PBSI Pastikan Terdakwa Pengaturan Skor Bukan Atlet Pelatnas
BolaSkor.com - Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mengonfirmasi delapan pebulu tangkis yang terlibat pengaturan skor tidak tergabung di Pelatnas. Bahkan, induk bulu tangkis di Indonesia itu mengutuk pengaturan skor.
Sebelumnya, Asosiasi Bulu Tangkis Internasional atau Badminton World Federation (BWF) mengumumkan kasus pengaturan skor di dunia bulu tangkis. Tidak tanggung-tanggung, terdapat dua kasus sekaligus yang mereka umumkan.
Satu di antara kasus tersebut melibatkan delapan pemain Indonesia. Mereka adalah Hendra Tandjaya (ganda putra, ganda campuran), Ivandi Danang (ganda putra, ganda campuran), Androw Yunanto (tunggal putra, ganda putra), Sekartaji Putri (tunggal putri, ganda campuran).
Lalu Mia Mawarti (tunggal putri), Fadila Afni (tunggal putri, ganda putri), Aditya Dwiantoro (ganda putra), dan Agripinna Prima Rahmanto Putra (tunggal putra, ganda putra, ganda campuran).
Baca Juga:
Menanggapi kasus tersebut, PBSI menyebut kedelapan pebulu tangkis bukanlah pemain Pelatnas. Mereka menilai apa yang dilakukan delapan atlet itu mencederai nilai-nilai olahraga.
"Bisa dipastikan, delapan pemain yang dihukum BWF tersebut adalah bukan pemain penghuni Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur," ujar Humas PBSI, Broto Happy.
"PBSI mengutuk perbuatan tercela tersebut yang telah mencederai nilai-nilai luhur olahraga yang seharusnya dijunjung tinggi oleh setiap atlet, seperti sportivitas, fair play, respek, jujur, dan adil," lanjutnya.
Ketika dihubungi BolaSkor.com secara terpisah, Broto membenarkan satu dari delapan atlet itu, Agri, pernah tergabung di pelatnas. Namun, dia menyebut, Agri sudah lama didegradasi.
"Agri memang pernah masuk pelatnas pada 2010, tetapi sejak 2013 akhir atau 2014 awal sudah keluar. Sudah lama sekali tidak di pelatnas, enam atau tujuh tahun lalu," kata Broto kepada BolaSkor.com.
Budi Prasetyo Harsono
5.618
Berita Terkait
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Rabu (17/12): Tambah 10 Medali Emas, Tim Indonesia Nyaman di Urutan Kedua
SEA Games 2025: Pecah Telur Medali Emas, Tim Equestrian Indonesia Bidik Target Lebih Tinggi
Talavera vs Real Madrid: Los Blancos Pantang Anggap Enteng Lawan
SEA Games 2025: Tim Berkuda dan Gulat Rebut Medali Emas Pertama
Chelsea ke Semifinal Piala Liga Inggris, Enzo Maresca Kembali Tersenyum
SEA Games 2025: Riau Ega Raih Medali Emas, Tim Panahan Indonesia Mendominasi
SEA Games 2025: Rendi dan Memo Ungkap Kisah di Balik Medali Emas Nomor Men's Double Sculls
Kylian Mbappe Menang Gugatan, PSG Harus Bayar Rp1 Triliun Lebih
SEA Games 2025: Resep Panahan Indonesia Kawinkan Emas Beregu Recurve
Jadi Kiper Terbaik FIFA 2025, Gianluigi Donnarumma Bidik Banyak Trofi di Manchester City