Profil Luis Milla: Si Anak Mama Hobi Gambar Berlabuh di Persib

Persib Bandung mengumumkan Luis Milla sebagai pelatih baru melalui laman akun Instagram resmi klub.
Tengku SufiyantoTengku Sufiyanto - Jumat, 19 Agustus 2022
Profil Luis Milla: Si Anak Mama Hobi Gambar Berlabuh di Persib
Luis Milla. (BolaSkor.com/Hadi Febriansyah)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Persib Bandung mengumumkan Luis Milla sebagai pelatih baru melalui laman akun Instagram resmi klub. Persib menyambut kedatangan juru racik asal Spanyol tersebut.

“Sang Tuan telah kembali, selamat datang @luismillacoach,” tulis Persib.

“Selamat datang Luis Milla,” tulis Persib.

Ini tentu merupakan kabar gembira bagi Bobotoh. Luis Milla merupakan pelatih kaliber dunia yang sudah makan asam-garam.

Selain menjadi pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla merupakan eks pemain Real Madrid, Barcelona, dan Valencia. Ia juga pernah membawa timnas Spanyol menjadi juara Piala Eropa U-21 2011 lalu.

Baca Juga:

Persib Resmi Umumkan Luis Milla sebagai Pelatih Baru

Taklukkan Barito Putera, Modal Positif Bali United Hadapi Persib

Luis Milla
Luis Milla. (BolaSkor.com/Andhika Putra)

Punya Cita-cita Jadi Kartunis

Luis Milla Aspas lahir di Kota Teruel, Spanyol pada tanggal 12 Maret 1966. Luis Milla sejak kecil tidak bercita-cita menjadi pemain sepak bola. Darah sepak bola pun tidak ada dalam keluarganya.

Ia sejak kecil mempunyai cita-cita sebagai kartunis atau pembuat gambar animasi untuk komik dan lain-lain. Maklum, Milla memiliki hobi menggambar.

"Saya punya cita-cita yang lain (bukan pesepakbola profesional) ketika kecil. Cita-cita saya sejak kecil menjadi kartunis," ungkap Milla, dikutip dari blogdelrealmadrid.com, sebuah situs resmi Madrid yang khusus isinya wawancara pemain El Real dari masa lampau hingga saat ini.

Namun, ia tidak terjun ke dunia kartunis lebih dalam. Milla memulai karier sepak bola juniornya di akademi Barcelona dalam umur 17 tahun (1983).

"Lingkungan di Teruel membawa saya ke sepakbola. Di sana, anak-anak bermain sepak bola. Timbul dalam diri, saya ingin bermain sepakbola ke arah profesional," ujar Milla, dikutip dari blogdelrealmadrid.com.

Luis Milla
Luis Milla. (BolaSkor.com/Andhika Putra)

Karier Sepak Bola Luis Milla

Dua tahun menimba di akademi Barcelona, Milla akhirnya resmi naik level ke tim senior B pada tahun 1985. Posisinya ketika itu sebagai gelandang bertahan.

Di tahun yang sama, ia mulai dipercaya untuk masuk ke tim senior Barcelona. Gelandang bertahan itu akhirnya dapat mempersembahkan banyak gelar untuk Blaugrana, yakni Piala UEFA Cup Winners Cup (1988/89), La Liga (1984/85), Copa del Rey (1989/90). Total, ia mencetak dua gol dari 68 penampilan bersama Blaugrana selama lima tahun.

Lima tahun di Camp Nou membela Barcelona, Milla akhirnya resmi hengkang pada tahun 1990. Tak tanggung-tanggung, ia hengkang ke klub rival abadi Blaugrana, Real Madrid. Posisinya di Barcelona digantikan Pep Guardiola. Kepindahannya ke Madrid kala itu disebabkan gaji yang dinginkan Milla tidak disetujui pelatih Barcelona, Johan Cruyff.

Ia menjadi sosok yang merasakan langsung rivalitas Barcelona dan Madrid. Meski begitu, Milla enggan memikirkan rivalitas keduanya. Ia hanya fokus membela timnya saat ini.

"Di Barca, saya telah banyak berlatih, baik secara personal maupun sebagai pemain bola. Di Madrid, saya diperlakukan baik adanya. Saya berusaha memberikan yang terbaik untuk klub yang saya bela, di manapun itu" ungkap Milla, dikutip dari alejandrogaitan.wordpress.com, sebuah blog wartawan sepak bola Spanyol.

