Para Pemberi Harapan Palsu di Brasil 2014Daftar Bintang Yang Menjadi Pecundang

BolaSkorBolaSkor - Rabu, 02 Juli 2014
Para Pemberi Harapan Palsu di Brasil 2014<!--idunk-->Daftar Bintang Yang Menjadi Pecundang
Para Pemberi Harapan Palsu di Brasil 2014Daftar Bintang Yang Menjadi Pecundang
Brasil - Piala Dunia Brasil 2014 tidak diragukan lagi, menyajikan suguhan yang sangat menarik. Berbagai macam kejutan, gol dan drama sudah terjadi sejak awal pagelaran The Greatest Show on Earth ini dimulai pada 13 Juni silam. Beragam kejutan mulai dari tumbangnya para juara dunia seperti Italia, Inggris dan Spanyol di fase grup menandakan kerasnya Brasil 2014 yang bisa disingkat dengan sebuah dialog di film Fast & Furious 5: Rio Heist yaitu "THIS IS BRASIL !!". Kejutan lainnya berupa munculnya bintang-bintang baru di Brasil 2014 dan sebaliknya pula, banyak kejutan berupa antiklimaksnya para nama-nama besar di kancah persepakbolaan saat ini ketika bermain di Brasil 2014. Berikut ini adalah daftar nama-nama pemain besar yang sebelumnya diharapkan tampil cemerlang dalam membela negaranya di Brasil 2014 namun menyajikan sebuah antiklimaks di perhelatan kali ini, atau menurut istilah penulis, PARA PEMBERI HARAPAN PALSU! Cristiano Ronaldo (Portugal / Real Madrid) Datang ke Brasil 2014 berlabel pemain terbaik seantero jagat, juara Liga Champions, top skorer Liga Spanyol dan Liga Champions membuat segenap rakyat Portugal menumpukan beban untuk bersinarnya Portugal di Brasil 2014 di pundak Cristiano Ronaldo. Tapi apa daya, kelelahan dan tidak pernah bermain dalam kondisi 100 % di tiga pertandingan fase grup membuat Ronaldo gagal mengangkat Seleccao. Bukan hanya mampu mencetak satu gol dari tiga pertandingan, Ronaldo seakan menghilang dari planet ini selama di Brasil 2014 karena hampir tidak terdengar namanya layaknya Lionel Messi di Argentina, Neymar di Brasil ataupun James Rodriguez di Kolombia. Cristiano Ronaldo Cedera otot paha yang diderita Ronaldo di pekan-pekan terakhir musim ini dianggap menjadi biang kerok kegagalan Ronaldo membuktikan sebagai pemain terbaik dunia saat ini di ajang kompetisi sepakbola terbesar dunia. Namun ini juga harusnya menjadi pertanda bagi timnas Portugal untuk segera mengatasi ketergantungannya terhadap Ronaldo. Kegagalan Ronaldo di Brasil 2014 pun menambah deretan gagal bersinarnya para pemain terbaik dunia untuk mengangkat timnya menjadi yang terbaik  pada Piala Dunia di tahun berikutnya. CR7 mengikuti jejak Roberto Baggio (Italia /1993), Ronaldo (Brasil /1997), Luis Figo (Portugal / 2001), Ronaldinho (Brasil /2005), dan Lionel Messi (Argentina / 2009) dalam daftar pesakitan pemain terbaik dunia. Diego Costa (Spanyol / Chelsea ) Bisa dibilang bahwa Diego Costa adalah kekecewaan terbesar dari harapan tentang para bintang di Brasil 2014. Betapa tidak, menjadi satu-satunya striker yang paling tajam di skuat La Furia Roja di Brasil 2014, Costa tidak hanya gagal mencetak sebiji gol pun, tetapi juga bermain layaknya anak ayam kehilangan induk. Tampil dalam dua pertandingan melawan Belanda dan Chili, Costa hanya sanggup melancarkan total tembakan lima kali dimana tidak satupun yang mengarah ke gawang! Bahkan yang lebih parahnya lagi, Costa tercatat tidak sekalipun memenangkan duel udara dalam dua pertandingan meskipun berpostur tinggi besar (188 cm/85 kg) dan terkenal kuat! Diego Costa Padahal Costa datang ke Brasil dengan harapan bisa menjadi ujung tombak Spanyol dalam mempertahankan gelar juara dunia dan statistik yang wah di musim ini. Mencetak 27 gol dari 