Polemik Ketum PSSI terhadap Pemain Indonesia yang Main di Luar Negeri: Jangan Khawatir Jenderal

Sebelumnya, Edy Rahmayadi bakal mencoret pemain Timnas Indonesia yang keluar dari Tanah Air.
Tengku SufiyantoTengku Sufiyanto - Minggu, 24 Desember 2017
Polemik Ketum PSSI terhadap Pemain Indonesia yang Main di Luar Negeri: Jangan Khawatir Jenderal
Ketum PSSI, Edy Rahmayadi. (Satupedia.com)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Bola panas terus berputar di dalam dunia persepakbolaan Tanah Air, jelang tutup tahun 2017. Bola panas itu lahir dari pernyataan sikap Ketua Umum (Ketum) PSSI, Edy Rahmayadi terhadap para pemain Timnas Indonesia yang ingin berkiprah di luar negeri.

Awal cerita datang ketika beberapa pemain Indonesia diikat oleh klub-klub Asia Tenggara. Ada Evan Dimas dan Ilham Udin Armaiyn yang dikontrak oleh raksasa Liga Super Malaysia, Selangor FA. Kemudian, Ryuji Utomo yang diikat oleh klub Divisi II Liga Thailand, PTT Rayong FC.

Kabar tersebut ternyata tidak membuat Edy Rahmayadi merasa gembira 100 persen. Edy Rahmayadi menyesalkan keputusan ketiganya untuk bermain di luar negeri.

Meski mengizinkan Ryuji ke PTT Rayong FC secara tidak langsung, Edy Rahmayadi justru bertolak belakang terhadap Evan Dimas dan Ilham Udin. Ia mengeluarkan statement bahwa Evan Dimas dan Ilham Udin tidak mencerminkan sikap nasionalisme, jika bermain di luar negeri. Bahkan baru-baru ini, ia bakal mencoret keduanya atau pemain yang berkiprah di luar negeri.

Ilham Udin dan Evan Dimas setelah teken kontrak di Selangor FA. (Instagram Muly Munial)

"Siapa mereka? seenaknya saja mengontrak-ngontrak. Kalau mata duitan ya repot juga kita. Tidak ada jiwa nasionalisme saja. Nanti akan saya kumpulkan segera" kata Edy di Kantor Makostrad, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (6/12/17) malam WIB.

"Itu hak mereka. Itulah dia, pesepak bola adalah pejuang. Bukan hanya mencari uang, tapi anak bangsa yang membela negaranya. Spaso aja kami tarik, kita kekurangan pesepak bola. Pemain kita malah keluar. Kalau karena alasan uang, saya tidak sependapat karena nilai-nilai bangsa ini bukan uang. Siapapun dia, termasuk wartawan, dipanggil negara, harus kembali," kata Edy Rahmayadi, dalam acara Awarding Night Liga 1 di Hotel Mulia, Jumat (23/12/17) malam WIB lusa kemarin.

"Semua ribut. Saya kalau semakin diributkan, semakin keras kepala. Jangan ada (pemain) yang keluar dari Indonesia, yang keluar Indonesia saya coret dari PSSI. Siapapun, kalau negara memanggil, tak boleh menolak. Kalau menolak, berarti pengkhianat bangsa,” tegas Edy Rahmayadi.

Rasa Khawatir yang Berlebihan

Apa yang diutarakan Edy Rahmayadi menimbulkan sebuah kebingungan di para pencinta sepak bola Tanah Air. Mengapa seorang pemain Indonesia tidak boleh berkiprah di luar negeri?

Tentu ini merupakan rasa khawatir dan cemas dari sang jenderal. Mengingat, Evan Dimas dan Ilham Udin adalah pilar utama Timnas U-23 yang dipersiapkan untuk menjalani test event dan Asian Games 2018.

Edy Rahmayadi tidak ingin permainan Indonesia terbaca oleh lawan. Ia juga tidak ingin kedua pemain tak mengikuti progam pemusatan latihan jangka panjang yang sudah ditetapkan pelatih Luis Milla.

