Nostalgia Piala AFF 2010 - Euforia Luar Biasa Timnas hingga Misteri Surat Eli Cohen

Piala AFF 2010 dikenal sebagai euforia luar bisa masyarakat Indonesia menyaksikan Piala AFF.
Tengku SufiyantoTengku Sufiyanto - Minggu, 21 November 2021
Nostalgia Piala AFF 2010 - Euforia Luar Biasa Timnas hingga Misteri Surat Eli Cohen
Timnas Indonesia saat Piala AFF 2010. (Reuters)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Piala AFF 2010 diselenggarakan di Indonesia dan Vietnam dari tanggal 1-29 Desember 2010. Ada 8 tim yang ikut serta.

Laos dan Filipina lolos dari babak kualifikasi bersaing dengan Kamboja, Brunei Darussalam, serta Timor Leste. Grup A ada Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Laos. Grup B dihuni oleh Vietnam, Filipina, Singapura, dan Myanmar.

Datang ke Piala AFF 2010, Timnas Indonesia dilatih Alfred Riedl. Pelatih asal Austria itu merupakan mantan nakhoda timnas Vietnam dan Laos. Tak hanya Timnas Indonesia Senior, Riedl juga melatih Timnas Indonesia U-23.

Baca Juga:

Nostalgia Piala AFF 2008 - Gelar Juara Perdana Vietnam

Nostalgia Piala Tiger 2004 - Lahirnya Legenda Boaz Solossa

Boaz Solossa Dicoret

Dalam persiapannya, Riedl di luar dugaan mencoret Boaz Solossa. Pemain asal Persipura Jayapura ketika itu melakukan tindakan indisipliner, padahal Boaz moncer bersama Mutiara Hitam di Indonesia Super League (ISL) .

Riedl mengandalkan pemain senior dan muda dalam skuatnya. Ada Bambang Pamungkas, Budi Sudarsono, Firman Utina, Hamka Hamzah, Maman Abdurrahman, Eka Ramdani, Ahmad Bustomi, Muhammad Nasuha, Zulkifli Syukur, hingga Markus Horison merupakan pemain senior. Mereka membimbing Yongki Aribowo, Johan Juansyah, Irfan Bachdim, Kurnia Meiga Hermansyah, hingga Oktovianus Maniani sebagai pemain muda.

Satu nama yang menjadi perhatian adalah Cristian Gonzales, yang baru saja mengecap Warga Negara Indonesia (WNI) melalui jalur naturalisasi. Lalu ada Irfan Bachdim, pemain keturunan Belanda berpaspor Indonesia dengan label eks pemain akademi Ajax Amsterdam.

Cristian Gonzales
Cristian Gonzales di Piala AFF 2010. (Filipono Football)

Timnas Indonesia Menggila

Timnas Indonesia langsung tampil menggila di babak penyisihan Grup A. Skuat Garuda membuka kemenangan penyisihan grup dengan melawan rival abadi, Malaysia. Tidak tanggung-tanggung, Timnas Indonesia menang 5-0.

Lalu Timnas Indonesia menang atas Laos (6-0) dan Thailand (2-0). Kemenangan atas Thailand, membuat legenda timnas Inggris, Bryan Robson dipecat dari kursi pelatih Negeri Gajah Putih.

Timnas Indonesia lolos ke semifinal sebagai juara Grup A dengan predikat sempurna. 9 poin dari 3 kemenangan tanpa kebobolan satu pun.

Di babak semifinal, Timnas Indonesia menghadapi Filipina, yang mengandalkan banyak pemain naturalisasi. Salah satunya Younghusband bersaudara, Philip dan James Younghusband. Saat itu, Filipina dilatih Simon McMenemy, yang akhirnya menjadi pelatih Bhayangkara FC saat juara Liga 1 2017, dan Timnas Indonesia tahun 2019.

Timnas Indonesia berhasil mengalahkan Filipina dua kali di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dengan skor masing-masing 1-0 melalui gol Gonzales. Saat itu, Filipina tidak mendapat restu dari AFF bermain di kandangnya, karena verifikasi stadion di sana tidak lolos untuk menggelar laga internasional.

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia kalah dari Malaysia 0-3. (Istimewa)

Akhir Miris Timnas Indonesia

Timnas Indonesia melaju ke final untuk menghadapi Malaysia. Skuat Garuda bertandang lebih dahulu ke Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur Malaysia.

