Non-Flying Dutchman, Legenda Hidup Gudang Peluru


Non-Flying Dutchman, Legenda Hidup Gudang Peluru
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:
Amsterdam - Negeri Kincir angin Belanda memang sejak dulu dikenal memiliki tradisi kental akan sepakbola. Negeri yang dipimpin oleh Raja Willem Alexander itu juga seakan tak pernah habis mmelahirkan talenta sepakbola kualitas dunia. Nama-nama besar seperti Johan Cruyff, Marco Van Basten, Patrick Kluivert, hingga era Robin Van Persie adalah bukti majunya dunia sepakbola Belanda.
Belanda yang memiliki banyak pemain hebat lintas generasi tentu tidak lepas dari peran akademi Ajax Amsterdam. Para pesepakbola seperti Johan Cruyff, Marco Van Basten, Patrick Kluivert, Wesley Sneijder, Edgar Davids, Clarence Seedorf dan Rafael Van Der Vaart merupakan jebolan akademi yang diikenal dengan nama Jong Ajax. Salah satu nama yang akan dikenang dalam dunia sepakbola adalah Dennis Bergkamp. Salah satu jebolan Jong Ajax yang memiliki skill tinggi dalam permainan sepakbola, terlebih dalam posisinya sebagai penyerang.
Bergkamp adalah sosok predator kotak penalti yang begitu ditakuti oleh lawan-lawannya. Tak terhitung jumlah gol yang dilahirkan lewat aksi-aksi menawannya. Bergkamp lahir di Amsterdam, 10 Mei 1969. Ia merupakan putra bungsu 4 bersaudara dari pasangan Wim dan Tonnie Bergkamp. Nama Dennis diberikan sang ayah untuk yang begitu mengidolai legenda hidup Manchester United dan Skotlamdia Dennis Law.
Bergkamp kecil tumbuh di pinggiran kota Amsterdam dalam keluarga yang serba pas-pasan. Ayahnya hanya seorang tukang listrik, sedang ibunya hanya berstatus sebagai ibu rumah tangga. Meskipun hidup serba kekurangan Bergkamp kecil hidup dalam keluarga yang sangat taat terhadap ajaran agama Katolik, sehingga ia pun begitu religus dalam kesehariannya. Bergkamp kecil biasanya pergi bermain sepakbola di sore hari, kadang di taman kota, di jalan-jalan, atau di lapangan kecil pinggiran kota Amsterdam.
Bakat sepakbola Bergkamp memang sudah ada sejak kecil, ayahnya yang begitu menggilai sepakbola tahu betul si bungsu pandai memainkan si kulit bundar. Kemampuan Bergkamp kecil ternyata menjadi sorotan akademi elit Ajax Amsterdam. Sang ayah yang ditemui oleh seorang pemandu bakat dari Ajax begitu gembira saat anaknya diminta untuk bergabung dengan akademi sepakbola terbaik dunia tersebut. Bergkamp pun senang, ia akhirnya memulai petualangannya di Jong Ajax saat usianya baru 11 tahun. Disana ia melihat para pemain hebat Belanda dan Ajax berlatih.
"Seperti mimpi rasanya bisa bermain bersama pemain hebat seperti Van Basten dan Johan Cruyff. Mereka adalah idola bagi setiap pemain muda Belanda dan dunia tentunya. Mereka banyak membuat prestasi hebat baik di Belanda atau di Ajax", kenang Bergkamp.
5 tahun Bergkamp menimba ilmu di akademi, hingga akhirnya ia memulai karir profesionalnya di musim 1986-1987. Di musim tersebut sang legenda Johan Cruyff baru saja menduduki posisi pelatih, Bergkamp yang masih muda tentu harus bekerja keras agar ia bisa mendapat kepercayaan dari Cruyff. Kesempatan itu akhirnya datang, Debut melawan Roda JC Kerkrade pada tanggal 14 Desember 1946, Bergkamp diturunkan sebagai pemain inti. Walau tak menccetak gol ia ikut mengantar Ajax menang 2-0 dalam pertandingan tersebut.
Gol perdananya lahir saat Ajax membantai HFC Harleem 6-0 pada tanggal 22 Februari 1987. Permainan impresif di musim pertamanya langsung mendapat perhatian khusus dari Cruyff. Bergkamp mengemas 23 laga di berbagai kompetisi di musim perdananya, termasuk saat ia memainkan debut pertandingan internasionalnya kala menghadapi wakil Swedia Malmo FF pada ajang Piala Winners tanggal 4 Maret 1987. Bergkamp juga ikut merasakan gelar juara Piala Winners musim 1986-1987 saat Ajax menang atas wakil Jerman Locomotive Leipzig 1-0. Gelar ini adalah gelar kedua bersama Ajax setelah di musim yang sama ia juga merasakan gelar juara Piala Liga Belanda (KNVB Cup).
Hengkangnya sang palatih Johan Cruyff ke Barcelona dii musim 1988-1990 tidak membuat permainan Bergkamp lantas turun. Leo Bennhakker yang masuk menggantikan Johan Cruyff tetap mempercayakan lini depan di tangan Bergkamp. Terbukti, Bergkamp ikut mengantarkan Ajax juara Eredivise di musim tersebut. Bergkamp tampil di 36 laga dengan mengemas 29 gol, ia juga menjadi pencetak gol terbanyak bersama penyerang PSV Eindhoven saat itu, Romario.