Timnas Indonesia saat berlaga di Aceh World Solidarity Cup 2017. (PSSI)

Pasalnya, target Timnas U-23 di Asian Games 2018 cukup besar, yakni menempati posisi keempat. Ditambah lagi, biasanya klub-klub luar negeri jarang sekali melepas para pemain untuk training center (TC) jangka panjang di luar kalender FIFA, mengingat Asian Games bukan dalam agenda induk sepak bola dunia tersebut.

Namun itu adalah rasa khawatir dari sang jenderal. Dalam segi permainan sepak bola, seorang pemain harus berkembang setiap saat. Mengasah mental hingga teknik di sebuah kompetisi paling bagus di muka bumi. Tentunya hasilnya untuk diri sendiri dan mengabdi kepada negara (Timnas).

Belajar dari Negara Sepak Bola

Lihat saja Brasil, sebuah negara berkembang seperti Indonesia dapat merajai sepak bola dunia. Para pemain Brasil bertebaran menjalani karier profesionalnya, mengasah kemampuan dan mentalnya di kompetisi top Eropa. Alhasil, bisa dilihat lima bintang di atas logo jersey timnas Brasil.

Lalu contoh berbeda lahir dari Spanyol dan Jerman. Para pemainnya ada yang berkiprah di luar negeri dan dalam negeri. Namun, kedua negara ini terus membangun kompetisi-nya agar terus melakukan perkembangan profesional. Sehingga semakin ke depan, taraf kompetisinya pun meningkat tajam.

Para pemain yang bermain di luar negeri akhirnya pulang ke negaranya masing-masing. Di mana taraf kompetisi negaranya sudah meningkat tajam.

Alhasil, para pemain yang tadinya bermain di luar negeri sering bertemu dengan rekan di timnas. Chemistry lebih terbangun lagi, karena bisa saja dua atau empat penggawa andalan timnas bermain di satu klub. Contohnya Barcelona, Real Madrid, hingga Bayern Munchen.

Timnas Indonesia di Aceh World Solidarity Cup (AWSC) 2017. (PSSI)

Seharusnya Edy Rahmayadi bisa melihat contoh beberapa negara tersebut. PSSI harus terus meningkatkan taraf kompetisi. Para pemain Indonesia jelas hijrah dari Indonesia, karena ingin meningkatkan performa dan mental bertandingnya di kompetisi luar negeri.

Indonesia saja kali ini kompetisinya masih di bawah Thailand (posisi ke-10), Malaysia (posisi ke-13), Vietnam (posisi ke-17), dan Singapura (posisi ke-23). Indonesia berada di posisi ke-24 berdasarkan penilaian Konfederasi Sepak Bola Asia, AFC.

Jika mengacu permainan, Edy Rahmayadi tak perlu cemas. Pelatih sekaliber Luis Milla sudah mengerti bagaimana yang harus dilakukan di lapangan. Sepak bola bukan matematika yang bisa dihitung pasti. 1 detik di sepak bola bisa mengubah segalanya.

Luis Milla pun sudah tahu bagaimana membangun chemistry para pemainnya. Apalagi, Evan Dimas dan Ilham Udin bukan wajah baru yang menghiasi Timnas. Keduanya sudah mengerti betul pakem permainan Skuat Garuda, apalagi di bawah asuhan Luis Milla.

PSSI Letnan Jenderal Edy Rahmayadi Selangor fa Evan dimas Ilham Udin Armaiyn Timnas Indonesia
Ditulis Oleh

Tengku Sufiyanto

The author is a senior journalist who has specialized in Indonesian football issues for the past 10 years. Before focusing on sports, the author was also involved in covering political and economic issues. They have covered numerous national and international events, including the 2023 U-17 World Cup, the 2018 Asian Games, and various SEA Games tournaments. Additionally, the author was previously active in the PSSI Pers organization.
Posts

