Olimpiade Paris 2024
Olimpiade Paris 2024: Insiden Salah Hitung BWF Sebabkan 'Ketimpangan', PBSI Geram
BolaSkor.com - PBSI (induk organisasi bulutangkis Indonesia) angkat bicara terkait polemik revisi perhitungan poin yang dilakukan BWF. Mereka mengajukan keberatan karena hal tersebut dapat merugikan atlet lain.
Sebagaimana diketahui, jelang di mulainya Olimpiade Paris 2024, BWF (Badminton World Federation) melakukan blunder fatal terkait perhitungan poin atlet. Hal ini membuat Prancis mendapat tambahan amunisi dalam Olimpiade nanti.
Awalnya pada Olimpiade 2024, sektor ganda putra Prancis hanya akan diwakilkan oleh Ronan Labar/Lucas Corvee. Pasangan tersebut lolos karena poinnya telah memenuhi syarat kualifikasi Olimpiade.
Namun BWF melakukan kesalahan perhitungan. Usai merevisinya, ternyata rekannya, Christo Popov/Toma Junior Popov mendapatkan poin lebih baik. Imbasnya Labar/Lucas kehilangan haknya mengikuti Olimpiade 2024.
Baca Juga:
Analisis Tim Indonesia di Olimpiade Paris 2024, Berpotensi Pecahkan Rekor Tahun 1992
Menpora Sebut Tiga Cabor Berpeluang Sumbang Emas untuk Indonesia di Olimpiade Paris 2024
View this post on Instagram
Hal ini jelas membuat Labar/Lucas geram. Mereka lantas mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrasi Olahraga (CAS).
Banding tersebut diterima. CAS mengumumkan Labar/Lucas berhak mengikuti Olimpiade Paris 2024. Hal ini membuat jumlah kontestan ganda putra bertambah. Dengan kata lain akan ada satu grup yang berisikan lima pasang.
PBSI lantas mengajukan keberatan. Mereka menilai insiden ini dapat merugikan pasangan ganda putra lainnya karena diharuskan menjalani laga yang lebih banyak.
"Jika nanti Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto masuk ke grup yang berisi lima pasang, maka mereka akan bertanding empat kali di fase grup. Ini sangat merugikan karena ada penambahan satu pertandingan," ucap Sekretaris Jenderal PBSI, Fadil Imran.
Tidak hanya Fajar/Rian saja, Fadil menilai kesalahan perhitungan poin ini disinyalir juga merugikan pasangan ganda putra lainnya, Bagas Maulana/Muhammad Sohibul Fikri.
Tercatat pada Badminton Asian Championship, Bagas/Fikri seharusnya tampil sebagai unggulan kedelapan. Namun karena kesalahan perhitungan poin, mereka turun dengan status sebagai unggulan kesembilan.
Padahal jika turun di ajang tersebut dengan bekal status unggulan kedelapan, Bagas/Fikri berpotensi tampil lebih maksimal. Sebab mereka akan menghadapi tekanan mental yang berbeda.
"Kesalahan perhitungan yang dilakukan BWF secara langsung tidak hanya merugikan pasangan Indonesia, khususnya Bagas Maulana/Muhammad Sohibul Fikri, tetapi seluruh pasangan yang bertarung di road to Olympic," tandas Fadil.
Penulis: Bintang Rahmat
Tengku Sufiyanto
17.585
Berita Terkait
Juventus Ulangi Catatan Kelam 34 Tahun Lalu, Igor Tudor Tidak Takut Dipecat
Klasemen Terkini Serie A 2025/2026: AC Milan Tertinggal Satu Poin dari Napoli
Klasemen Terkini Premier League 2025/2026: Manchester United Memunggungi Liverpool
Klasemen Terkini LaLiga 2025/2026: Real Madrid Semakin Meninggalkan Barcelona
Bukan Sekadar Gosip, Dani Carvajal Coba Konfrontasi Lamine Yamal di El Clasico
Hasil Serie A: Ditumbangkan Lazio 1-0, Catatan Negatif Juventus Berlanjut
Hasil LaLiga: Real Madrid Kalahkan Barcelona 2-1, Jude Bellingham Jadi Pembeda di El Clasico
Jakarta Juara Umum PON Bela Diri Kudus 2025: Menyalip di Tikungan Terakhir
Hasil Premier League: Arsenal Menang, Manchester City Tumbang
Lazio vs Juventus: Nikmati Tantangan, Igor Tudor Tidak Takut Dipecat