35 penampilan La Liga, delapan gol dari sembilan pertandingan Liga Champions, juara La Liga dan finalis Liga Champions, rasanya tidak salah jika Spanyol berharap dari Diego Costa. Iker Casillas (Spanyol / Real Madrid) Dua hal yang sangat harus dihindari dalam sebuah tim ketika bermain adalah sang kapten tampil jelek serta membuat error/blunder dan penjaga gawang yang tampil grogi. Sayangnya, kedua hal ini dilakukan secara bersamaan oleh Iker Casillas di Brasil 2014. Padahal, Casillas sudah menjadi simbol La Furia Roja dan Real Madrid. Label salah satu kiper terbaik dunia di abad ke-21 serta sosok kunci dalam keberhasilan Spanyol menguasai dunia dari periode 2008-2012 silam pun seakan sirna tanpa jejak di Brasil 2014. Yang tampak dari Casillas di Brasil 2014 hanyalah blunder, mental grogi dan kegagalan seorang pemimpin dalam mengangkat moral rekan-rekannya. Pertandingan melawan Belanda adalah bukti sahih dari kacaunya Casillas di Brasil 2014. Off position dalam gol pertama Robin van Persie, hanya menangkap angin yang berbuntut pada gol Stefan de Vrij, kesalahan mengontrol bola yang akhirnya menjadi gol termudah Robin van Persie serta hanya mendelay tanpa menghadang ketika gol kedua Arjen Robben adalah bukti masa edar pemilik 156 caps ini di bawah mistar gawang Spanyol sudah habis. Iker Casillas Tanda-tanda malapetaka Casillas sudah muncul sebenarnya ketika final Liga Champions musim ini, dimana Casillas maju secara tiba-tiba dari gawang meski masih ada Sami Khedira yang berduel dengan Diego Godin yang berujung pada gol gratisan Diego Godin karena mendapat hadiah dari Casillas. Sikap Casillas yang tertunduk lesu dan tidak bisa keluar dari rasa bersalah dalam pertandingan melawan Belanda dan Chili menambah dosa Casillas sebagai seorang kapten yang secara tidak langsung berefek kepada akhir dari dominasi Spanyol di kancah sepakbola internasional. Mario Balotelli (Italia / AC Milan) Meski tidak terlalu bersinar bersama klubnya di musim ini dan gagal membawa AC Milan tampil di kancah kompetisi antar klub Eropa musim depan, Mario Balotelli tetap menjadi harapan utama bagi Italia untuk mengulang kejayaan di Piala Dunia Jerman 2006 silam. Harapan ini berdasar pada dua penampilan sosok bernama lengkap Mario Barwuah Balotelli ini bersama Gli Azzurri di dua kompetisi internasional terakhir, Piala Eropa Polandia-Ukraina 2012 dan Piala Konfederasi Brasil 2013, dimana Balotelli beberapa kali menjadi game winner bagi Italia. Mengawali Euro 2012 dengan penampilan buruk melawan Spanyol, Balotelli mengakhiri Euro 2012 dengan encetak tiga gol dari enam penampilan di Euro 2012, dua diantaranya ketika Italia mengalahkan Jerman 2-1 di semifinal yang mengantarkan Italia ke final sebelum dibekuk oleh Spanyol dengan skor 1-4. Begitupun di Piala Konfederasi Brasil 2013. Super Mario menjadi pencetak gol penentu kemenangan Italia di partai perdana melawan Meksiko dengan skor 2-1. Balotelli juga membuat Italia unggul 3-2 setelah tertinggal 0-2 di pertandingan kedua melawan Jepang yang akhirnya dimenangkan dengan skor 4-3. Balotelli sebenarnya kembali menunjukkan tuahnya sebagai game winner di Brasil 2014 ketika mencetak gol kedua Italia dalam kemenangan 2-1 atas Inggris di pertandingan pertama. Namun lagi-lagi, Balotelli kembali bermain buruk di dua laga terakhir Azzurri yang menyebabkan Italia angkat koper lebih cepat dari yang diharapkan. balotelli Ketidakstabilan Balotelli pun menjadi biang kekecewaan dari harapan bahwa Balotelli bisa membawa Italia berbicara banyak di Brasil. Harapan