Kepindahannya ke Madrid karena dorongan sosok sang istri, Marisa Manzanares. Milla sangat mencintai sang istri, walaupun dia pernah digosipkan mempunyai hubungan khusus dengan mantan petenis nomer satu Spanyol, Arantxa Sanchez-Vicario. Ia mempunyai satu orang anak dari buah cintanya dengan Marisa bernama Luis Milla Manzanares.

"Saya tidak merasa menyesal meninggalkan Barca (pasca kepergiannya, Barcelona langsung memenangkan banyak gelar), saya melakukan karena istri saya, Marisa, yang menyukai kota Madrid. Kami membangun sebuah rumah di sana, dan memulai kehidupan di sana. Hidup yang damai dan tenang, hubungan yang intens dengan istri di tengah kehidupan profesional saya sebagai pesepakbola, adalah hal yang penting bagi saya," ujar Milla dikutip dari blogdelrealmadrid.com.

Luis Milla
Luis Milla bersama sang ibu. (blogdelrealmadrid.com)

Si Anak Mama

Penampilannya di Madrid awalnya dihiasi mimpi buruk. Ia harus menderita cedera tulang ligamen kaki kanan yang retak saat menjalani debut bersama El Real.

Namun, cedera yang dideritanya tidak membuat Milla pantang menyerah. Ia justru bangkit dari keterpurukan. Hingga pada akhirnya, Milla juga menjadi sosok penting El Real bersama Fernando Hierro. Petualangannya bersama Madrid selama tujuh tahun membuahkan hasil sangat gemilang. Ia mengantarkan Madrid menjuarai Copa del Rey (1998/99), Piala Super Spanyol (1999), dan UEFA Intertoto Cup (1998).

Total, ia mempersembahkan dua gol dari 116 penampilan. Di balik sifat pantang menyerahnya, Milla merupakan sosok pemain yang mencintai sang ibu, Maria Aspas. Ia tidak bisa lepas dari sang ibu alias anak mama. Ia rela bolak-balik Madrid-Teruel untuk menengok dan melepas rindu dengan sang ibu, meski kala itu dirinya sedang dibalut cedera.

Luis Milla akhirnya resmi hengkang dari Real Madrid pada tahun 1997. Ia pindah ke Valencia karena dibujuk teman dekatnya. Salah satunya adalah legenda timnas Spanyol dan Valencia, Gaizka Mendieta.

"Saya beruntung pindah ke Valencia. Selain karena keempat teman saya (Piojo Lopez, Mendieta, Farinos, Gerard Lopez), Valencia adalah kota yang bagus. Saya beruntung mengakhiri karier di sini, karena keluarga saya juga menyukai kota Valencia," ungkap Milla, dikutip dari alejandrogaitan.wordpress.com.

Kariernya di Valencia terbilang singkat. Ia hanya empat tahun bersama Elche. Milla memutuskan pensiun di umur 35 tahun pada tahun 2001. Total, ia mempersembahkan 71 penampilan dengan mencetak dua gol untuk Valencia.

Usai pensiun, Milla memutuskan banting stir menjadi pelatih. Ia memulai karier kepelatihannya kala membesut Getafe sebagai asisten pelatih Michael Laudrup pada tahun 2008.

Selanjutnya, ia dipercaya Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) membesut Timnas U-19 Negeri Matador pada tahun 2008-2010. Ia kemudian membesut timnas Spanyol U-20 pada tahun 2010.

Kesuksesannya menjadi pelatih kala membesut Timnas Spanyol U-21. Ia memoles talenta berbakat Negeri Matador menjadi pemain menakutkan di Piala Eropa U-21 2011.

Nama-nama David de Gea, Juan Mata, Thiago Alcantara, Javi Martinez, dan Bojan Krkic adalah polesan tangan dinginnya. Lewat tangan dinginnya, ia mampu membawa timnas Spanyol U-21 menjadi Piala Eropa U-21 tahun 2011.

Sukses bersama timnas Spanyol U-21, ia ditunjuk membesut U-23 untuk ajang Olimpiade London 2012. Namun, ia gagal membawa Spanyol meraih medali emas usai gagal lolos penyisihan Grup D. La Furia Roja junior kalah bersaing dengan Jepang dan Honduras. Milla pun akhirnya dipecat.

