PBSI Bela Performa Fajar/Rian di Malaysia Masters 2020


BolaSkor.com - Sekretaris Jendral PBSI, Achamad Budiharto, memberi pembelaan terhadap Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto usai gagal merebut gelar juara Malaysia Masters 2020. Budiharto menilai, Fajar/Rian kalah siap dari lawannya.
Fajar/Rian terhenti di semifinal Malaysia Masters 2020 setelah kalah dari pasangan Korea Selatan, Kim Gi Jung/Lee Yong Dae, dengan skor 21-14, 19-21, dan 15-21. Kekalahan ini cukup mengejutkan mengingat Fajar/Rian di atas kertas lebih diunggulkan.
Baca Juga:
Babak Pertama Malaysia Masters 2020: Mengecewakan, Praveen/Melati Langsung Kandas
Babak Pertama Malaysia Masters 2020: Hafiz/Gloria dan Marcus/Kevin Lolos, Tiga Wakil Kandas
“Fajar/Rian bukan tidak memanfaatkan (peluang). Tidak ada pemain yang tak ingin juara tapi kalau baca komentarnya, mereka kalah strategi di pengalamannya. Jadi mereka terbawa pola permainan Korea Selatan. Mereka kurang cepat mengantisipasi perubahan pola permainan. Itu kan masalah klasik pemain-pemain seperti itu," ujar Budiharto.
Hasil dari Malaysia Masters 2020 diharapkan menjadi pelajaran untuk Fajar/Rian. Jika ingin menjaga peluang lolos ke Olimpiade Tokyo 2020, pasangan tersebut tak boleh membuang kesempatan juara.
“Ya (artinya) paling tidak mereka harus tampil lebih baik supaya tidak tekor," ujar Budiharto.
Andhika Putra
8.253
Berita Terkait
Arsenal 4-0 Atletico Madrid: Viktor Gyokeres Akhiri Puasa Gol, Mikel Arteta Semringah

Prediksi dan Statistik Real Madrid vs Juventus: Tren Gol Mbappe Berlanjut?

LaLiga Batalkan Laga Villarreal vs Barcelona di Miami

Gagal Dapatkan Roberto Mancini, Nottingham Forest Umumkan Sean Dyche sebagai Pelatih Baru

Hasil Liga Champions: PSG dan Barcelona Pesta Gol, Napoli Dibantai PSV

PON Bela Diri Kudus 2025 Sukses Besar, Bisa Jadi Ajang Kualifikasi PON ke Depan

Kemenpora dan Kemendes PDT Kolaborasi Gulirkan Liga Desa

Cara Menonton dan Link Streaming Arsenal vs Atletico Madrid, Live Sebentar Lagi
Asian Youth Games 2025: Pencak Silat Sukses Bawa Harum Nama Indonesia hingga Cetak Sejarah

Dua Pesenam Putri Indonesia Jadikan Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 sebagai Pelajaran Penting
