Pertama Sejak Perang Dunia II, Eredivisie Tanpa Juara

BolaSkor.com - Eredivisie 2019-20 tidak akan berlanjut lagi karena pandemi virus corona. KNVB selaku Federasi Sepak Bola Belanda memutuskan untuk membatalkan musim ini mengikuti pernyataan dari Pemerintah Belanda.
Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte melarang adanya aktivitas olahraga - termasuk sepak bola profesional - hingga 1 September 2020 karena virus corona. Di Belanda sudah ada 36.535 kasus corona dan 4.289 orang meninggal dunia.
"Kami tentu tidak akan dapat menangani risiko dalam beberapa bulan mendatang dan kami ingin memberikan kejelasan kepada penyelenggara," ucap Mark Rutte.
"Itu berarti tidak ada Pinkpop, Zwarte Cross dan juga tidak ada sepak bola profesional yang dibayar. Itu menjengkelkan, tetapi kami harus membuat pengorbanan," lanjut dia.
Baca Juga:
Pemerintah Belanda Terapkan Larangan Sepak Bola, Eredivisie Praktis Berakhir?
Hingga 2021, LaLiga Digelar Tanpa Penonton
Ditunda karena Virus Corona, Penamaan Piala Eropa Tidak Berubah
Usai berdiskusi dengan UEFA, Federasi Sepak Bola Eropa, KNVB membuat keputusan untuk membatalkan musim ini dan praktis tidak akan dimainkan lagi sampai musim baru tiba.
Artinya, Ajax Amsterdam - yang saat ini memuncaki klasemen - tidak dinahbiskan sebagai juara dan mempertahankan titel yang diraih musim ini. Selain tidak ada juara, tak ada juga tim-tim yang promosi atau degradasi.
ADO Den Haag dan RKC Waalwijk yang ada di zona degradasi tetap bermain di Eredivisie musim depan, sementara Cambuur dan De Graafschap tidak promosi.
Sementara untuk tempat di Eropa, Eredivisie memilih tim-tim dari posisi mereka saat ini. Ajax di urutan pertama diikuti oleh AZ Alkmaar, Feyenoord, dan PSV Eindhoven.
Keputusan itu mengartikan untuk kali pertama sejak 64 tahun berdirinya Eredivisie tidak ada juara. Terakhir kali Eredivisie tak memiliki juara terjadi pada Perang Dunia II.
"Menjadi mustahil menyelesaikan musim 2019-20 dari kompetisi sepak bola profesional tepat pada waktunya," demikian pernyataan dari KNVB.
Jan de Jonge, pelatih Cambuur kecewa dengan keputusan KNVB tersebut karena ia menilai keputusan itu tidak adil. Apalagi Cambuur berpeluang promosi.
"Ini terasa seperti aib terbesar dalam sejarah olahraga Belanda. Saya selalu berniat untuk melihat yang terbaik dalam diri orang-orang dan pilihan mereka, tetapi ini tidak layak untuk olahraga," kelas De Jonge kepada NOS.
"Kami memiliki UEFA di pihak kami, klub ada di pihak kami dan kami unggul sebelas poin, jadi saya tidak tahu apa yang terjadi. UEFA meminta keputusan yang adil, tetapi ini bukan salah satunya."
KNVB akan memberikan laporan resmi terkait Eredivisie musim ini sebelum 25 Mei 2020 kepada UEFA. Balasan UEFA akan menentukan nasib resmi Eredivisie musim 2019-20.
Arief Hadi
15.615
Berita Terkait
Live Sebentar Lagi, Cara Menonton dan Link Streaming Como vs Juventus

AC Milan vs Fiorentina: Massimiliano Allegri Jamin Posisi Rafael Leao

10 Pelatih yang Paling Cepat Dipecat dalam Sejarah Premier League

Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-22 Satu Grup dengan Filipina hingga Myanmar

Menilik Prediksi Starting XI AC Milan vs Fiorentina di Tengah Banyak Pemain Cedera

Beckham Tampil Bagus bersama Persib Setelah Main Buruk dengan Timnas Indonesia, Bojan Hodak: Beda Level, Itu Piala Dunia

Hasil MotoGP Australia 2025: Raul Fernandez Raih Kemenangan Perdana, Pecco Bagnaia Masih Terpuruk

Link Streaming Liverpool vs Manchester United, Minggu 19 Oktober 2025
