Niat Investor Qatar Beli Manchester United Mendapatkan Pertentangan
BolaSkor.com - Ketertarikan otoritas Qatar kepada Manchester United menimbulkan polemik. Sebab, muncul tudingan jika calon pembeli asal Qatar masih satu payung dengan pemilik Paris Saint-Germain.
Keluarga Glazer tidak lagi ingin bertahan di Manchester United lebih lama. Beberapa bulan lalu, Setan Merah menegaskan mencari pemilik baru.
Menurut laporan yang beredar di Inggris, Otoritas Investasi Qatar (QIA) membantu investor Qatar untuk melayangkan penawaran. Nantinya, proposal yang datang berbeda dengan entitas dari Qatar Sports Investments (QSI), yang memiliki Paris Saint-Germain.
Peraturan UEFA menyatakan bahwa entitas yang sama tidak dapat memiliki, mengontrol, atau memiliki pengaruh atas dua klub yang bermain di kompetisi UEFA. Peraturan tersebut dianggap akan menjadi batu sandungan untuk memiliki Man United.
Baca Juga:
Statistik Berbicara, Harry Maguire Tak Seburuk yang Dikatakan Orang
Bukti Manchester United Takut Kehilangan Alejandro Garnacho
Menilik Alasan di Balik Absennya Marcel Sabitzer Kontra Barcelona di Liga Europa
Menariknya, UEFA dikabarkan tidak akan memblokir tawaran dari Qatar untuk Manchester United. Tak pelak, langkah tersebut mengundang tanda tanya.
Kelompok penelitian dan hak asasi manusia, FairSquare, menulis pesan kepada UEFA. Mereka mengutip sebuah penelitian yang menunjukkan hal mustahil jika setiap konsorsium Qatar bisa membuktikan diri independen dan bebas dari pengaruh negara.
"Sebuah studi dasar tentang sistem politik dan ekonomi Qatar menunjukkan ketidakmungkinan konsorsium Qatar untuk membuktikan dirinya independen dari pengaruh negara,dan dengan demikian terpisah dari kepemilikan PSG," bunyi surat protes tersebut.
Lebih lanjut, Qatar dituding sebagai negara yang melanggar hukum dan melakukan tidak kekerasan. Selain itu, korupsi, kolusi, dan nepotisme juga berkembang liar di Qatar. Alhasil, FairSquare mengklaim kepemilikan klub oleh negara akan membahayakan integritas sepak bola.
"Statuta UEFA sangat jelas tentang pentingnya memastikan bahwa tidak ada satu pihak pun yang dapat melakukan kontrol atau pengaruh atas lebih dari satu klub, dan ini semakin penting ketika pemiliknya adalah negara," protes FairSquare.
"Kepemilikan negara atas klub sepak bola Eropa membahayakan integritas permainan, nilai-nilai yang dikumandangkan, dan keberlanjutannya."
Sementara itu, L'Equipe mengabarkan muncul kekhawatiran dari pihak PSG terkait langkah yang diambil dari otoritas Qatar. Meski QSI menegaskan tidak terlibat dalam pembelian Man United, tetapi PSG khawatir menjadi tersingkirkan.
Sebab, jika berhasil mendapatkan Manchester United, Qatar dikabarkan akan menyingkirkan PSG menjadi nomor dua. Les Parisiens bukan lagi klub yang akan mendapatkan jatah uang lebih banyak untuk mencapai berbagai target, termasuk juara Liga Champions.
Johan Kristiandi
18.068
Berita Terkait
Alasan John Herdman Lebih Pilih Timnas Indonesia Ketimbang Honduras
Kritik Jadwal Persib vs PSM Makassar, Thom Haye: Sangat Gila
Rizki Juniansyah dan Rahmat Erwin Dipastikan Pisah Kelas di Olimpiade 2028, Dua Medali Emas untuk Indonesia Dalam Genggaman
NOC Indonesia Tidak Pernah Intimidasi Atlet Kickboxing di SEA Games 2025: Semua Sesuai Peraturan
Laga Uji Coba Tengah Musim, Manchester United Bakal Bertolak ke Arab Saudi
Ngebet Tinggalkan Manchester United, Marcus Rashford Ingin Bertahan di Barcelona
Alasan Mengapa Hanya Ada Satu Laga Boxing Day di Premier League Tahun Ini
Manchester United vs Newcastle: The Magpies Sering Jadi Korban The Red Devils di Boxing Day
Vinicius Junior Akan Tinggalkan Real Madrid, Premier League Jadi Destinasi Berikutnya