Niat Jerman Menghapus Kutukan Tim EropaSemifinalis Pertama Brasil 2014


Niat Jerman Menghapus Kutukan Tim EropaSemifinalis Pertama Brasil 2014
Brasil - Sempat diragukan karena belum menunjukkan performa gemilang di Brasil 2014, Jerman berhasil membuktikan julukannya dengan menundukkan Prancis dengan skor tipis 1-0 untuk menembus semifinal keempat Piala Dunia secara beruntun.
Selain dijuluki tim Panser karena tipe permainannya yang lambat panas, Jerman juga mendapat gelar tim spesialis turnamen. Julukan yang diraih karena pencapaian Jerman dalam turnamen-turnamen akbar sepakbola. Julukan yang kembali dibuktikan oleh Philipp Lahm dkk di Brasil 2014.
Die Mannschaaft banyak mendapat hujatan dan keraguan semenjak pertandingan pertama. Meski menang 4-0 atas Portugal di pertandingan pertama, Jerman dianggap beruntung karena Portugal bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-37 karena Pepe dikartumerah oleh wasit Mazic Milorad asal Serbia.
Setelah itu, hujatan dan keraguan pun terus menimpa kubu Jerman akibat bermain dalam performa yang bisa dibilang tidak meyakinkan. Bermain imbang 2-2 lawan Ghana, hanya menang 1-0 dari Amerika Serikat dan susah payah menang 2-1 atas Aljazair lewat perpanjangan waktu tentu jauh dari bayangan Jerman di Afrika Selatan 2010.
Sempat kalah 0-1 dari Serbia di pertandingan kedua penyisihan grup D setelah menang 4-0 atas Australia di pertandingan pertama, Jerman langsung bangkit di pertandingan ketiga penyisihan grup Piala Dunia Afrika Selatan 2010 dengan menang 1-0 dari Ghana.
Bertemu Inggris di babak 16 besar, laju Panser Jerman tak mampu dibendung oleh Inggris yang digilas dengan skor 4-1. Tarian Tango ala Argentina pun menjadi remuk redam oleh meriam panser Jerman di babak perempat final dengan skor 4-0. Sayang, Jerman mengubah gaya main di babak semifinal dan kalah 0-1 dari Spanyol yang akhirnya menjadi juara dunia.
Di perebutan tempat ketiga, Jerman pun sukses membekap Uruguay dengan skor 3-2 untuk meraih tempat ketiga Piala Dunia secara beruntun. Piala Eropa Polandia-Ukraina dua tahun berikutnya pun Jerman kembali mencapai semifinal sebelum dikalahkan oleh Italia dengan skor 1-2.
Namun pertandingan lawan Prancis beberapa jam yang lalu membuktikan bahwa Jerman tetaplah Jerman, tim spesialis turnamen yang tidak pernah sesensasional Jogo Bonito ala Brasil di Piala Dunia Meksiko 1970, total football ala Belanda di Piala Dunia Jerman 1974 dan Argentina 1978, ataupun tiki-taka Spanyol di Piala Dunia Afrika Selatan 2010 namun selalu bisa berbicara banyak di Piala Dunia.
Semifinal di Brasil 2014 menjadi yang keempat secara beruntun atau yang ke-13 dalam 21 kali edisi Piala Dunia. Selain itu, Jerman juga adalah satu-satunya tim yang selalu lolos ke Piala Dunia jika mereka diijinkan oleh FIFA (Di Piala Dunia Uruguay 1930, Jerman absen karena krisis ekonomi. Piala Dunia Brasil 1950, Jerman baru bergabung kembali ke FIFA dua bulan menjelang turnamen dimulai).
Jika ditilik lebih jauh lagi, Jerman adalah satu-satunya tim yang selalu lolos dari penyisihan grup di 16 edisi terakhir Piala Dunia, atau lolos ke perempat final Piala Dunia untuk kesembilan kalinya secara berturut-turut. Di antara tujuh kontestan lain yang tersisa di Brasil 2014, tidak ada yang mampu menyaingi Jerman untuk sejarah di Piala Dunia, bahkan Brasil sekalipun yang merupakan pemegang gelar Piala Dunia terbanyak dengan lima gelar.
Jika digabungkan dengan prestasi di benua Eropa dan sepakbola perempuan, maka Jerman adalah negara tersukses dalam kompetisi sepakbola baik regional maupun internasional! Piala Dunia, Piala Eropa, Piala Dunia dan Piala Eropa sepakbola perempuan sudah berkali-kali berada di tanah Jerman, belum ditambah medali emas Olimpiade musim panas!
Di Piala Dunia, Jerman sudah menjadi kampiun tiga kali (1954,1974,1990), empat kali runner-up (1966,1982,1986,2002), empat kali peringkat ketiga (1934,1970,2006,2010) dan satu kali tempat keempat (1958). Piala Dunia sepakbola perempuan pun Jerman mendominasi dengan dua kali juara dunia (2003,2007) dan satu kali runner-up (1995).
Di Piala Eropa, Jerman menjadi raja bersama Spanyol dengan tiga gelar juara (Belgia 1972, Italia 1980, dan Inggris 1996), dua kali runner-up (Swedia 1992,Austria-Polandia 2008). Sepakbola perempuan Jerman lebih gila lagi,dengan menjadi juara delapan kali (enam diantaranya secara beruntun) dari 11 kali edisi Piala Eropa sepakbola perempuan.
Mental baja dan determinasi tinggi adalah dua kunci dibalik konstannya prestasi Jerman di kancah internasional. Meskipun tampil buruk secara performa, tapi mental baja dan determinasi pemain Jerman bisa membuat Jerman menjadi pemenang di akhir pertandingan.
Pertandingan melawan Prancis tadi pun menjadi bukti terakhir. Unggul 1-0 di menit ke-12 melalui tandukan Mats Hummels, Jerman langsung mengendurkan serangan dan bermain lebih bertahan di sisa pertandingan sambil hanya mengandalkan serangan balik mengandalkan Mesut Oezil, Thomas Mueller, Miroslav Klose dan Andre Schurrle di babak kedua.
Pertahanan Jerman pun teruji kokoh dan bermain luar biasa, termasuk sang penjaga gawang yang merupakan terbaik di dunia saat ini, Manuel Neuer. Statistik bertahan Jerman tercatat melakukan total 24 tekel, 10 intersep, 31 kali clearance, empat kali blok serta lima kali save oleh Manuel Neuer.
Di semifinal nanti, Jerman akan bertemu dengan pemenang antara Brasil dan Kolombia. Melihat statistik dan sejarah, Jerman memiliki peluang besar untuk memecah kutukan negara Eropa di Piala Dunia yang digelar di benua Amerika dengan menjadi negara Eropa pertama yang juara Piala Dunia di benua Amerika.
Posts
11.190
Berita Terkait
Piala Dunia
Dipermalukan Slovakia, Jerman Seharusnya Bersyukur jika Dapat Bermain di Piala Dunia 2026
Dipermalukan Slovakia, Jerman Seharusnya Bersyukur jika Dapat Bermain di Piala Dunia 2026
Arief Hadi - Jumat, 05 September 2025

