Persis Solo Terancam Jadi Tim Musafir karena Renovasi, Pasoepati Beri Respons
BolaSkor.com - Renovasi Stadion Manahan, Solo yang sedianya dimulai Mei mendatang membuat Persis Solo terancam jadi tim musafir. Pasalnya, penambahan atap di seluruh tribun, ditambah perbaikan drainase dan pergantian rumput membuat stadion berkapasitas 24 ribu tempat duduk itu harus steril.
Stadion Sriwedari Solo menjadi salah satu usulan Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo. Stadion berkapasitas 8000 tempat duduk itu diyakininya cukup layak untuk menghelat pertandingan Liga 2.
Apalagi jika menilik kondisinya, stadion yang digunakan untuk perhelatan PON I ini malah lebih baik dari Stadion Krida Rembang maupun Stadion Moh Sarengat Batang. Panitia Persis Solo tinggal menyewa pagar konser, seperti yang dilakukan pada kompetisi Divisi Utama 2012/2013 lalu.
Terkait hal itu, Sekjen Persis Solo Dedi M Lawe mengakui jika Stadion Sriwedari memang jadi opsi kedua, setelah Stadion Manahan. Hal itu sesuai regulasi dari PSSI yang meminta setiap klub mengusulkan dua stadion.
"Untuk itu kami mengajukan Stadion Manahan sebagai stadion satu dan Sriwedari jadi stadion dua. Kami akan menghadap ke Pak Walikota. Mudah-mudahan sebelum kompetisi bisa bertemu," terang Dedi, Sabtu (17/3/2018).
Kapasitas 8000 tempat duduk sebenarnya jauh dari standar Persis Solo. Pada musim lalu, setiap pertandingan Persis Solo selalu dihadiri lebih dari 10.000 pasang mata. Bahkan laga-laga besar lawan PSIS Semarang dan PSS Sleman jumlahnya lebih dari 20.000 penonton.
Namun begitu, kondisi ini disadari suporter setianya, Pasoepati. Suporter yang berdiri pada tahun 2000 ini siap meningkatkan koordinasi andai Persis Solo jadi bermain di Stadion Sriwedari Solo. Namun jika Stadion Sriwedari ternyata belum layak, Pasoepati menyatakan kesetiaannya mendukung Persis Solo dengan status tim musafir.
"Kami siap mendukung Persis Solo dimanapun mainnya. Tidak ada masalah. Itu kan hanya sementara sembari menunggu renovasi Stadion Manahan selesai," ucap Presiden Pasoepati, Aulia Haryo Suryo.
Pada kompetisi Divisi Utama 2008/2009 lalu, Persis Solo juga harus menepi ke Stadion Sriwedari lantaran ada perbaikan drainase dan pergantian rumput di Stadion Manahan. Namun saat itu dukungan Pasoepati tak begitu besar lantaran anjloknya prestasi Laskar Sambernyawa.
Hal sama terjadi pada kompetisi Divisi Utama versi Liga Indonesia 2012/2013. Saat terjadi dualisme, Persis LI pilih main di Stadion Sriwedari. Dukungan pun tak banyak karena Pasoepati lebih condong ke Persis LPIS. (Laporan Kontributor Al Khairan Ramadhan/Solo)
Frengky Aruan
15.464
Berita Terkait
Fabrizio Romano Ungkap Peluang Mike Maignan Gabung Inter Milan
Cerita Pengalaman Raymond/Joaquin Kalahkan Sang Idola di Final Australia Open 2025
Bojan Hodak Murka, Bakal Coret Beberapa Pemain Persib Usai Kalah dari Lion City, Siapa Saja Dia?
Mencadangkan Mohamed Salah Jadi Cara Arne Slot Bebas dari Ancaman Pemecatan
Ingin Balas Dendam, Harry Kane Tunggu Arsenal di Babak Gugur
Virgil Van Dijk Rajin Bikin Lawan Liverpool Dapat Tendangan Penalti
Hadapi SEA Games 2025, Timnas Indonesia U-22 Berangkat ke Thailand Jumat 28 November
Sumardji Sempat Komunikasi dengan Timur Kapadze
Menpora Beri Target Perak, PSSI Justru Ingin Timnas Indonesia U-22 Pertahankan Emas di SEA Games 2025
Presiden Prabowo Instruksikan Tiga Langkah Besar untuk Kesejahteraan Atlet Indonesia