Petinggi Manchester United Muak dengan Pembicaraan Kesuksesan Masa Lalu di Era Sir Alex Ferguson

BolaSkor.com - Kesuksesan masa lalu acapkali menjadi 'hantu' yang terus membayangi Manchester United. Situasi itu terjadi hingga kini dengan dekadensi besar Red Devils khususnya setelah era Sir Alex Ferguson berakhir dan ia pensiun pada 2013.
Man United belum lagi memenangi titel Premier League sejak terakhir diraih pada 2013, parahnya lagi klub juga kesulitan untuk bertarung di papan atas klasemen. Musim ini, Man United sudah kalah 12 kali dari 26 laga Premier League dan berada di papan bawah.
Pergantian pelatih dari Erik ten Hag ke Ruben Amorim pada November lalu juga tidak membuahkan hasil. Amorim masih beradaptasi dan juga para pemainnya tak menunjang sistem bermainnya, alhasil performa Man United angin-anginan alias tidak konsisten.
Baca Juga:
Rahasia Manchester United Terhindar dari Kekalahan Kontra Everton
Everton Vs Manchester United: David Moyes Melakukan Pekerjaan yang Lebih Baik daripada Ruben Amorim
Hasil Premier League: Ditahan Imbang Everton, Manchester United Stagnan di Posisi Ke-15
Keterpurukan Man United semakin disorot saat ini karena terjadi pada era pemilik baru INEOS, perusahaan milik Sir Jim Ratcliffe. Perubahan radikal sudah terjadi untuk menghemat anggaran seperti merumahkan karyawan hingga mendepak Ferguson dari peran duta besar.
Muak dengan Pembicaraan Sukses di Masa Lalu
Dikabarkan oleh Mirror, petinggi Man United saat ini sudah muak dengan pembicaraan sukses masa lalu klub di era Ferguson kala mendominasi liga selama dua dekade. CEO Man United, Sir Dave Brailsford, mewakili petinggi dengan pembicaraan masa lalu tersebut.
Brailsford menilai pencapaian di masa lalu memberi beban besar kepada Man United saat ini, serta proyek untuk membangun kembali kesuksesan klub setelah 12 tahun menurun pasca ditinggal Ferguson pergi.
Bahkan, beberapa figur berpengaruh dan petinggi di Man United berpikir Ferguson seyogyanya disalahkan untuk penurunan klub karena tak mendorong pembangunan di area pemandu bakat dan kepelatihan.
"INEOS sama sekali tidak ingin terlibat dengan masa lalu. Mereka tidak ingin mendengar bagaimana keadaan saat United memenangkan 13 gelar Premier League, dan mereka tidak akan menerima saran bahwa pelajaran dapat dipetik dari masa ketika manajer klub terhebat sepanjang masa masih bertugas," papar nara sumber yang namanya dirahasikan, dikutip dari Mirror.
"Tidak apa-apa untuk mengakhiri 12 tahun terakhir dan berkata 'Ayo terus maju.' Namun, sudah menjadi obsesi untuk tidak menyebutkan periode saat United menjadi salah satu tim terbaik di Eropa," urainya.
View this post on Instagram
Arief Hadi
15.335
Berita Terkait
Posisi Striker Utama Liverpool, Hugo Ekitike Siap Bersaing dengan Alexander Isak

Nottingham Forest Resmi Pecat Nuno Espirito Santo

Altay Bayindir Mudah Panik Hadapi Situasi Bola Mati, Ruben Amorim Harus Memainkan Senne Lammens
Tidak Benar, Barcelona Putus Kontrak Marcus Rashford

5 Bintang Bundesliga yang Menjadi Pemain Gagal di Premier League

Tanpa Gelandang Baru, Benjamin Sesko Bakal Kesulitan Tampil Optimal di Manchester United

Manchester United Sepakat Pinjamkan Andre Onana ke Trabzonspor
Laris Manis, Harry Maguire Diantre Klub Arab Saudi
Sebelum Gaet Luis Diaz, Bayern Munchen Sempat Dekati Cody Gakpo

Tolak Tawaran Lebih Besar dari Newcastle, Parma Ungkap Alasan Lepas Giovanni Leoni ke Liverpool
