Park Hang-seo Tak Masalah Hadapi Shin Tae-yong di Tempat Netral

BolaSkor.com - Pelatih Timnas Vietnam, Park Hang-seo, telah mendengar kemungkinan perubahan sistem pertandingan di sisa Kualifikasi Piala Dunia 2022 dan Piala Asia 2023 putaran kedua. Sisa laga mungkin tak lagi digelar dengan sistem kandang dan tandang.

Ada peluang bahwa sisa pertandingan akan dijalani setiap tim secara terpusat di satu tempat. Hal ini menjadi opsi di tengah pandemi virus corona (COVID-19), yang masih menghadirkan tantangan terutama dalam perjalanan.

Menggelar sisa kualifikasi secara terpusat membuat setiap tim tak perlu bolak-balik termasuk masuk ke negara lain. Sistem terpusat sebelumnya juga menjadi solusi penyelenggaraan lanjutan Liga Champions Asia.

Baca Juga:

TC Timnas U-23 dan Senior Digelar Februari, Ketum PSSI Angkat Bicara

Timnas Indonesia Senior Berpotensi Batal Berlaga pada Maret 2021

"Kami juga mendengar akan dikumpulkan di satu tempat untuk menjalani pertandingan. Ketika itu menjadi kenyataan, tidak buruk bagi kami. Itu sulit, tetapi itu menantang diri saya untuk percaya diri," kata Park Hang-seo dikutip dari Sports Seoul.

Timnas Vietnam punya tiga laga sisa di kualifikasi putaran kedua Grup G, masing-masing melawan Malaysia, Indonesia, dan Uni Emirat Arab (UEA). Sesuai jadwal sebelumnya, hanya pertandingan melawan Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong yang berstatus kandang. Dua lain merupakan partai tandang.

Golden Dragon, julukan Timnas Vietnam sementara berada di puncak Grup G dengan 11 poin hasil tiga kemenangan dan dua hasil seri. Vietnam dibuntuti Malaysia (9), Thailand (8), UEA (6). Adapun Indonesia di dasar tanpa poin setelah menelan lima kekalahan.

"Kami harus bermain bagus di tiga pertandingan sisa tahun ini. Targetnya dua kemenangan. Karena Vietnam belum lolos ke kualifikasi final, jadi saya ingin mencapainya," jelasnya.

Dalam wawancara, Park Hang-seo yang sudah berada di Korea sejak akhir Desember 2020, mengamini bahwa level sepak bola Vietnam telah meningkat. Ia juga berharap Vietnam merujuk kompetisi Korea, K League yang mewajibkan partisipasi pemain di bawah 22 tahun.