Pamit dengan Baik, CLS Justru Hantui Dimaz dengan Utang

Andhika PutraAndhika Putra - Sabtu, 10 Juli 2021
Pamit dengan Baik, CLS Justru Hantui Dimaz dengan Utang

BolaSkor.com - Kabar mengejutkan datang dari eks pemain CLS Knights, Dimaz Muharri. Sampai saat ini, mantan timnya tersebut ternyata masih menghantui Dimazz dengan tuntutan utang.

Permasalahan antara Dimaz dengan CLS Knights bermula saat pebasket asal Binjai itu memutuskan undur diri dengan alasan keluarga pada 2015. Saat itu, Dimaz ingin fokus merawat sang Istri yang mengalami keguguran dua kali.

Permohonan itu kemudian dikabulkan CLS Knights. Akan tetapi, Dimaz kemudian diminta membayar ratusan juta sebaga kompensasi kemundurannya.

CLS Knights meminta gaji yang sudah diterima Dimaz serta sejumlah uang kontrak. Nominal yang diminta itu pada akhirnya dibayarkan Dimazz.

“Tapi, saya tak mau ambil pusing. Uang itu, walaupun uang itu tak sedikit, tetap saya bayarkan,” ujar Dimaz.

Pembayaran tersebut dilakukan Dimaz tepat waktu. Bila tidak, Dimaz akan dikenakan bunga sebesar lima persen setiap bulannya.

Setelah lunas, masalah Dimaz dengan CLS Knights rupanya belum usai. Klub Kota Pahlawan itu mengejar Dimaz dengan utang sebesar Rp 393,6 juta.

Baca Juga:

Final NBA: Rebut Gim Kedua, Suns Torehkan Tinta Emas

Pisah dengan Bali United, Daniel Wenas Sudah Dinanti Tim ABL

Setelah melunaskan utang pertama, Dimaz juga diminta menandatangani surat perjanjian di mana dirinya tak boleh bermain di liga profesional hingga 2017.

Setelah dua tahun berselang tepatnya 2019, Dimaz memutuskan bergabung dengan Louvre Surabaya. Seharusnya, Dimaz tak melanggar perjanjian karena masanya sudah lewat.

Ternyata, Dimaz baru menyadari bahwa dalam surat perjanjian yang ditanda-tanganinya tak ada batasan tahun. Dimaz merasa diperdaya CLS Knights.

“Di masa pandemi yang sulit ini, CLS Knights kembali beraksi. Mereka menuntut saya membayar Rp 393.600.000 karena saya bermain basket kembali untuk Louvre di 2020, tahun yang sudah lewat dari kontrak terakhir kami,” ujar Dimaz.

Kemudian baru saya sadar bahwa dalam surat tersebut tidak dituliskannya batasan tahun sama sekali. Namun, bagaimana bisa kontrak kerja berlaku seumur hidup?”

“Apakah kalau berkesepakatan dengan CLS Knights artinya mengikat hingga ujung usia? Dan yang makin menyedihkan, kalau saya tidak membayar uang tersebut, mereka menggugat supaya dapat menyita rumah saya di Surabaya dan rumah warisan almarhum Bapak saya di Binjai,” imbuhnya.

Saat ini, kasus gugatan antara CLS Knights dengan Dimaz masih berjalan di Pengadilan Surabaya, Jawa Timur. Dimaz berharap dari apa yang terjadi padanya bisa menjadi pelajaran untuk pebasket Indonesia ke depan.

Breaking News Basket CLS Knight CLS Knights Indonesia Dimazz Muharri
Ditulis Oleh

Andhika Putra

Posts

8.247

Bagikan