Di sana, Firman Utina dkk. dihajar Malaysia 3-0. Butuh kemenangan lebih dari tiga gol untuk Timnas Indonesia mengunci gelar perdana Piala AFF.

Sayang, Timnas Indonesia hanya bisa menang 2-1 di SUGBK. Malaysia pun menjadi juara Piala AFF untuk pertama kalinya. Akhir yang miris bagi Timnas Indonesia, yang melewati fase grup hingga semifinal dengan superior.

Padahal, sepanjang gelaran, suporter Timnas Indonesia selalu memadati SUGBK. Tak ayal, seluruh masyarakat menonton Timnas Indonesia saat bertanding, mulai dari perkantoran hingga warung pinggir jalan. Ini merupakan momen gereget Timnas Indonesia sepanjang Piala AFF.

Baca Juga:

Nostalgia Piala Tiger 2004 - Lahirnya Legenda Boaz Solossa

Nostalgia Piala Tiger 2002 - Pertama Kali Tuan Rumah, Indonesia Merana di Tangan Thailand

Malaysia
Malaysia juara Piala AFF 2010. (Goal.com)

Misteri Surat Eli Cohen

Setelah Piala AFF 2010, muncul dugaan pengaturan skor. Hal ini dikarenakan ada seseorang bernama Eli Cohen yang mengirimkan surat kaleng kepada Presiden Republik Indonesia saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono, dengan tembusan Ketua KPK, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), hingga Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Eli Cohen merupakan nama samaran. Eli Cohen sendiri adalah seorang agen rahasia Perang Dunia II yang sudah wafat 18 Mei 1965 silam. Eli Cohen mengaku sebagai pegawai lingkungan perpajakan Kementerian Keuangan Indonesia (Kemenkeu). Surat itu berjudul, “Mohon Penyelidikan Skandal Suap saat Piala AFF di Malaysia”, pada Minggu malam, 30 Januari 2011.

Malaysia
Malaysia kalahkan Timnas Indonesia. (AFP/Bay Ismoyo)

Berikut Isi Surat Kaleng Eli Cohen:

Kepada Yth.

Presiden Republik Indonesia, Bapak Susilo Bambang Yudhoyno

Di Jakarta

Dengan Hormat, Perkenalkan nama saya Eli Cohen, pegawai pajak di lingkungan kementrian Keuangan Republik Indonesia. Semoga Bapak Presiden dalam keadaan sehat selalu. Minggu ini saya membaca majalah Tempo, yang mengangkat tema khusus soal PSSI.

Saya ingin menyampaikan informasi terkait dengan apa yang saya dengar dari salah satu wajib pajak yang saya periksa. Kebetulan adalah pengurus PSSI (maaf saya tidak bisa menyebutkan namanya). Dari testimonya yang disampaikan ternyata sangat mengejutkan, yaitu adanya dugaan skandal suap yang terjadi dalam Final Piala AFF 2010 yang dilangsungkan di Malaysia.

Disampaikan bahwa kekalahan tim sepak bola Indonesia dari tuan rumah Malaysia saat itu adalah sudah ditentukan sebelum pertandingan dimulai. Hal ini terjadi karena adanya permainan atau skandal suap yang dilakukan oleh Bandar Judi di Malaysia dengan petinggi penting di PSSI yaitu XX dan XXX (ia menulis inisial dua nama, Red).

Dari kekalahan tim Indonesia ini baik Bandar judi maupun 2 orang oknum PSSI ini meraup untung puluhan miliar rupiah. Informasi dari kawan saya, saat di kamar ganti dua orang oknum PSSI ini masuk (menurut aturan resmi seharusnya hal ini dilarang) untuk memberikan instruksi kepada oknum pemain.

Insiden “laser” dinilai sebagai salah satu desain dan pemicunya untuk mematahkan semangat bertanding. Keuntungan yang diperoleh oleh dua oknum ini dari Bandar judi ini digunakan untuk kepentingan kongres PSSI yang dilangsungkan pada tahun ini. Uang tersebut untuk menyuap peserta kongres agar memilih XX kembali sebagai Ketua Umum PSSI pada periode berikutnya.

