Paolo Rossi, Juara Dunia yang Berdosa Milik Italia

Paolo Rossi sempat tersandung kasus pengaturan skor sebelum jadi pahlawan Italia di Piala Dunia 1982.
Taufik HidayatTaufik Hidayat - Kamis, 10 Desember 2020
Paolo Rossi, Juara Dunia yang Berdosa Milik Italia
Paolo Rossi (Twitter)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Status Paolo Rossi sebagai legenda sepak bola Italia tak perlu diragukan lagi. Kehebatannya di Piala Dunia 1982 pasti masih terpatri di ingatan publik Negeri Pizza.

Sosok Paolo Rossi memang tidak bisa dipisahkan dari kisah kesuksesan Timnas Italia menjuarai Piala Dunia 1982. Pria kelahiran Prato pada 64 tahun silam itu benar-benar memanfaatkan kesempatan emas untuk menebus dosa besarnya.

Rossi mengawali karier profesionalnya bersama Juventus pada musim 1972-1973. Namun perjalanannya bersama klub asal Turin itu tak berjalan mulus karena serangkaian cedera lutut.

Baca Juga:

Hasil Undian Semifinal Nations League: Italia Jumpa Spanyol

Banyak Pemain Muda Gemilang, Roberto Mancini Justru Pusing

Profil Singkat dan Perjalanan Empat Besar UEFA Nations League

Paolo Rossi

Juventus kemudian meminjamkannya ke Como pada musim panas 1975.Namun kariernya juga tak kunjung membaik karena hanya tampil enam kali tanpa mencetak gol pada musim perdananya.

Karier Rossi seolah akan layu sebelum berkembang karena semusim berselang terbuang ke Serie ditampung oleh Vicenza. Namun siapa sangka, titik balik perjalanannya berawal dari sini.

Dimainkan sebagai penyerang tengah, Rossi mampu mencetak 21 gol pada musim perdananya dan membawa Vicenza promosi ke Serie A.

Kembali ke Serie A, Rossi tampil konsisten sebagai ujung tombak dengan mencetak 24 gol. Ia merebut gelar top skorer sehingga dibawa Timnas Italia ke Piala Dunia 1978..

Sayang, Rossi kembali diterpa badai cedera pada musim 1978-1979. Hal itu membuat performa Vicenza menurun drastis dan terdegradasi di akhir musim.

Demi terus bermain di Serie A, Rossi kemudian dipinjamkan ke Perugia. Namun keputusan ini harus dibayar mahal.

Bersama Perugia, Rossi terseret salah satu skandal pengaturan skor terbesar sepak bola Italia yang dikenal dengan nama Totonero. Bersama puluhan sepak bola lain, ia dituduh menerima suap dari para penjudi untuk mengatur skor.

Rossi dengan tegas membantah tuduhan tersebut. Namun ia tetap dihukum larangan bermain selama tiga tahun yang kemudian dikurangi menjadi hanya dua tahun.

Saat masih menjalani masa hukumannya, Juventus mengambil resiko dengan mengontrak Rossi. Sang pemain kemudian tampil di tiga laga terakhir musim 1981-1982 begitu terbebas dari sanksi pada April 1982.

Dari tiga pertandingan tersebut, Rossi mampu mencetak satu gol. Namun hal itu sudah cukup membuat dirinya dipanggil Timnas Italia untuk berlaga di Piala Dunia 1982.

Pelatih Timnas Italia saat itu, Enzo Bearzot punya alasan tersendiri menyertakan Rossi ke skuatnya. ia menilai tidak ada penyerang lain yang mampu memuaskan dirinya.

“Membawa Rossi ke Piala Dunia (1982) merupakan sebuah perjudian. Namun ketika dia dua tahun absen, saya tidak bisa menemukan pengganti dirinya,” kata Bearzot saat itu dikutip dari New York Times.

Keputusan Bearzot membawa Rossi ke Piala Dunia menuai kecaman dari media Italia. Apalagi performa Gli Azzurri tak memuaskan pada fase grup pertama.

Italia hanya mampu bermain imbang dalam tiga laga di grup 1. Mereka lolos ke babak kedua dengan status runner up grup di bawah Polandia.

Di fase grup kedua, Italia harus tergabung dengan dua raksasa Amerika Latin, Argentina dan Brasil. Namun mereka mampu membuat kejutan dengan mengalahkan keduanya.

Rossi mencetak hat-trick saat Italia mengalahkan Brasil dengan skor 3-2. Sementara Argentina ditekuk dengan skor 2-1.

Italia pun berhak melaju ke semifinal dan kembali bertemu Polandia. Kedua tim sempat bermain imbang di fase grup pertama.

Di sinilah sinar Rossi kian terang. ia membawa Italia menang dengan skor 2-0 lewat sumbangan dua golnya.

Rossi menutup aksi heroiknya dengan sebuah gol di partai final kontra Jerman Barat. Italia meraih gelar juara usai menang 3-1.

Performa apik Rossi membuatnya diganjar gelar pemain terbaik turnamen tersebut. Trofi sepatu emas juga melengkapi kegemilangannya.

Gelar Piala Dunia 1982 seolah menjadi penebusan dosa Rossi untuk sepak bola Italia. Meski enggan mengakui kesalahan, namanya sudah terlanjur rusak saat itu.

