Motopedia: Long Lap Penalty, Aturan yang Merampok Podium Quartararo
BolaSkor.com - Pembalap Petronas Yamaha, Fabio Quartararo, berang. Rider asal Prancis itu melempar pelindung kepalanya di hadapan stewards pasca MotoGP Emilia Romagna yang berlangsung di Sirkuit Misano, Minggu (19/9).
Kemarahan Quartararo bukan tanpa alasan. Rider berusia 21 tahun itu merasa dirampok karena gagal naik podium setelah mendapat long lap penalty.
Quartararo finis di posisi ketiga, tetapi podiumnya dilungsurkan ke Pol Espargaro yang berada di belakang. Race direction memberi penalti tiga detik karena Quartararo tak melakukan long lap.
Hukuman itu membuat Quartararo berang. Ia bersikukuh tak mendapat peringatan di dashboard motornya mengenai long lap penalty.
Lantas, apa sebetulnya long lap penalty yang membuat Quartararo naik pitam? Hukuman tersebut masuk dalam aturan MotoGP 2019.
Long lap penalty diperkenalkan pada 2019, tepatnya sebelum seri perdana bergulir di Qatar. Secara singkat, long lap penalty merupakan hukuman yang diterima pembalap apabila melanggar batas lintasan atau aturan lain yang layak disanksi menurut stewards.
Baca Juga:
Gagal Podium, Fabio Quartararo Serasa Dirampok Race Direction
Pecah Telur, Maverick Vinales Tak Mau Kehilangan Momentum Lagi
Long lap artinya setiap pembalap harus melewati jalur khusus yang lebih jauh di setiap sirkuit. Ada penanda di bagian run-off di mana rider yang menjalani long lap harus melintas di sana.
Aturan long lap membuat pembalap dipastikan kehilangan tiga hingga empat detik. Dorna menilai aturan itu sudah cukup keras dan merugikan bagi pembalap yang melanggar.
Setiap pembalap akan mendapat peringatan berupa lampu oranye yang menyala di dashboard jika harus melakukan long lap penalty. Hal itu yang tidak didapat Quartararo pada MotoGP Emilia Romagna.
“Saya melihat dashboard tiga kali setiap lap. Biasanya akan ada lampu oranye menyala, tetapi itu tidak ada sama sekali,” ujar Quartararo.
Saat dikenalkan, long lap penalty mendapat respon positif dari pembalap MotoGP, termasuk Andrea Dovizioso. Rider asal Italia itu menilai long lap penalty merupakan hukuman yang adil.
“Sanksi ini membuat Anda jadi lebih jelas apa yang harus dilakukan dan apa yang harus hilang. Saya tak tahu apakah mudah atau tidak kalau melakukannya di setiap sirkuit, tapi ini ide bagus," ujar Dovizioso.
Andhika Putra
8.253
Berita Terkait
PON Bela Diri Kudus 2025 Sukses Besar, Bisa Jadi Ajang Kualifikasi PON ke Depan
Kemenpora dan Kemendes PDT Kolaborasi Gulirkan Liga Desa
Cara Menonton dan Link Streaming Arsenal vs Atletico Madrid, Live Sebentar Lagi
Asian Youth Games 2025: Pencak Silat Sukses Bawa Harum Nama Indonesia hingga Cetak Sejarah
Dua Pesenam Putri Indonesia Jadikan Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 sebagai Pelajaran Penting
Real Madrid vs Juventus: Bukan Sekadar Balas Dendam Final 2016/2017
Menpora Erick Thohir Akan Panggil PSSI Bahas Persiapan Timnas Indonesia U-22 Hadapi SEA Games 2025
Madesu di Real Madrid, Endrick Akan Hengkang pada Januari 2026
Superkomputer Prediksi Pemenang Duel Arsenal vs Atletico Madrid
Alex Pastoor Buka Peluang Tetap Kerja Bareng Patrick Kluivert Usai Didepak dari Timnas Indonesia