Mochamad Iriawan Berharap Pemerintah Bantu Bangun Kantor dan Lapangan PSSI

BolaSkor.com - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, menjelaskan PSSI tidak memiliki dana yang cukup besar untuk bisa membangun kantor pribadi dan lapangan untuk kepentingan Timnas Indonesia. Maka dari itu, Iriawan memohon kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk bisa membantu PSSI.

Pria yang kerap disapa Iwan Bule ini membandingkan PSSI dengan federasi lainnya yang ada di Asia. Iriawan menyebutkan beberapa federasi sudah memiliki kantor pribadi. Bahkan, dalam kantor tersebut sudah ada fasilitas lapangan sepak bola.

"Jujur kami PSSI tidak mampu beli tanah di sekitar Jakarta untuk kepentingan sepak bola. Maka itu kami mengajukan ke pemerintah dan sudah kami ajukan. Sampai sekarang, kan masih menyewa (lapangan dan kantor)," kata Iriawan saat ditemui di gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta.

Baca Juga:

Irfan Jauhari Akui Dapat Manfaat Positif Selama Dilatih Shin Tae-yong

Pesan Shin Tae-yong kepada Saddam Gaffar Sebelum Laga Melawan Kroasia

"AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia) saja di depan kantornya ada beberapa lapangan sepak bola. Di Manila, Filipina, di depan kantor federasinya ada lapangan sepak bola," tambah mantan Kapolda Metro Jaya tersebut.

PSSI saat ini memang sedang intensif melakukan komunikasi kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk membahas segala infrastruktur yang dibutuhkan oleh PSSI. Iriawan pun ingin semua yang diajukannya bisa terwujud.

"Kami sudah ajukan ke pemerintah, ke Pak Presiden lewat Pak Menpora. Kami berharap kantor yang megah jika FIFA datang, besar sepak bola Indonesia ini jika itu terwujud. Sekarang memang hidupnya federasi itu dari sponsor. Karena COVID-19 ini sponsor tidak mau memberikannya karena tidak ada kegiatan," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pernah mengumbar janji membuatkan kantor PSSI pada era kepemimpinan Edy Rahmayadi. Bahkan, janji itu kembali dilontarkan ketika Mochamad Iriawan menjabat, melalui berkunjung ke Istana Negara.