Piala Indonesia 2018: Persebaya Belum Tahu Venue Empat Hari Sebelum Jadwal Tanding

BolaSkor.com - Empat hari lagi Persebaya Surabaya melakoni pertandingan Piala Indonesia. Ruben Karel Sanadi dkk. dijadwalkan menjalani leg pertama babak 32 besar melawan Persinga Ngawi, Rabu (30/1) mendatang. Namun hingga kini Persebaya belum mengetahui venue pertandingan.

“Sampai detik ini belum. Masih menunggu info dari manajemen akan main di mana. Yang pasti fokusnya kami ke pertandingan hari Rabu,” kata Bejo Sugiantoro, asisten pelatih Persebaya.

“Manajemen masih belum mendapatkan surat resmi dari PSSI perihal pertandingan nanti,” imbuhnya.

Seharusnya pertandingan dihelat Selasa kemarin (22/1). Namun Persinga kesulitan mendapatkan izin keamanan untuk menggelar laga kandang melawan Persebaya.

Baca Juga:

Bejo: Novan Setya Positif untuk Persebaya Surabaya ke Depan

Alwi Slamat, Pemain Sayap Serba Bisa Baru Persebaya Surabaya

Kemudian ada rencana untuk menyelenggarakan pertandingan ini di Bojonegoro dan Jember, tapi kembali dibatalkan dengan alasan yang sama. Opsi lainnya, melaksanakan laga di Stadion Jala Krida Bumimoro AAL, Surabaya, namun dibatalkan.

Kondisi itu yang membuat manajemen Persinga, berkomunikasi dengan PSSI guna mendapatkan solusi. Hingga akhirnya PSSI memutuskan menunda laga menjadi tanggal 30 Januari melalui surat bernomor: 234/AGB/59/I-2019. Venue untuk leg pertama masih menunggu. Sedangkan venue leg kedua di Stadion Gelora Bung Tomo.

Meski mengalami kendala ini, Green Force tetap mempersiapkan tim secara maksimal. Hal itu ditegaskan Bejo. “Saya tetep berasumsi pertandingan akan digelar tanggal 30 Januari besok. Makanya setiap latihan selalu contidtioning menjelang laga melawan Persinga,” beber ayah Rachmat Irianto ini.

“Hari Minggu besok (27/1), latihan libur dahulu. Pemain juga butuh istirahat, masa latihan terus. Senin pagi kembali latihan. Semua (program latihan) tetap sama. Kemarin sudah diturunkan sedikit, sekarang dinaikkan. Karena untuk menjaga kebugaran agar di hari Rabu kondisi tidak drop,” tandas Bejo. (Laporan Kontributor Kurniawan/Surabaya)