Merit Award, Sejarah Baru untuk Dunia Balap Sepeda Indonesia
Penghargaan ini diberikan dalam rangkaian kongres tahunan UCI yang digelar di Kigali, Rwanda.
Tengku Sufiyanto - Jumat, 26 September 2025
Ketua Umum NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari Raih UCI Merit Award, Sejarah Baru untuk Dunia Balap Sepeda Indonesia
Liga Indonesia
Tanggapan Marc Klok dan Beckham Putra Usai Dipanggil ke Timnas Indonesia untuk Hadapi Round 4
Keduanya disibukkan dulu dengan pertandingan Persib Bandung.
Tengku Sufiyanto - Jumat, 26 September 2025
Tanggapan Marc Klok dan Beckham Putra Usai Dipanggil ke Timnas Indonesia untuk Hadapi Round 4
Inggris
Brentford vs Manchester United: London Bukan Lagi Taman Bermain untuk The Red Devils
Manchester United akan menghadapi Brentford di Premier League 2025/2026. Setan Merah punya catatan buruk saat bertandang ke London, ditambah absennya Casemiro dan Lisandro Martinez.
Johan Kristiandi - Jumat, 26 September 2025
Brentford vs Manchester United: London Bukan Lagi Taman Bermain untuk The Red Devils
Inggris
Crystal Palace vs Liverpool: The Reds Sudah Lupa Rasanya Kalah
Liverpool belum terkalahkan dalam 10 laga tandang terakhir melawan Crystal Palace di Premier League. Akhir pekan ini, The Reds berpeluang memperpanjang rekor impresifnya meski tanpa beberapa pilar utama.
Johan Kristiandi - Jumat, 26 September 2025
Crystal Palace vs Liverpool: The Reds Sudah Lupa Rasanya Kalah
Ragam
7 Pemain Top yang Pernah Memperkuat Real Madrid dan Atletico Madrid
Derbi Madrid selalu sarat tensi. Ternyata ada beberapa pemain top yang pernah membela Real Madrid dan Atletico Madrid, termasuk Theo Hernandez, Morata, hingga Courtois.
Johan Kristiandi - Jumat, 26 September 2025
7 Pemain Top yang Pernah Memperkuat Real Madrid dan Atletico Madrid
Bagikan