Terbukti, karier Rossi kembali bersinar setelahnya. Ia sempat memperkuat AC Milan sebelum pensiun bersama Hellas Verona pada 1987 silam.

Meski tak bisa dilupakan dari skandal Totonero, publik Italia tentu lebih suka mengingat Rossi sebagai pahlawan di Piala Dunia 1982. Apalagi saat ini sang pahlawan kini telah pergi untuk selama-lamanya.

Timnas Italia Paolo Rossi Piala Dunia Breaking News
Ditulis Oleh

Taufik Hidayat

Agen rahasia yang menyamar jadi kuli tinta.
Posts

6.514

Berita Terkait

Inggris
Jelang Hadapi Wolverhampton, Skuad Liverpool Menipis
Arne Slot mengatakan tim asuhannya terancam kehilangan tujuh pemain saat menjamu Wolverhampton Wanderers pada pekan ke-18 Premier League.
Yusuf Abdillah - Kamis, 25 Desember 2025
Jelang Hadapi Wolverhampton, Skuad Liverpool Menipis
Inggris
Mustahil Menggantikan Bruno Fernandes yang Cedera, Pemain Manchester United Lain Harus Tingkatkan Performa
Ruben Amorim mengatakan, mustahil untuk menggantikan kapten Bruno Fernandes yang cedera.
Yusuf Abdillah - Kamis, 25 Desember 2025
Mustahil Menggantikan Bruno Fernandes yang Cedera, Pemain Manchester United Lain Harus Tingkatkan Performa
Timnas
Alasan John Herdman Lebih Pilih Timnas Indonesia Ketimbang Honduras
Media Honduras, Once Noticias, memberitakan hal tersebut, menyebut John Herdman bakal dikontrak PSSI hingga 2030.
Tengku Sufiyanto - Rabu, 24 Desember 2025
Alasan John Herdman Lebih Pilih Timnas Indonesia Ketimbang Honduras
Liga Indonesia
Kritik Jadwal Persib vs PSM Makassar, Thom Haye: Sangat Gila
Pasalnya laga digelar dua hari setelah Hari Raya Natal atau tepatnya pada 27 Desember 2025.
Tengku Sufiyanto - Rabu, 24 Desember 2025
Kritik Jadwal Persib vs PSM Makassar, Thom Haye: Sangat Gila
Lainnya
Rizki Juniansyah dan Rahmat Erwin Dipastikan Pisah Kelas di Olimpiade 2028, Dua Medali Emas untuk Indonesia Dalam Genggaman
Raja Sapta Oktohari mengungkapkan bahwa Olimpiade 2028 LA akan mempertandingkan kelas berat baru di cabang olahraga (cabor) angkat besi.
Tengku Sufiyanto - Rabu, 24 Desember 2025
Rizki Juniansyah dan Rahmat Erwin Dipastikan Pisah Kelas di Olimpiade 2028, Dua Medali Emas untuk Indonesia Dalam Genggaman
Lainnya
NOC Indonesia Tidak Pernah Intimidasi Atlet Kickboxing di SEA Games 2025: Semua Sesuai Peraturan
Sebelumnya, sempat viral diperbincangkan secara luas terkait dengan atlet kickboxing, Andi Jerni yang mengunggah video keluhan di media sosial pribadinya.
Tengku Sufiyanto - Rabu, 24 Desember 2025
NOC Indonesia Tidak Pernah Intimidasi Atlet Kickboxing di SEA Games 2025: Semua Sesuai Peraturan
Inggris
Manchester United vs Newcastle: The Magpies Sering Jadi Korban The Red Devils di Boxing Day
Manchester United kembali menghadapi Newcastle di Boxing Day. Rekor pertemuan dan statistik menunjukkan The Red Devils kerap unggul. Mampukah The Magpies membalikkan tren?
Johan Kristiandi - Rabu, 24 Desember 2025
Manchester United vs Newcastle: The Magpies Sering Jadi Korban The Red Devils di Boxing Day
Spanyol
Vinicius Junior Akan Tinggalkan Real Madrid, Premier League Jadi Destinasi Berikutnya
Masa depan Vinicius Junior di Real Madrid kembali disorot. Negosiasi kontrak disebut belum menemui titik temu, Premier League jadi tujuan yang dikaitkan.
Johan Kristiandi - Rabu, 24 Desember 2025
Vinicius Junior Akan Tinggalkan Real Madrid, Premier League Jadi Destinasi Berikutnya
Italia
Fabio Capello Jawab Pertanyaan: Pantaskah Niclas Fullkrug Membela AC Milan?
Fabio Capello akhirnya menjawab kontroversi transfer Niclas Fullkrug ke AC Milan. Faktor usia, performa, hingga risiko transfer gagal jadi sorotan. Simak analisis lengkapnya di sini!
Johan Kristiandi - Rabu, 24 Desember 2025
Fabio Capello Jawab Pertanyaan: Pantaskah Niclas Fullkrug Membela AC Milan?
Italia
Nilai Jay Idzes Meroket Lebih dari 10 Kali Lipat, Minat AC Milan Tetap Sama
Performa Jay Idzes bersama klub dan Timnas Indonesia membuat nilai pasarnya melonjak drastis. AC Milan dikabarkan masih memantau perkembangan sang bek.
Johan Kristiandi - Rabu, 24 Desember 2025
Nilai Jay Idzes Meroket Lebih dari 10 Kali Lipat, Minat AC Milan Tetap Sama
Bagikan