Saya bukan penggemar sepak bola, namun sebagai seorang nasionalis dan cinta tanah air saya sangat marah atas informasi ini. Nasionalisme kita seakan sudah dijual kepada bandar judi untuk kepentingan pribadi oleh oknum PSSI yang tidak bertanggung jawab. Oleh karenanya saya meminta Bapak Presiden untuk melakukan penyelidikan atas skandal suap yang sangat memalukan ini. Semoga Tuhan memberkati Negara ini.

Hormat Kami,

Eli Cohen

Pegawai Pajak

Tembusan:

1. Menteri Pemuda dan Olahraga

2. Ketua KPK

3. Ketua DPR

4. Ketua KONI

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia saat hadapi Malaysia di final Piala AFF 2010. (Istimewa)

Namun, tidak ada yang bisa membuktikan soal surat kaleng tersebut. Seluruh pemain Timnas Indonesia pun membantah terkait dugaan pengaturan skor.

"Salam Indonesia. Buat teman-teman dan saudara-saudara semua di sini, saya ingin menyampaikan sebagai bagian pemain AFF 2010, mari semua bersabar menunggu bukti-bukti yang akan diserahkan ke SATGAS KEPOLISIAN tentang indikasi penerimaan suap," tulis Hamka lewat akun Instagram pribadinya.

"Janganlah menghujat dan berpikiran negatif dulu kepada kami skuat AFF 2010, sambil menunggu bukti yang konkret. Karena itu berdampak besar kepada kami dan keluarga besar kami semua."

"Mari kita tunggu sama-sama kelanjutan dari SATGAS KEPOLISIAN. Kami semua mengutuk apabila ada yang menerima suap di AFF 2010, karena kami berjuang betul-betul untuk NEGARA."

"Tapi kalau memang terbukti ada yang menerima, maka HUKUM HUKUM HUKUM akan memproses itu semua. Salam Indonesia."

"Saya bukan orang yang suci tanpa dosa, tapi saya tidak akan menafkahi anak, istri saya dari barang haram secara bentuk mau pun cara mendapatkannya," tulis Bustomi di akun Instagram pribadinya.

"AFF 2010 semua bangsa Indonesia kecewa banyak yang menangis apalagi saya sebagai pelaku di lapangan."

"Saya sangat mendukung 1000000000 % aparat yang berwenang untuk mengusut yang katanya ada skandal besar, silakan diusut dan bongkar kalau memang ada bukti-bukti yang kuat, karena ini dampaknya kepada semua elemen tim waktu itu. Imbasnya semua jadi kena."

"Kalau memang ada yang berkhianat dalam tim ini saya orang pertama yang mendoakan semoga Allah memberi ampunan."

Di balik itu semua, Piala AFF 2010 dikenang sebagai momen paling bagus Timnas Indonesia dalam hal euforia masyarakat menyaksikan Skuat Garuda bertanding.

Babak Penyisihan:

Grup A:

Indonesia: 9 poin dari 3 Laga
Malaysia: 4 Poin dari 3 Laga
Thailand: 2 Poin dari 3 Laga
Laos: 1 Poin dari 3 Laga

Thailand 2-2 Laos
Indonesia 5-1 Malaysia
Thailand 0-0 Malaysia
Laos 0-6 Indonesia
Malaysia 5-1 Laos
Indonesia 2-1 Thailand

Grup B:

Vietnam: 6 Poin dari 3 Laga
Filipina: 5 Poin dari 3 Laga
Simgapura: 4 Poin dari 3 Laga
Myanmar: 1 Poin dari 3 Laga

Semifinal:

Malaysia 2-0 Vietnam
Vietnam 0-0 Malaysia

Filipina 0-1 Indonesia
Indonesia 1-0 Filipina

Final:

Malaysia 3-0 Indonesia
Indonesia 2-1 Malaysia

Top Skorer: Safee Sali (Malaysia) - 5 Gol

Pemain Terbaik: Firman Utina (Indonesia)

Tim Fairplay: Filipina

Piala aff Piala AFF 2010 Piala AFF 2020 Timnas Indonesia Breaking News
Ditulis Oleh

Tengku Sufiyanto

The author is a senior journalist who has specialized in Indonesian football issues for the past 10 years. Before focusing on sports, the author was also involved in covering political and economic issues. They have covered numerous national and international events, including the 2023 U-17 World Cup, the 2018 Asian Games, and various SEA Games tournaments. Additionally, the author was previously active in the PSSI Pers organization.
Posts