Karier terbaik Bergkamp bersama Ajax ada di periode 1991-1992 dan 1992-1993. Bergkamp mengantar Ajax menjuarai Piala UEFA (1991-1992) dan KNVB Cup di musim 1992-1993. Musim tersebut juga merupakan musim terakhir Bergkamp membela panji Ajax Amsterdam. Bersama Ajax ia total tampil di 185 laga dan mencetak 103 gol. Ia juga mendapatkan gelar top score selama 3 tahun berturut-turut 1991, 1992, 1993. Selain pencetak gol terbanyak ia juga menjadi pemain terbaik Belanda tahun 1991 dan 1992.
Bergkamp yang tampil luar biasa selama 7 musim di Belanda rupanya menarik minat Inter Milan. Inter bersedia merogoh kocek dalam sebesar 15.400.000 Poundsterling untuk mendaratkan Bergkamp di San Siro. Bergkamp pun sepakat, di musim 1993-1994 ia berlabuh di Milan.
Di musim pertamanya penampilan Bergkamp terbilang biasa saja, didatangkan dengan nilai mahal ia hanya mampu mencetak 8 gol di Serie A. Tapi ia justru tampil destruktif untuk Inter di ajang Piala UEFA. Di ajang tersebut Bergkamp mencetak 8 gol, 3 diantaranya ia ciptakan via hattrick saat menang atas tuan rumah Rapid Bucharest 3-1 pada tanggal 15 September 1993. Bergkamp akhirnya ikut mengantar Inter kampiun Piala UEFA 1993-1994. Walaupun bisa mengantar Inter juara di Eropa, namun seccara keselurhan penampilannya kurang menggigit, Bergkamp yang main 52 pertandingan hanya mampu mencetak 19 gol untuk Inter.
Tampil kurang memuaskan di Italia, Bergkamp pun melanjutkan kariernya bersama tim gudang peluru Arsenal di musim 1995-1996. Bergkamp datang ke London dengan biaya 7.500.000 Poundsterling. Sebagai salah satu penyerang terbaik dunia saat itu Bergkamp langsung mendapat tempat di skuat inti Arsenal. Di musim perdananya ia tampil sebanyak 33 kali dan berhasil mencetak 11 gol.
Sang profesor Arsene Wenger yang datang ke Highbury, markas Arsenal kala itu di musim 1996-1997 ternyata membawa angin segar bagi perkembangan karir Bergkamp. Ia tampil lebih tajam dengan mencetak 14 gol dari 34 laga di semua ajang. Musim 1997-1998 Bergkamp berhasil membawa Arsenal mengawinkan dua gelar Liga Inggris dan juara Piala FA, ia juga tampil sebagai pencetak gol terbanyak untuk Arsenal dengan 22 gol.
Di musim 2000-2001 Bergkamp kembali memabawa The Gunners meraih dua gelar Liga Inggris dan Piala FA, bersama Thiery Henry dan Dennis Bergkamp adalah salah satu duet paling subur dan mematikan di Liga Inggris dan Eropa, keduanya berhasil mencetak 56 gol untuk Arsenal. Musim paling berkesan bagi Bergkamp adalah saat ia membawa Arsenal kembali menjadi pemuncak Liga Inggris di musim 2003-2004 dengan rekor 1 musim tak terkalahkan. Hingga musim selanjutnya Arsenal menjaga rekor 49 pertandingan tanpa kalah. Rekor tersebut putus setelah dikalahkan musuh utama Manchester United dengan skor 2-0 pada tanggal 24 Oktober 2004.
Bagi pendukung Arsenal sosok Bergkamp adalah seorang legenda hidup klub ibukota. 11 musim berkostum The Gunners dengan torehan 315 laga dan 87 golnya akan senantiasa dikenang dalam sejarah Arsenal. Disini juga Bergkamp mendapat julukan "Non-Flying Dutchman", karena ternyata Bergkamp adalah seorang yang phobia ketinggian. Oleh sebab itu ia tak berani naik pesawat terbang. Saat Arsenal menjalani partai tandang ia selalu menggunakan bus atau kereta api. Tentunya ia selalu berangkat lebih awal dan tiba paling belakangan.
Kegemilangan "Non-Flying Dutchman" tidak serta merta menjadi kontribusi positif bagi timnas Belanda. Bergkamp yang juga menjadi penyerang utama Tim Nasional Belanda sejak tahun 1990 hanya mampu membawa Belanda hingga peringkat 4 Piala Dunia 1998 di Perancis. Di semifinal Belanda kalah dari Brazil lewat drama adu penalti, sedangkan saat perebutan tempat ketiga lagi-lagi Belanda kalah, kali ini oleh Kroasia dengan skor 2-1.
Saat ini Bergkamp menjabat asisten pelatih di klub saat ia kecil Ajax Amsterdam. Bergkamp menjadi asisten rekannya semasa di Ajax dan Timnas Belanda, Frank De Boer. Sebagai asisten pelatih Bergkamp sukses mengantar Ajax menjuarai Eredivise dua tahun berturut di musim 2011-2012 dan 2013. "Succes altijd Dennis Bergkamp, verder te gaan Non-Flying Dutchman".