Milla selanjutnya menjadi pelatih klub asal Uni Emirate Arab, Al Jazira. Ia melatih Al Jazira hanya selama beberapa bulan Februari hingga Oktober 2013. Meski sebentar, ia memiliki tujuan mulia di Al Jazira. Milla ingin membawa filosofi permainan Spanyol ke Timur Tengah.

"Kami ingin membawa filosofi Spanyol ke Jazira untuk memberikan para pemain muda kesempatan bermain lebih banyak. Pemain yang lebih tua atau berpengalaman dapat membantu mereka berkembang," kata pria yang gemar bermain basket dan tenis tersebut saat di Al Jazira, dilansir The National.

Luis Milla
Luis Milla saat menjadi pelatih Timnas Indonesia. (Istimewa)

Setelah itu, Milla melanjutkan pertualangannya ke klub Divisi Dua Liga Spanyol (Segunda Division), CD Lugo pada tahun 2015. Lalu pindah ke Real Zaragoza pada tahun 2016. Ia dipecat manajemen Zaragoza karena penampilan buruk tim saat menjalani beberapa pertandingan Segunda Division.

Pada Januari 2017, Milla ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia Senior dan U-23. Ia menjadi pelatih Timnas Indonesia selama 1,5 tahun.

Walaupun sebentar, dielu-elukan para pencinta sepak bola Indonesia. Pasalnya, Luis Milla memberikan kesan positif bagi Timnas Indonesia dengan permainan penguasaan bola yang menghibur.

Selama melatih Timnas Indonesia, Milla membawa Skuat Garuda meraih medali perunggu SEA Games 2017 Malaysia, dan lolos ke babak 16 besar Asian Games 2018.

Milla sebenarnya hampir kembali menukangi Timnas Indonesia kembali pada tahun 2019. Namun, PSSI lebih memilih Shin Tae-yong.

Kini, Luis Milla punya tugas berat di Persib. Pelatih berusia 56 tahun itu diharapkan membawa Persib bersaing di tangga juara. Lalu merealisasikan target manajemen menjadi juara.

Saat ini Persib berada di posisi ke-14 klasemen sementara Liga 1 dengan raihan 10 poin dari 4 laga. Persib masih dipimpin Budiman sebagai carataker saat melawan PSS Sleman, Jumat (19/8) malam WIB.

Luis Milla
Luis Milla dan Eduardo Perez. (BolaSkor.com/Andhika Putra)

Profil Luis Milla:

Nama Lengkap: Luis Milla Aspas
Nama Panggilan: Luis Milla
Umur: 56 tahun
Tempat, Tanggal Lahir: Teruel, 12 Maret 1966
Posisi saat Menjadi Pemain: Gelandang Bertahan
Tinggi: 173 cm
Hobi: Bermain basket dan tenis, serta menonton film
Cita-cita: Kartunis
Istri: Marisa Manzanares
Anak: Luis Milla Manzanares

Karier Pemain:

1983-1985 Barcelona Junior

1985-1990 Barcelona

1990-1997 Real Madrid

1997-2001 Valencia

Karier Pelatih:

2008 Getafe (asisten pelatih)

2008-2010 Spanyol U-19

2010 Spanyol U-20

2010-2012 Spanyol U-21

2012 Spanyol U-23

2013 Al Jazira

2015-2016 CD Lugo

2016 Real Zaragoza

2017-2018 Timnas Indonesia

2022-saat ini Persib Bandung

Luis Milla Persib Bandung Liga 1 Breaking News
Ditulis Oleh

Tengku Sufiyanto

The author is a senior journalist who has specialized in Indonesian football issues for the past 10 years. Before focusing on sports, the author was also involved in covering political and economic issues. They have covered numerous national and international events, including the 2023 U-17 World Cup, the 2018 Asian Games, and various SEA Games tournaments. Additionally, the author was previously active in the PSSI Pers organization.
Posts