Piala Dunia
Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Lionel Messi Cetak Brace, Argentina Bekuk Venezuela
Argentina mencatat kemenangan 3-0 atas Venezuela dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONMEBOL di Estadio Monumental, Jumat (5/9) WIB.
Yusuf Abdillah - Jumat, 05 September 2025

Piala Dunia
Catat Rekor Buruk, Julian Nagelsmann Sebut Jerman Bermain tanpa Emosi
Jerman membuka perjalanan mereka di Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan hasil buruk.
Yusuf Abdillah - Jumat, 05 September 2025

Piala Dunia
Meski Jalani Awal Cemerlang di Liverpool, Hugo Ekitike Tidak Dapat Tempat di Timnas Prancis
Penampilan kinclong Hugo Ekitike di Liverpool belum meyakinkan pelatih Prancis Didier Deschamps untuk memanggilnya.
Yusuf Abdillah - Kamis, 28 Agustus 2025

Piala Dunia
Kualifikasi Piala Dunia 2026: Pelatih Jerman Julian Nagelsmann Panggil Tiga Nama Baru
Pelatih Jerman Julian Nagelsmann memanggil tiga nama baru ke dalam skuadnya yang akan tampil dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Yusuf Abdillah - Kamis, 28 Agustus 2025

Liga Dunia
Manuel Neuer Kritik Gianluigi Donnarumma soal Cedera Jamal Musiala
Pemain Bayern Munchen Jamal Musiala mengalami cedera patah kaki kiri setelah berbenturan dengan kiper Paris Saint-Germain (PSG) Gianluigi Donnarumma.
Yusuf Abdillah - Minggu, 06 Juli 2025

Liga Dunia
Piala Dunia Antarklub 2025: Harry Kane Prediksi Laga Sengit Bayern Munchen Vs PSG di Perempat Final
Bayern Munchen akan melawan Paris Saint-Germain (PSG) di 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025. Striker Bayern, Harry Kane, memprediksi laga berjalan sengit.
Arief Hadi - Senin, 30 Juni 2025
Liga Dunia
Lolos ke 16 Besar Piala Dunia Antarklub 2025, Manuel Neuer: Bayern Munchen Salah Satu Favorit Juara
Bayern Munchen memastikan lolos ke babak 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025 setelah mengalahkan Boca Juniors 2-1, Sabtu (21/6).
Yusuf Abdillah - Minggu, 22 Juni 2025

Sosok
10 Fakta Menarik Mengenai Florian Wirtz, Pemilik Rekor Transfer Liverpool
Liverpool telah resmi mengenalkan Florian Wirtz sebagai rekrutan baru dari Bayer Leverkusen.
Arief Hadi - Sabtu, 21 Juni 2025
Jerman
Gelandang Manchester City: Florian Wirtz Bukan Pemain Kelas Dunia
Liverpool dikabarkan sepakat dengan Bayer Leverkusen pada harga total 150 juta euro untuk gelandang serang Jerman, Florian Wirtz. Menurut gelandang Manchester City, Ilkay Gundogan, Wirtz bukan pemain kelas dunia.
Arief Hadi - Rabu, 11 Juni 2025