Posts
11.190
Berita Terkait
Piala Dunia
Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Cody Gakpo Gemilang, Belanda Pesta Gol Lawan Malta
Cody Gakpo tampil gemilang dengan dua gol dan satu assist saat Belanda menang telak 4-0 atas Malta pada kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa. Memphis Depay turut menyumbang gol penutup.
Johan Kristiandi - Jumat, 10 Oktober 2025

Jadwal
Jadwal Live Streaming Kualifikasi Piala Dunia 2026 Malta vs Belanda, Jumat 10 Oktober 2025
Jadwal siaran langsung serta live streaming Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Malta vs Belanda di Ta' Qali National Stadium.
Arief Hadi - Kamis, 09 Oktober 2025
Inggris
Membandingkan 50 Laga Pertama Ruben Amorim dan Mikel Arteta sebagai Pelatih Klub Premier League
Bagaimana statistik perbandingan 50 laga pertama Ruben Amorim dengan Mikel Arteta sebagai pelatih klub Premier League?
Arief Hadi - Kamis, 09 Oktober 2025

Inggris
Cedera, Martin Odegaard Diperkirakan Absen Dua Bulan Bela Arsenal
Kapten Arsenal, Martin Odegaard kembali bergelut dengan cedera dan diperkirakan absen selama dua bulan.
Arief Hadi - Kamis, 09 Oktober 2025
Spanyol
Teken Kontrak Baru, William Saliba Ungkap Alasan Bertahan Lebih Lama di Arsenal
William Saliba menegaskan komitmennya dengan Arsenal dan teken kontrak baru bertahan selama lima tahun ke depan, mengecilkan kansnya ke Real Madrid.
Arief Hadi - Kamis, 09 Oktober 2025
Inggris
Statistik Apik yang Bikin Arsenal Perbarui Kontrak David Raya
Arsenal telah menghadiahkan kiper David Raya kontrak yang lebih baik untuk menegaskan statusnya sebagai salah satu pemain kunci Mikel Arteta.
Yusuf Abdillah - Kamis, 09 Oktober 2025

Inggris
Dalam 10 Laga yang Telah Dijalani Musim Ini, Mikel Arteta Ukir Sejarah Baru Arsenal
Dengan 10 pertandingan yang telah dilalui di musim 2025-2026, Mikel Arteta telah mencapai sesuatu yang belum pernah dicapai tim Arsenal lainnya dalam sejarah.
Yusuf Abdillah - Kamis, 09 Oktober 2025

Piala Dunia
Prediksi dan Statistik Malta vs Belanda: Saatnya De Oranje Menjauh
Belanda siap menghadapi Malta pada Kualifikasi Piala Dunia 2026. De Oranje berpeluang menjauh dari Polandia jika meraih kemenangan di Ta'Qali Stadium.
Johan Kristiandi - Kamis, 09 Oktober 2025

Jerman
Siapa Noah Atubolu? Kiper yang Jadi Rebutan Inter dan AC Milan
Inter Milan dikabarkan siap bersaing dengan AC Milan untuk mendatangkan kiper Freiburg berusia 23 tahun, Noah Atubolu.
Yusuf Abdillah - Rabu, 08 Oktober 2025

Inggris
Leandro Trossard Bantah Rumor Ingin Tinggalkan Arsenal
Leandro Trossard mengatakan tidak pernah berpikir untuk pergi dari Arsenal meski ada spekulasi tentang masa depannya.
Yusuf Abdillah - Rabu, 08 Oktober 2025