17.556

Berita Terkait

Timnas
Jordi Amat Bicara soal Terdepaknya Patrick Kluivert sampai Pelatih Baru Timnas Indonesia
Jordi Amat tidak menyangka Patrick Kluivert akan berpisah secepat ini dengan Timnas Indonesia.
Rizqi Ariandi - Minggu, 19 Oktober 2025
Jordi Amat Bicara soal Terdepaknya Patrick Kluivert sampai Pelatih Baru Timnas Indonesia
Liga Indonesia
Beckham Tampil Bagus bersama Persib Setelah Main Buruk dengan Timnas Indonesia, Bojan Hodak: Beda Level, Itu Piala Dunia
Bojan Hodak mengatakan, laga Persib vs PSBS Biak dengan Timnas Indonesia mengalami perbedaan level.
Tengku Sufiyanto - Minggu, 19 Oktober 2025
Beckham Tampil Bagus bersama Persib Setelah Main Buruk dengan Timnas Indonesia, Bojan Hodak: Beda Level, Itu Piala Dunia
Timnas
Rizky Ridho Buka Suara soal Terdepaknya Patrick Kluivert dari Timnas Indonesia
PSSI mengakhiri kerja sama dengan Patrick Kluivert setelah Timnas Indonesia gagal ke Piala Dunia 2026.
Rizqi Ariandi - Minggu, 19 Oktober 2025
Rizky Ridho Buka Suara soal Terdepaknya Patrick Kluivert dari Timnas Indonesia
Liga Dunia
Marselino Ferdinan Catatkan Debut untuk AS Trencin di Liga Slovakia
Marselino bermain di awal babak kedua menggantikan Dylann Kam.
Rizqi Ariandi - Minggu, 19 Oktober 2025
Marselino Ferdinan Catatkan Debut untuk AS Trencin di Liga Slovakia
Liga Indonesia
Louis van Gaal Akan Umumkan Berita Besar pada Hari Senin, Jadi Pelatih Timnas Indonesia Pengganti Kluivert?
Van Gaal dilaporkan akan membuat konferensi pers pada Senin (20/10) waktu setempat.
Tengku Sufiyanto - Sabtu, 18 Oktober 2025
Louis van Gaal Akan Umumkan Berita Besar pada Hari Senin, Jadi Pelatih Timnas Indonesia Pengganti Kluivert?
Timnas
Dua Kali Kalah di Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ranking FIFA Timnas Indonesia Disalip Malaysia
Malaysia naik ke peringkat 118, sedangkan Indonesia turun ke posisi 122.
Rizqi Ariandi - Jumat, 17 Oktober 2025
Dua Kali Kalah di Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ranking FIFA Timnas Indonesia Disalip Malaysia
Timnas
Istana Sambut Baik Pemecatan Patrick Kluivert, Berharap Sang Pengganti Segera Ditunjuk
Patrick Kluivert menukangi Timnas Indonesia dari 8 Januari 2025 sampai 16 Oktober 2025.
Tengku Sufiyanto - Kamis, 16 Oktober 2025
Istana Sambut Baik Pemecatan Patrick Kluivert, Berharap Sang Pengganti Segera Ditunjuk
Timnas
Ungkapan Patrick Kluivert Usai Dipecat dari Kursi Pelatih Timnas Indonesia
PSSI resmi memecat Patrick Kluivert dari kursi kepelatihan Timnas Indonesia.
Tengku Sufiyanto - Kamis, 16 Oktober 2025
Ungkapan Patrick Kluivert Usai Dipecat dari Kursi Pelatih Timnas Indonesia
Sosok
7 Pemain yang Memainkan Laga Debutnya dengan Timnas Indonesia di Era Patrick Kluivert
Karier kepelatihan Patrick Kluivert di Timnas Indonesia seumur jagung, tetapi ia sudah memberikan laga debut kepada beberapa pemain.
Arief Hadi - Kamis, 16 Oktober 2025
7 Pemain yang Memainkan Laga Debutnya dengan Timnas Indonesia di Era Patrick Kluivert
Sosok
7 Calon Pengganti Patrick Kluivert sebagai Pelatih Timnas Indonesia
Kegagalan Timnas Indonesia di putaran empat Kualifikasi Piala Dunia 2026 berujung pemecatan Patrick Kluivert beserta staf kepelatihannya.
Arief Hadi - Kamis, 16 Oktober 2025
7 Calon Pengganti Patrick Kluivert sebagai Pelatih Timnas Indonesia
Bagikan