Prestasi Tinju Indonesia Mati Suri, Pertina Harus Sadar Diri
BolaSkor.com - Prestasi tinju amatir Indonesia seakan mati suri. Sudah lebih dari satu dekade tak ada wakil Tanah Air yang tampil pada Olimpiade.
Terakhir kali Indonesia mengirim wakil ke Olimpiade terjadi pada Athena 2004. Selepas itu, Indonesia absen pada ajang empat tahunan tersebut.
Jangankan Olimpiade, untuk kelas regional tinju amatir Indonesia tak bisa berbicara banyak. Tak banyak yang bisa diperbuat petinju Indonesia pada Asian Games maupun SEA Games.
Di masa kepemimpinan Jhony Asadoma di PP Pertina, prestasi Indonesia dinilai mati suri. Kini, masa periode akan habis.
Nama Mayjen TNI (Purn) Komaruddin Simanjuntak muncul sebagai pesaing Jhony Asadoma untuk menjadi orang nomor satu di organisasi tinju amatir nasional.
Memang butuh kerja keras untuk kembali mengangkat prestasi tinju amatir Indonesia. Namun, Komaruddin Simanjuntak punya keyakinan prestasi tinju Indonesia yang sudah jauh tertinggal dari negara-negara lain bisa dikejar.
"Jika saya mendapat kepercayaan dari pemilik suara untuk menjadi ketua umum PP Pertina, pertama kali saya lakukan adalah manata kembali organisasi. Kemudian, saya akan mengajak seluruh pengurus Pengprov Pertina untuk membuat grand desain pembinaan olahraga tinju amatir Indonesia serta program peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM)," kata Komaruddin.
Baca Juga:
Mike Tyson Tantang Petinju Muda Pecahkan Rekornya
Tak Percaya Adam dan Hawa, Mike Tyson Yakin Manusia Keturunan Alien
Sebagai contoh, kata Komaruddin Simanjuntak, mengenai tata kelola organisasi dengan menempatkan the right men in the right place. Posisi Sekjen yang merupakan motor penggerak organisasi harus diisi figur yang paham tentang organisasi dan lancar berkomunikasi dalam bahasa Inggris.
"Sekjen itu bukan hanya mengurus masalah administrasi saja tetapi punya kemampuan dalam berkomunikasi dengan Konfederasi Tinju Amatir Asia (ASBC) dan Asoasisi Tinju Amatir Internasional (AIBA). Jadi, dia bisa mendorong perwakilan Indonesia untuk bisa duduk di ASBC maupun AIBA. Kalau kita sudah punya perwakilan kan bisa memperjuangkan program-program ASBC dan AIBA bisa didapatkan untuk kemajuan tinju amatir Indonesia. Seperti program penataran pelatih maupun wasit," jelasnya.
Terobosan lain yang cukup mengejutkan yakni keinginan Komaruddin Simanjuntak untuk menambah frekuensi pertandingan di dalam negeri maupun menggelar Kejuaraan Tinju Internasional Piala Presiden secara rutin.
"Petinju berkualitas itu lahir dari kompetisi. Semakin banyak bertanding maka mereka akan semakin matang. Jadi, kita memang butuh menambah frekuensi pertandingan di dalam negeri maupun keikutsertaan dalam event-event tingkat Asia dan dunia. Soal konsepnya seperti apa nanti kita akan bicarakan jika saya terpilih," ujar Komarudin.
Andhika Putra
8.253
Berita Terkait
Prediksi dan Statistik Manchester City vs Brentford: Semifinal Menanti
Jadwal Tim Indonesia di SEA Games 2025 Hari Ini, Rabu (17/12): Target 80 Emas Semakin Mungkin Digapai
Daftar Pemenang Penghargaan Terbaik FIFA 2025: Ousmane Dembele Angkat Piala, Rizky Ridho di Luar Tiga Besar Puskas Award
Hasil Pertandingan: Chelsea dan Barcelona Melenggang ke Babak Berikutnya
Kronologi Calon Pelatih Timnas Indonesia Mengerucut ke 2 Nama, Ada yang Tidak Hadir Interview
Pelatih Timnas Indonesia Diumumkan Paling Lama Bulan Depan
Fokus di BTN, Sumardji Mundur dari Manajer Timnas Indonesia
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Selasa (16/12): Punya 62 Emas, Indonesia Semakin Kuat di Urutan Dua
Timnas Indonesia U-22 Tak Penuhi Target, PSSI Pecat Indra Sjafri
5 Pelatih yang Berpotensi Gantikan Enzo Maresca di Chelsea