bahwa Balotelli bisa berubah dari seorang bocah ajaib menjadi seorang pribadi yang matang dan konsisten pun rasanya harus dihapus dari pikiran para pendukung AC Milan dan Italia. Edinson Cavani (Uruguay / Paris Saint-Germain) Pasca pengundian fase grup Piala Dunia Brasil 2014, Uruguay menjadi tim yang paling ditakuti oleh dua juara dunia lainnya, Italia dan Inggris yang tergabung bersama Uruguay dan Kosta Rika di grup D. Ketakutan ini tidak lain tidak bukan karena duet Edinson Cavani-Luis Suarez, salah dua penyerang produktif di dunia saat ini dalam beberapa musim terakhir. Namun, Edinson Cavani rasanya paling pas menjadi nama terakhir di daftar para pemberi harapan palsu di Brasil 2014. Mungkin pembaca heran, kenapa penulis tidak memilih Suarez yang kembali mencetak sensasi luar biasa dengan kambuhnya kecanduan Suarez untuk menggigit pemain lawan di pertandingan terakhir melawan Italia yang tentu merugikan Uruguay dan Suarez sendiri tentunya di Brasil 2014. Tetapi Suarez memberi jawaban dari harapan publik Uruguay dan penikmat sepakbola berupa brace (dua gol) yang diciptakannya ke gawang Inggris dan memberikan napas buatan bagi Uruguay untuk menemani Kosta Rika sebagai wakil grup D di fase 16 besar. Suarez pun bisa dibilang tampil baik saat Uruguay mengalahkan Italia. Suarez memberi kontribusi besar bagi Uruguay di pertandingan itu berupa goncangan emosi bagi para pemain Italia dengan aksi menggigit Giorgio Chiellini di menit ke-79 karena selang dua menit lahirlah gol kemenangan Uruguay melalui Diego Godin. Jika tidak ada insiden Suarez, bukan tidak mungkin pertandingan akan berakhir imbang karena mental para pemain Italia tetap terjaga. Alasan inilah yang menyebabkan penulis merasa Suarez berkontribusi besar bagi Uruguay di Brasil 2014, meski gagal mencetak gol di pertandingan melawan Italia. Lain halnya dengan Edinson Cavani. Cavani menampilkan performa yang berbalik 180 derajat dari julukannya, El Matador. Memang benar, Cavani mencetak satu gol ketika Uruguay dipermak 1-3 oleh Kosta Rika tapi lewat titik putih. Selebihnya, Cavani seperti banteng tak bertanduk yang agresif tapi tidak ganas. Edinson Cavani Tampil di tiga pertandingan, Cavani menjadi pemain yang paling banyak melakukan tembakan dengan total 13 kali tapi hanya tiga tembakan yang mengarah ke gawang atau hanya mencapai 23 % dalam akurasi tembakan. Jumlah ini hanya setengah dari rataan Cavani di Ligue 1 musim ini yang mencapai 45 % dari total 96 tembakan dan berbuah 16 gol dari 30 penampilan. Padahal, rataan tembakan per pertandingan Cavani di Brasil 2014 lebih besar, yaitu 3,3 dibanding dengan di Ligue 1 yang hanya mencapai 3,2 dan 2,4 di Liga Champions. Performa ciamik Cavani saat membela Uruguay di Piala Konfederasi Brasil 2013 seakan srina di Brasil 2014. Saat itu, Cavani mencetak gol penyeimbang kedudukan ketika kalah dari Brasil di semifinal dengan skor 2-1. Di partai perebutan juara ketiga melawan Italia, Cavani dua kali mencetak gol penyeimbang kedudukan dalam skor akhir 2-2 sebelum kalah adu penalti. Well, itulah daftar pemberi harapan palsu di Brasil 2014 versi penulis. Sosok yang digadang-gadang bisa menjadi arah lampu sorot publik sepakbola di The Greatest Show on Earth tahun ini tetapi malah menjadi pecundang terbesar dan memberikan kepalsuan dalam harapan yang diembankan kepada mereka.  
Cristiano Ronaldo Edinson Cavani Bintang Piala Dunia Brasil 2014 Harapan Palsu Diego Costa Pemberi Mario Balotelli Daftar Iker Casillas
Ditulis Oleh

BolaSkor

Admin Bolaskor.com.
Posts

11.185

Bagikan