17.462

Berita Terkait

Lainnya
Raih Penghargaan UCI Merit, Ketum NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari Banjir Pujian
Pujian datang hampir dari perwakilan 115 negara federasi balap sepeda dunia serta seluruh tamu yang hadir di UCI Congress 2025.
Tengku Sufiyanto - Minggu, 28 September 2025
Raih Penghargaan UCI Merit, Ketum NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari Banjir Pujian
Liga Indonesia
Persib Kalah dari Persita, Thom Haye Merasa Kaget dengan Karakter Tim Super League
Persib Bandung kalah 1-2 dari Persita Tangerang.
Tengku Sufiyanto - Minggu, 28 September 2025
Persib Kalah dari Persita, Thom Haye Merasa Kaget dengan Karakter Tim Super League
Liga Indonesia
Daftar Pemain Persib Bandung yang Diboyong ke Thailand untuk Hadapi Bangkok United
Persib Bandung akan menghadapi Bangkok United pada Rabu (1/10).
Rizqi Ariandi - Minggu, 28 September 2025
Daftar Pemain Persib Bandung yang Diboyong ke Thailand untuk Hadapi Bangkok United
Liga Indonesia
Persib Bandung Memang Layak Kalah di Tangan Persita
Persib Bandung kalah 1-2 dari Persita Tangerang.
Tengku Sufiyanto - Minggu, 28 September 2025
Persib Bandung Memang Layak Kalah di Tangan Persita
MotoGP
Juara MotoGP 2025, Ini Ungkapan Marc Marquez yang Menyentuh Hati
Marquez merasa sudah bedamai dengan diri sendiri.
Tengku Sufiyanto - Minggu, 28 September 2025
Juara MotoGP 2025, Ini Ungkapan Marc Marquez yang Menyentuh Hati
MotoGP
4 Fakta Menarik Usai Marc Marquez Juara MotoGP 2025, Samai Rekor Valentino Rossi
Kepastian Marc Marquez menjadi juara diketahui setelah dirinya finis kedua di MotoGP Jepang 2025 yang dilangsungkan di Sirkuit Motegi, Jepang, Minggu (28/9) siang WIB.
Tengku Sufiyanto - Minggu, 28 September 2025
4 Fakta Menarik Usai Marc Marquez Juara MotoGP 2025, Samai Rekor Valentino Rossi
Italia
AC Milan vs Napoli: Rafael Leao Pulih, Massimiliano Allegri Kesulitan Pilih Penyerang
AC Milan akan menjamu pimpinan klasemen sementara Napoli pada laga pekan kelima Serie A di San Siro, Senin, (29/9) pukul 01.45 WIB.
Yusuf Abdillah - Minggu, 28 September 2025
AC Milan vs Napoli: Rafael Leao Pulih, Massimiliano Allegri Kesulitan Pilih Penyerang
Liga Indonesia
Pelatih Persija Tak Heran Borneo FC Ada di Puncak Klasemen dengan Catatan Mentereng
Borneo FC Samarinda menyandang status mentereng sebagai tim yang berhasil menyapu bersih lima laga dengan kemenangan.
Rizqi Ariandi - Minggu, 28 September 2025
Pelatih Persija Tak Heran Borneo FC Ada di Puncak Klasemen dengan Catatan Mentereng
Inggris
Posisi Pelatih Manchester United di Ujung Tanduk, Ruben Amorim Tetap Tenang
Sejak menjadi pelatih United, Amorim menuai 17 kekalahan dan hanya meraih sembilan kemenangan dari 33 pertandingan.
Yusuf Abdillah - Minggu, 28 September 2025
Posisi Pelatih Manchester United di Ujung Tanduk, Ruben Amorim Tetap Tenang
Liga Indonesia
Link Streaming Borneo FC Samarinda vs Persija Jakarta Minggu 28 September 2025, Live Sebentar Lagi
Informasi mengenai link streaming Borneo FC vs Persija Jakarta dapat disimak melalui artikel di bawah ini.
Rizqi Ariandi - Minggu, 28 September 2025
Link Streaming Borneo FC Samarinda vs Persija Jakarta Minggu 28 September 2025, Live Sebentar Lagi
Bagikan