17.709

Berita Terkait

Timnas
Waketum PSSI Akui Salah Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Berasal dari Belanda
Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, menyebut calon pelatih Timnas Indonesia mayoritas berasal dari Eropa, termasuk Belanda.
Rizqi Ariandi - Kamis, 27 November 2025
Waketum PSSI Akui Salah Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Berasal dari Belanda
Hasil akhir
Hasil AFC Champions League Two 2025/2026: Persib Kalah di Singapura
Persib Bandung harus menerima kekalahan tipis dari Lion City Sailors FC pada ajang AFC Champions League Two 2025/2026.
Tengku Sufiyanto - Rabu, 26 November 2025
Hasil AFC Champions League Two 2025/2026: Persib Kalah di Singapura
Jadwal
Jadwal Siaran Langsung dan Link Streaming Atletico Madrid vs Inter Milan, Live Sebentar Lagi
Atletico Madrid menghadapi Inter Milan pada matchday 5 Liga Champions 2025/2026. Cek link streaming resmi, jadwal, dan kondisi terbaru kedua tim!
Johan Kristiandi - Rabu, 26 November 2025
Jadwal Siaran Langsung dan Link Streaming Atletico Madrid vs Inter Milan, Live Sebentar Lagi
Italia
AC Milan Masih Coba Tahan Mike Maignan, Chelsea Pantau Situasi
Direktur Ooahraga AC Milan Igli Tare, masih berniat untuk membuka kembali negosiasi perpanjangan kontrak dengan Mike Maignan.
Yusuf Abdillah - Rabu, 26 November 2025
AC Milan Masih Coba Tahan Mike Maignan, Chelsea Pantau Situasi
Timnas
Dua Exco PSSI Terbang ke Eropa Malam Ini untuk Wawancara Calon Pelatih Timnas Indonesia
PSSI mulai bergerak ke Eropa untuk mewawancara kandidat pelatih Timnas Indonesia.
Rizqi Ariandi - Rabu, 26 November 2025
Dua Exco PSSI Terbang ke Eropa Malam Ini untuk Wawancara Calon Pelatih Timnas Indonesia
Liga Champions
Arsenal vs Bayern Munchen: Persahabatan Eberechi Eze dan Michael Olise, dari Papan Catur ke Panggung Liga Champions
Untuk pertama kalinya, Eberechi Eze dan Michael Olise akan kembali berada dalam satu lapangan.
Yusuf Abdillah - Rabu, 26 November 2025
Arsenal vs Bayern Munchen: Persahabatan Eberechi Eze dan Michael Olise, dari Papan Catur ke Panggung Liga Champions
Liga Champions
Fakta dan Statistik Menarik yang Perlu Diketahui Jelang Arsenal vs Bayern Munchen
Berikut fakta dan statistik yang perlu diketahui jelang menyaksikan duel Arsenal melawan Bayern Munchen di Emirates.
Yusuf Abdillah - Rabu, 26 November 2025
Fakta dan Statistik Menarik yang Perlu Diketahui Jelang Arsenal vs Bayern Munchen
Bulu Tangkis
Sukses di Australia Open 2025, Raymond/Joaquin Enggan Disamakan dengan The Minions
Raymond/Joaquin yang mencuri perhatian di turnamen level Super 500 Australia Open 2025 langsung digadang-gadang sebagai The Next Minions.
Tengku Sufiyanto - Rabu, 26 November 2025
Sukses di Australia Open 2025, Raymond/Joaquin Enggan Disamakan dengan The Minions
Inggris
Bikin Lamine Yamal Mati Kutu, Marc Cucurella Tidak Mau Besar Kepala
Dalam laga melawan Chelsea di Liga Champions, bintang Barcelona Lamine Yamal dibuat tidak berkutik oleh Marc Cucurella.
Yusuf Abdillah - Rabu, 26 November 2025
Bikin Lamine Yamal Mati Kutu, Marc Cucurella Tidak Mau Besar Kepala
Liga Champions
Fakta dan Statistik Jelang Duel Liverpool vs PSV, Tim Tamu Hobi Cetak Gol Telat
Liverpool akan menjamu PSV Eindhoven di Stadion Anfield dalam pertandingan lanjutan Liga Champions 2025-2026, Kamis (27/11) pukul 03.00 WIB.
Yusuf Abdillah - Rabu, 26 November 2025
Fakta dan Statistik Jelang Duel Liverpool vs PSV, Tim Tamu Hobi Cetak Gol Telat
Bagikan